Perjalanan 185 Brand Nasional Dan Internasional

ukms.or.id – sebagai legend Brand dari indonesia, yang telah bertahan puluhan tahun lamanya dari generasi pertama hingga mencapai genersai ke tiga , maka brand brand ini layak mendapatkan apresiasi dan juga patutu kita lihat startegy markting dan brandingnya

artikel ini akan diupdate berkala untuk memberikan ulasan brand legend indonesia ini

Perjalanan Bisnis Bakoel Koffie Yang Tidak Terduga

Dulu nya saat Liauw hendak membuat hidangan kopi, ia mendapatkan biji kopi yang dibeli dari seorang wanita yang biasanya membawa kopi yang dijualnya dengan bakul. Saat hendak memanggang kopi, ia menggunakan kayu bakar yang kemudian saat sudah jadi ia hidangkan untuk para tamu yang datang ke warung nya.

baca lengkap kisahnya disini

Sejarah Lahirnya Kecap Cap Orang Jual Sate

Pada 128 tahun yang lalu atau kiranya sudah dihitung 1 abad lebih, seorang lelaki bernama Ong Tjien mendirikan perusahaan kecap yang tepatnya di Probolinggo, Jawa Timur. Sebelum berubah nama menjadi bisnis kecap cap orang jual sate, dulunya bisnis kecap ini dikenal dengan nama Bintang Bidadari.

baca semua disini

Tampilan Menarik dan Variasi Rasa Jamu Iboe

Saat anda membayangkan jamu yang disajikan pada botol kaca atau gelas plastik, pasti saat melihatnya saja sudah membayangkan rasa pahit dan tidak enak saat nanti meminumnya. Namun hal ini berbeda dengan jamu iboe, karena perkembangan inovasinya kini sudah disajikan dalam bentuk varian range produk yang tetap mementingkan tingkat kesehatan saat dikonsumsi oleh konsumen.

baca disini

Awal Mula Brad Peci M Iming

Namun, tahukah Anda jika Peci M Iming merupakan peci yang terkenal sejak 1918? Itu artinya, Peci M Iming sudah menjadi produk lokal legendaris yang sudah bertahan dalam kurun waktu seratus tahun.

Peci, yang biasa disebut kopiah atau songkok, adalah penutup kepala khas Melayu. Kaum laki-laki muslim sering menggunakan peci ketika beribadah, menghadiri sebuah acara penting, atau sekadar digunakan sehari-hari.

baca ini

Sejarah Kopi Kapal Api

  1. Berawal dari Pendatang

Kopi Kapal Api dulunya tidak serta merta terkenal. Seorang pelaut bernama Goe Soe Loet datang ke Indonesia, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Perak pada 1920.

Beberapa waktu kemudian, ia mulai berjualan bubuk kopi tanpa merk di Surabaya. Beberapa tahun kemudian, ia membuka usaha pabrik kopi dengan dua saudaranya, bernama “Kopi Bubuk Hap Hoo Tjan”.

baca ini

Awal Sejarah MARTHA TILAAR

Martha tilaar sendiri terlahir dengan nama Martha Handana di Gombong, Kebumen, Jawa tengah pada tanggal 4 september 1937. Martha sendiri adalah seorang pengusaha yang bergelut di bidang kecantikan serta jamu dengan merek yang bernama Sariayu.

Pertama kali Martha tilaar bekerjasama dengan Kalbe Farma dan berdiri dengan nama perusahaan Martina Berto. Martha sendiri kemudian mendirikan perusahaan yang Martha Tilaar yang di tata seperti rumah museum. Adapun banyak penghargaan yang sudah di terima adalah 9001 certification yang sangat membanggakan.

baca ini

Optik Seis: Bisnis Ritel Kacamata Top Brand untuk Indonesia

Seiring berjalannya waktu, perkembangan fashion item di dunia semakin pesat. Banyak fashion item yang dikreasikan dari berbagai benda yang sebelumnya tidak dianggap fashionable. Salah satu fashion item yang banyak digemari dan yang memiliki fungsi estetik setelah menjadi fashion item adalah kacamata.

Kacamata secara fungsional, membantu untuk memperbaiki kondisi mata seseorang yang mengalami gangguan penglihatan. Namun, beberapa orang mulai menggunakan kacamata sebagai bagian dari gaya berpakaian atau fashion item yang berciri khas.

