Ponsel Pintar Tumbuh Karena AI , Pasar smartphone menunjukkan pertumbuhan baik secara global, di Asia Tenggara, maupun Indonesia setelah melalui masa kelamnya. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi pendorong pertumbuhan ini.
Pengiriman smartphone di Asia Tenggara mengalami peningkatan signifikan sebesar 14% secara tahunan pada kuartal kedua 2024, mencapai 23,9 juta unit. Data tersebut dilansir oleh Canalys belakangan ini. Pertumbuhan ini mencerminkan pemulihan ekonomi makro dan meningkatnya sentimen konsumen di kawasan tersebut.
Samsung, pemain yang telah mengalami penurunan selama tujuh kuartal berturut-turut, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan mengirimkan 4,4 juta unit smartphone dan meraih pangsa pasar sebesar 18%. Sementara itu, OPPO, berhasil merebut kembali posisi kedua dengan mengirimkan 4,2 juta unit, yang setara dengan 17% pangsa pasar. Di posisi ketiga, Xiaomi yang berfokus pada segmen bawah berhasil memperkecil selisih dengan mengirimkan 4,0 juta unit dan juga meraih pangsa pasar sebesar 17%.
vivo kembali ke posisi keempat dengan pengiriman sebanyak 3,4 juta unit dan pangsa pasar 14%. TRANSSION, yang sebelumnya mengalami lonjakan pada kuartal pertama, melambat pada kuartal kedua dengan pengiriman 3,3 juta unit, mengamankan posisi kelima dengan pangsa pasar sebesar 14%.
Menurut Analis Canalys, Le Xuan Chiew, pemulihan pasar smartphone di Asia Tenggara didorong oleh pemulihan ekonomi makro serta meningkatnya kepercayaan konsumen. Vendor smartphone tengah mengoptimalkan strategi penetapan harga produk mereka untuk memanfaatkan kebangkitan ini. Di segmen mass market, Xiaomi dan TRANSSION memimpin dengan strategi harga agresif dan insentif penjualan yang menarik, memanfaatkan sensitivitas harga di kawasan ini.
Segmen premium (di atas US$ 600) tumbuh 18% secara tahunan, dari 4,3 juta unit pada semester pertama 2023 menjadi 5,1 juta unit pada semester pertama tahun 2024. “Pasar kelas atas di Asia Tenggara menunjukkan momentum pertumbuhan. Hal ini didorong oleh investasi para vendor dalam teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan (AI) serta upaya diversifikasi pemasaran dan saluran distribusi,” kata Chiew.
baca juga
Investasi vendor untuk mengembangkan saluran ritel kelas atas dan toko pengalaman di kawasan ini tampaknya membuahkan hasil positif, dengan segmen premium menunjukkan pertumbuhan. Sementara itu, pasar smartphone global terus menunjukkan tren peningkatan dalam volume pengiriman. Canalys melaporkan adanya pertumbuhan pengiriman sebesar 12% pada kuartal dua (Q2) 2024 dengan total 288 juta unit. Pasar smartphone global dipimpin oleh Samsung dengan pangsa pasar sebesar 18%, diikuti oleh Apple (16%) dan Xiaomi (15%). Posisi lima besar dilengkapi oleh Vivo (9%) dan Transsion (9%).
Terbantu AI
Kecerdasan buatan atau AI sudah menjadi fitur favorit bagi pengguna smartphone belakangan ini. Dengan munculnya tren ChatGPT, pengguna kini semakin terbiasa menggunakan kecerdasan buatan, terutama melalui smartphone.
Belakangan, merek-merek smartphone tak mau ketinggalan tren ini. Beberapa sudah menanamkan fitur kecerdasan buatan di dalam produk mereka. Survei terbaru dari Reasense, divisi riset SEQARA Communications, mengungkapkan preferensi konsumen Indonesia terhadap perangkat smartphone berteknologi AI.
Survei cepat atau quick survey ini melibatkan lebih dari 100 responden yang mewakili konsumen di berbagai kota di Indonesia melalui komunitas pengguna smartphone. Hasil survei menunjukkan bahwa Samsung (29%) dan Google Pixel (27,5%) menjadi smartphone dengan fitur AI terbaik, diikuti oleh Apple (20,3%) dan OPPO (18,8%).
Lebih lanjut, survei Reasense ini juga menemukan bahwa 18,8% konsumen bersedia untuk membayar lebih untuk mendapatkan smartphone dengan fitur kecerdasan buatan yang lebih canggih. Namun demikian, 66,7% responden lainnya menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan untuk membayar lebih, tergantung pada fitur kecerdasan buatan yang ditawarkan oleh produsen smartphone.