Hal ini dimulai dari penggunaan kacamata yang awalnya untuk membantu memperbaiki kondisi penglihatan, beralih menjadi pelengkap bahkan penyempurna penampilan seseorang, seperti populernya penggunaan kacamata aviator (kacamata khusus pilot tentara Amerika Serikat) karena digunakan oleh Tom Cruise di film Top Gun pada  1986.

Di Indonesia, kacamata sebagai fashion item bukanlah barang langka. Banyak orang terutama publik figur seperti artis hingga model yang menggunakan kacamata untuk menunjang penampilan mereka. Bahkan, muncul istilah bahwa kacamata tidak lagi hanya menjadi alat bantu penglihatan namun menjadi bagian penting dalam life style.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, menyebabkan segala sesuatunya memiliki peluang bisnis. Termasuk dalam memanfaatkan popularitas kacamata sebagai fashion item. Optik Seis adalah salah satu pelopor bisnis di bidang fashion item untuk kacamata.

Optik Seis  merupakan bisnis ritel di bidang fashion item kacamata yang sudah terkenal dengan mengusung berbagai top brand  kacamata luar negeri di Indonesia.

Beberapa brand kacamata yang dijual secara khusus di Optik Seis adalah Ray Ban, Oakley, Prada, Dolce and Gabbana, Calvin Klein, Emporio Armani, Police, Saint Laurent, Bottega Venetta, Stella McCartney, Alexander McQueen dan beberapa top brand lainnya. Penjualan kacamata dengan brand–brand tersebut juga membuat Optik Seis  memiliki hak eksklusif secara resmi dalam hal pelayanan dan penjualan lebih lanjut yang tidak dimiliki optik lain.

Tidak jarang bisnis lokal yang bekerja sama dengan produk luar sebagai distributor secara resmi. Dengan segudang top brand yang tersedia, sejarah Optik Seis menjadi hal penting yang menarik untuk diketahui. Menurut Rudhy Buntaram, Director of Optik Seis, bisnis yang mengkhususkan diri sebagai ahli kacamata tersebut dimulai oleh kakeknya. Toko pertama Optik Seis dibuka kali pertama di Pasar Baru pada 1927. Dalam kurun waktu sembilan puluh tahun, Optik Seis berhasil menjadi pesaing untuk bisnis sejenis di dalam negeri.

Dilansir dari wawancara Brava Radio, Rudhy Buntaram menjelaskan bahwa kunci keberhasilan bisnis keluarganya tersebut adalah konsistensi dan upaya mengembangkan bisnis sesuai dengan perubahan di sekitarnya, terutama trend.

Jika dulu Optik Seis lamban dalam mengikuti perkembangan trend fashion item, sekarang Optik Seis sudah mampu menyamakan kedudukan dengan bisnis sejenisnya dan tetap terus meengembangkan eksistensi dirinya di kancah bisnis. Di antaranya melalui kerja sama dengan brand–brand luar yang sudah terbukti kualitas dan popularitasnya.

Tidak hanya itu, menurutnya menjadi pebisnis juga harus memiliki sifat kompetitf dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi. Bagi pria yang sukses digandeng Billy Boen sebagai founder PT Jakarta International Management (JIM) tersebut, kacamata bukan sekadar alat bantu melihat, tapi juga membuat pemakainya tampak trendy dan menjadi bagian dari gaya berpakaian.

Keyakinannya tersebut membuatnya yakin untuk terus mengeksplorasi bisnisnya hingga seratus tahun, bahkan selamanya.

Layaknya optik pada umumnya, Optik Seis memiliki koleksi frame berbagai merk, dengan berbagai bahan seperti plastik, logam, hingga titanium sesuai kebutuhan pembeli. Tidak hanya itu, Optik Seis berhasil melebarkan sayap dengan menyediakan produk berkualitas lainnya seperti contact lens dalam berbagai pilihan menarik. Harga yang dibeirkan untuk produk Optik Seis  pun beragam.

Produk kacamata rerata dibandrol mulai dari Rp 900.000 hingga Rp 9.000.000, dan bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk produk contact lens bisa didapatkan mulai dari Rp 230.000,-.

Optik Seis juga siap melayani servis kacamata seperti penggantian lensa atau memperbaiki bagian yang yang rusak atau lepas. Namun, servis yang diberikan hanya untuk brand kacamata yang dijual di Optik Seis.

Untuk masalah strategi marketing, Optik Seis memiliki banyak strategi yang tidak kalah dengan bisnis-bisnis sejenisnya. Yang rutin dilakukan oleh Optik Seis  adalah pemberian diskon untuk tiap pembelian kacamata dengan ketentuan yang berlaku, misalnya untuk pembelian menggunakan kartu kredit bisa mendapatkan potongan harga hingga 30%.

Optik Seis juga turut mempromosikan kacamata top brand yang dimilikinya dengan melibatkan publik figur. Peringatan 90 tahun pada September 2017 kemarin, Optik Seis sukses mengadakan “90 Frames of Fame” yang diisi oleh 120 selebritas dengan sembilan penata gaya ternama.

Di bidang kepedulian sosial, Optik Seis juga turut andil, misalnya pada World Sight Day, Optik Seis sempat menggelar pemeriksaan mata gratis bagi siswa dan guru dan membagikan 3000 kacamata gratis untuk guru/siswa yang membutuhkan.

Setiap tahun, Optik Seis selalu menyediakan warna dan suasana baru untuk koleksi kacamata dari top brand yang up to date. Juga, Optik Seis senantiasa memanjakan kolektor dan pengagum kacamata di Indonesia dengan berbagai koleksi unik.

Optik Seis pernah dengan berani menjadi pemilik koleksi kacamata limited edition dari brand Dolce and Gabbana yaitu Carreto Siciliano yang hanya diproduksi 100 buah di dunia dengan harga Rp 100 juta pada pertengahan 2016 lalu. Pada April 2017, Optik Seis berhasil mendatangkan label kacamata hipster terbaru yaitu Oliver Peoples asal California yang berhasil membuat koleksi ikonik seperti koleksi The Row untuk Ashley dan Mary-Kate Olsen.

Belajar dari bisnis fashion item Optik Seis memanglah menarik. Pada kenyataannya, tidak banyak bisnis yang mampu bertahan hingga lebih dari dua generasi, apalagi di bidang fashion item. Optik Seis berhasil membuktikan diri pada Anda, bahwa setiap bisnis yang ditekuni dengan upaya dan usaha yang bersungguh-sungguh pasti mampu dipertahankan.

Perkembangan teknologi, informasi, dan mode fesyen menjadi syarat mutlak bagi Anda, para pebisnis, untuk memajukan bisnis melalui usaha yang kompetitif. Bila Anda masih pemula, jangan lupa untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan berani, yang bisa menjadi langkah besar Anda dalam memulai bisnis.

baca juga 150 Daftar Penyedia Jasa SEO dan Tools SEO Indonesia Dan Luar Negri

Sebagai bisnis ritel profesional, Optik Seis tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun juga mampu membuat nama Indonesia dikenal oleh bisnis-bisnis fashion item ternama di dunia melalui kerja sama. Hal ini pula yang membuat Anda bisa dengan bangga menyebut Optik Seis  sebagai bagian dari penyedia fashion item top brand untuk masyarakat lokal di Indonesia.

Kini, Optik Seis memiliki 135 gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Dengan sasaran para pemerhati fashion, artis, model, hingga kalangan muda, Optik Seis  mampu meraih omzet penjualan puluhan juat setiap bulan. Mengesankan, bukan? Tertarik untuk membeli kacamata top brand dunia? Anda bisa mengunjungi Optik Seis terdekat di kota Anda atau mengunjungi optikseis.com untuk melihat koleksi kacamata terbaru dari Optik Seis.

Kecap Bango: Bisnis Legendaris Pemanis Masakan Indonesia

Indonesia tidak bisa lepas dari ragam kuliner, mulai dari makanan ringan hingga masakan khas daerah yang membuat penikmatnya ketagihan. Bahkan, orang luar Indonesia pun banyak yang mengakui kuliner Indonesia sebagai kuliner dengan cita rasa unik dan cocok untuk semua lidah. Ciri khas masakan Indonesia yang sudah diakui dunia, tidak lepas dari berbagai faktor, mulai dari cara memasak hingga bahan dan bumbu yang digunakan. Seasoning yang digemari hampir oleh semua penikmat kuliner Indonesia adalah kecap.

Siapa yang tidak mengenal kecap? Si hitam manis yang bisa meningkatkan cita rasa makanan menjadi lebih lezat. Di Indonesia, banyak produk kecap yang digemari banyak orang, mulai dari kecap buatan lokal di beberapa daerah, kecap lokal yang tersebar di seluruh Indonesia, hingga kecap yang tidak hanya manis (kecap asin). Salah satu produsen kecap tertua di Indonesia adalah PT Anugerah Setia Lestari yang membuat Kecap Bango sejak 1928.

Sejarah Kecap Bango Dari Tangerang

Menurut sejarahnya, Kecap Bango awalnya adalah produk insudtri rumahan yang dimulai oleh Tjoa Pit Boen atau yang dikenal dengan nama Yunus Kartadinata, di daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Ia kali pertama menjual kecap buatannya di garasi rumah yang diubah menjadi sebuah toko kecil. Brand produk yang diciptakannya pun mengandung makna filosofi, yaitu harapan agar Kecap Bango buatannya bisa terbang tinggi ke seluruh Indonesia hingga luar negeri seperti burung bangau.

Semakin lama, bisnis kecapnya semakin berkembang hingga ia bisa mendirikan pabrik kecap di Jalan Asem Lama (sekarang Jalan Wahid Hasyim), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari situlah Kecap Bango semakin populer hingga ke seluruh wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Pada 1992, melihat perkembangan bisnis Kecap Bango yang pesat, PT Unilever Indonesia ingin mengakuisisi merk dagang dan bisnis Kecap Bango. Hingga pada 2001, Kecap Bango resmi menjadi produk di bawah naungan PT Unilever Indonesia. Tampilan merk, logo dan kemasan pun diubah oleh PT Unilever Indonesia, termasuk nama produk pada kemasan yang awalnya ”Kecap Bango” menjadi “Bango” saja.

Setelah diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar, pamor Kecap Bango semakin menaik drastis hingga dikenal oleh masyarakat di luar Jakarta dan Jawa Barat. Dengan kemajuan tersebut, keluarga Kartadinata dan PT Unilever Indonesia sepakat membentuk perusahaan bersama yakni PT Anugrah Lever. Keluarga Kartadinata menguasai saham sebesar 35% sedangkan sisanya yakni 65% dimiliki oleh PT Unilever Indonesia. Perusahaan tersebut tidak hanya memasarkan kecap, namun juga memasarkan sambal dan saus dengan merk Bango. Namun, pada 2007, sisa saham Bango milik keluarga Kartadinata telah diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia.

Jawara Kecap Nasional

Dilansir dari Swa, Ainul Yaqin, Foods Director of Unilever Indonesia menyatakan bahwa Kecap Bango telah menjadi jawara kecap nasional sejak diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia. Namanya semakin meroket ke seluruh pelosok negeri, karena upaya PT Unilever Indonesia melakukan pembenahan seperti branding, distribusi, hingga perhelatan kuliner.

Dari beberapa survei lembaga riset seperti Nielsen, produk kecap yang sempat populer dengan jargon “Rasa memang tidak pernah bohong” tersebut berhasil menjadi pemimpin bisnis pembuatan kecap di tanah air. Ainul Yaqin pun mengklaim bahwa Kecap Bango  sudah memberikan kontribusi 5% untuk PT Unilever Indonesia dengan pertumbuhan yang berkali lipat setiap tahun.

Ditanya mengenai strategi Bango sebagai raja kecap hingga sembilan puluh tahun sejak pembuatannya, Ainul Yaqin memaparkan empat hal penting yang menjadi kunci kesuksesan Kecap Bango, yakni sebagai berikut

  1. Merk Bagus yang Menjaga Kualitas Sepenuh Hati

Kecap Bango dikenal dan disukai banyak orang, bukan tanpa alasan. Sama halnya seperti produk lainnya, Kecap Bango selalu berusaha menjaga cita rasa yang khas dengan menggunakan bahan alami yang berkualitas. Bahan alami pilihan tersebut di antaranya adalah gula, sari kacang kedelai hitam, air dan garam. Kedelai hitam yang digunakan sebagai bahan baku Kecap Bango menjadi penentu rasa yang dominan. Kedelai hitam berkualitas yang digunakan dalam pembuatan Kecap Bango yaitu Kedelai Malika. Dengan bahan baku alami pilihan dan proses pembuatan berteknologi canggih, Kecap Bango berhasil menjadi idola banyak orang hingga bertahun-tahun lamanya.

  1. Menempatkan Produk sebagai Pemeran Penting dalam Kuliner Indonesia

Kecap menjadi salah satu bumbu yang sering digunakan pada masakan khas Indonesia. Menyadari hal tersebut, Kecap Bango ingin berperan penting untuk menjaga warisan kuliner Indonesia. Upaya tesebut didukung dengan konsistensi kualitas Kecap Bango yang bisa menciptakan rasa dan warna yang khas pada masakan.

  1. Kerjasama dengan Pihak Luar

Untuk mempertahankan kualitas dan popularitas Kecap Bango, PT Unilever Indonesia tidak hanya bekerja mandiri. Sekitar awala 2000-an, PT Unilever menggandeng Universitas Gadjah Mada untuk menghasilkan kedelai hitam berkualitas yaitu kedelai Malika. Usaha tersebut dilakukan oleh keduanya melalui pembinaan 9000 petani dan perluasan lahan pertanian kedelai hitam Malika, dari lima hektare menjadi 1.600 hektare.

Selain itu, Kecap Bango juga menjaga eksistensi dengan mengadakan banyak acara yang menarik minat penikmat kuliner, yaitu “Festival Jajanan Bango” (FJB) dan program televisi “Bango Cita Rasa Nusantara”. Festival Jajanan Bango (FJB) biasanya diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia dengan menggandeng berbagai wirausahawan kuliner tradisional Indonesia, sedangkan program televisi “Bango Cita Rasa Nusantara” melibatkan ikon pelestarian warisan kuliner dengan menggandeng pakar kuliner Indonesia. Keduanya tidak hanya bertujuan untuk eksistensi Kecap Bango, melainkan juga sebagai upaya melestarikan warisan kuliner Indonesia.

  1. Pengembangan Produk secara Inovatif dan Kreatif

Tidak ada sebuah bisnis yang sendiri, setiap bisnis yang tercipta akan selalu memiliki pesaing dari masa ke masa. Seiring waktu, jumlah produsen kecap di Indonesia semakin meningkat. Karena itu, Kecap Bango tidak bisa berpuas hanya dengan memproduksi kecap manis saja. Agar bisa bertahan di arena persaingan bisnis kecap, Kecap Bango melakukan kreasi yang inovatif dan kreatif.

Beberapa upaya tersebut adalah menciptakan website khusus (www.bango.co.id), mempublikasi aneka resep masakan dengan komposisi Kecap Bango di dalamnya, hingga menciptakan beberapa anak produk lainnya. Tidak hanya itu, Kecap Bango juga berkreasi berdasarkan kebutuhan konsumen, yaitu dengan menyediakan berbagai ukuran kemasan, dari kemasan sachet 14 ml – 600 ml, dan membuat varian produk kecap manis pedas gurih dengan ukuram 55 ml – 275 ml.

baca juga Perjalanan Brand Brand Nasional Dan Internasional Di Tahun 2018

Sama halnya dengan produk nasional lainnya, Kecap Bango juga tidak pernah berhenti untuk tetap berusaha dan berkembang. Dari semua usaha yang dilakukan, Kecap Bango terbukti selalu mengalami peningkatan baik dalam kinerja, proses, dan hasilnya.

Hingga sekarang, Kecap Bango  terus melakukan push market dengan distribusi merata dengan promosi yang gencar, meski sudah dikenal hampir oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Bahkan, di mata lawan bisnisnya, setiap perkembangan Kecap Bango selalu mendapat perhatian utama.

ICON Kacamata Optik Tunggal

Kacamata, benda yang diciptakan untuk membantu orang dengan gangguan penglihatan tersebut sudah beralih menjadi bagian dari fesyen kekinian. Banyak orang yang menggunakan kacamata sebagai pelengkap gaya berbusana dalam berbagai kesempatan, mulai dari travelling ke pantai, menghadiri pesta, hingga sekadar berjalan-jalan di hari libur.

Kacamata ditemukan sejak 3000 tahun lalu oleh Bangsa Niniwe, yang terbuat dari kristal dan digunakan sebagai kaca pembesar. Pada abad XII, kacamata mulai berkembang di Cina dan Eropa. Permintaan kacamata pun semakin banyak hingga produksi kacamata menaik tajam meski dengan kualitas lensa yang sederhana dengan penggunaan yang hanya ditempel ke wajah.

Beberapa tahun kemudian, kacamata mulai didesain ulang agar lebih mudah digunakan, mulai dari memberi rantai, dikaitkan pada topi, hingga dikaitkan pada telinga seperti saat ini. Berbagai perkembangan kacamata pun terjadi, seperti penemuan kacamata bifokus dengan lensa cembung oleh Benjamin Franklin pada 1784, penemuan lensa cembung cekung yang menyatu pada 1908-1910, hingga pembuatan lensa kontak dengan harga terjangkau pada 1990.

Dengan peralihan fungsi kacamata, banyak toko penjual kacamata atau yang biasa disebut optik, turut upgrade. Dari yang dulu menjual dan melayani kacamata untuk orang dengan gangguan penglihatan, kini turut menyediakan berbagai kacamata untuk fesyen dengan beragam merk. Salah satunya, Optik Tunggal.

Optik Tunggal Sebagai Salah Satu OPtik Terbesar di Indonesia

Optik Tunggal adalah salah satu optik terbesar yang bersejarah dan  berpengalaman. Dulunya, Optik Tunggal bernama C. Fielen OD yang didirikan pada 1929. Nama C. Fielen OD keudian diubah menjadi Optik Tunggal pada 1956. Dengan visi “Selangkah lebih maju dari optik lain di Indonesia”, Optik Tunggal memiliki motto “Best Service, Best Quality, Best Choice”.

Best Service berarti mengutamakan pelayanan berdasarkan kebutuhan customer dan dilayani oleh sumber daya yang dilatih secara berkesinambungan dan profesional. Best Quality berarti menyediakan produk unggulan dengan teknologi terkini, didukung oleh peralatan pemeriksaan mata dan laboratorium lensa berteknologi mutakhir. Dan, Best Choice berarti mengutamakan pelayanan berdasarkan kebutuhan customer dengan memberikan garansi All Risk selama satu tahun.

Optik Tunggal, yang kini dikelola oleh Alex F. Kurniawan, juga menjadi salah satu penggagas berdirinya Gapopin (Gabungan Pengusaha Optik Indonesia). Sebagai bagian dari Gapopin, Optik Tunggal turut serta mengajak seluruh optik di Indonesia untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan memiliki standar alat pemeriksaan kesehatan yang mumpuni.

Perkembangan Tren Fashion Kacamata

Seiring berkembangnya trend fashion item kacamata, Optik Tunggal selalu menyediakan berbagai kacamata berkualitas high brand yang terpercaya, yiatu Aguis B. Lunettes, Edgy, Anna Hickman, Davidoff, Jaguar, Levi’s, Marius Morel, New Balance, Menrad, Morgan, Spyder, Rebel, Zeiss, Diesel, Vogue, Burberry dan banyak lainnya. Banyaknya eyewear yang high brand tersebut menjadikan Optik Tunggal sebagai penyedia kacamata yang terpercaya dengan kualitas terbaik dan produk yang classy.

Selain kacamata, seperti optik lainnya, Optik Tunggal juga menyediakan eye wear sebagai penunjang kemampuan penglihatan dan fesyen item, yaitu frame, lensa dan contact lens (soft lens). Optik Tunggal memiliki banyak koleksi frame yang disesuaikan dengan trend dan kebutuhan customer, mulai dari wayfarer, d-frame, cat eye, wrap around, shield, club master,novelty, aviator, oversized, hingga round/vintage.

Untuk lensa, Optik Tunggal menyediakan lensa dengan merk Zeiss dan Parva-Visty. Dan, untuk contact lens (softlens), Optik Tunggal menyediakan dua jenis yaitu clear lens, untuk pemakaian harian (daily) dan bulanan (monthly), dan coloured lens, yang terdiri atas axcent coloured, edgy color, selexyz color, dan qurious color. Harga yang diberikan oleh Optik Tunggal juga beragam, mulai dari Rp 1.000.000,- hingga Rp 5.000.000,- dan harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu bergantung brand kacamata tertentu.

Optik Tunggal Next Generation

Optik Tunggal tidak hanya menjadi salah satu optik yang menyediakan produk eye wear yang high brand tetapi juga menjadi optik pertama di Indonesia yang mendirikan optik khusus untuk anak. Tepatnya, pada 2017 lalu, Optik Tunggal mengadakan launching secara resmi “Optik Tunggal Next Generation”.

Optik Tunggal Next Generation yang dibuka di Mal Kelapa Gading tersebut memiliki tiga keunggulan, yakni optician yang dilatih dengan standar Optometry Pediatric dari Filipina, penyediaan ruang tunggu dan ruang pemeriksaan terbuka yang menyenangkan untuk anak-anak, dan kacamata dengan berbagai lensa dan frame yang dibuat secara khusus untuk anak-anak hingga remaja.

Salah satu terobosan terbaru yang diberikan pada setiap kacamata di Optik Tunggal Next Generation adalah teknologi blue protect yang bisa melindungi anak dari sinar biru yang dipancarkan oleh gandget masa kini. Hal ini dikembangkan berdasarkan kebiasaan anak-anak zaman sekarang yang hampir setiap hari selalu menggunakan gadget seperti smartphone hingga komputer, yang bisa memantulkan sinar biru ke mata.

Penawaran Terbaik Untuk Customer Optik Tunggal

Optik Tunggal selalu memberikan penawaran terbaik untuk customernya. Di antaranya adalah garansi “All Risk” yang berlaku untuk semua jenis kacamata yang dibeli di Optik Tunggal dengan berbagai kerusakan seperti retak, beret, hingga pecah, yang berlaku selama satu tahun penuh. Garansi tersebut tidak hanya berupa perbaikan, namun juga penggantian lensa baru yang sesuai. Untuk frame, Optik Tunggal hanya memberikan garansi untuk misproducts (manufacturing defect) yaitu kerusakan yang disebabkan oleh proses produksi kacamata dari asal pembuatannya.

Optik Tunggal juga selalu memberikan special gift pada event tertentu. Pada November 2017 lalu misalnya, Optik Tunggal memberikan layanan pemeriksaan mata gratis untuk anak pada acara wisata sejarah bahari yang diadakan oleh Lions Club Jakarta Monas (LCJM). Tidak hanya itu, Optik Tunggal juga memberikan hadiah setiap year end sale berupa diskon untuk nominal pembelian tertentu, hingga cash back untuk pembelian produk eye wear tertentu (seperti frame atau soft lens).

Dalam memajukan kualitas kacamata yang dijualnya, Optik Tunggal juga menggandeng brand terkenal, seperti Zeiss. Pada Desember 2017 lalu, Optik Tunggal bersama Zeiss, berencana membuka 26 cabang Zeiss Vision Center hingga 2020. Hal tersebut merupakan pencapaian yang besar karena Optik Tunggal menjadi pemilik pertama laboratorium yang telah diakui dengan akreditasi oleh Zeiss, selain laboratorium Zeiss yang berada di Jerman, India, dan Cina.

 

100 Cabang Yang Tersebar Di Nusantara

Kini Optik Tunggal tidak hanya menjadi bisnis lokal yang ahli di bidangnya. Optik Tunggal sudah mampu bersaing dengan bisnis serupa baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan kepemilikan 100 cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, Optik Tungga menjadi pesaing bisnis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Tentu saja bukan perkara mudah mempertahankan bisnis hingga hampir sembilan puluh tahun. Dibutuhkan kerja keras dengan inovasi yang kreatif untuk memajukan, mengembangkan, dan mempertahankan sebauh bisnis, terutama bisnis fashion item.

Upaya-upaya Optik Tunggal mulai dari upgrade teknologi, selalu mengikuti trend fashion kekinian, hingga mengajak kerja sama produsen kacamata berkualitas taraf internasional, membuahkan hasil yang tidak mengecewakan. Komitmen Optik Tunggal yang senantiasa mengutamakan kualitas produk dan pelayanan juga membuat Optik Tunggal menjadi kepercayaan banyak orang.

Meski pesaing di kancah bisnis optik semakin bertambah, tidak membuat Optik Tunggal mengurangi usaha apalagi berhenti berkreasi. Pesaing di dunia bisnis sejatinya adalah tantangan yang harus diatasi secara positif. Demikian pula dengan Optik Tunggal yang kini sudah berhasil menciptakan inovasi baru dalam bisnis optik, yaitu Optik Tunggal Next Generation dan Zeiss Vision Center pertama di Indonesia.

Membanggakan bukan?

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours