ukms.or.id/ Untuk menjawab pertanyaan ini, dibutuhkan fakta yang benar-benar mendukung kebenaranya secara terperinci.
Sebelumnya, waralaba juga tidak bisa dikatakan sebagai bisnis sembarangan karena dilindungi oleh hukum dan terdapat pemakaian hak kekayaan intelektual di dalamnya.
Sehingga, bisnis waralaba dikategorikan sebagai bisnis yang unggul dalam mengembangkan bisnis.
Lalu, seperti apa kriteria bisnis unggul tersebut? Mari mengetahui lebih jauh tentang kriteria bisnis unggul melalui ulasan berikut ini.
Beban Biaya Relatif Lebih Tinggi
Kenapa nilai investasi bisnis waralaba tergolong tinggi? Ini karena bisnis waralaba memakai hak kekayaan intelektual milik orang lain untuk mengembangkan bisnisnya.
Nilai ini juga tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan biaya operasional milik sendiri.
Total nilai investasi waralaba biasanya meliputi biaya pembukaan gerai termasuk sewa tempat usaha hingga biaya renovasi, biaya belajar hingga seminar bisnis, royalty awal, dan biaya terkait lainnya sesuai dengan kebutuhan awal waralaba.
Beban Royalti yang Harus Dipertanggungjawabkan
Kriteria bisnis unggul lainnya dapat dilihat dari beban royalty yang harus dipertanggungjawabkan di setiap bulannya.
Kenapa biaya royalty harus dibayarkan di setiap bulannya? Bukankah pada peukms.or.id/ayaan awal sudah termasuk rincian di dalamnya tentang biaya royalty?
Meskipun biaya royalty sudah dibebankan sebagai biaya awal pembukaan bisnis waralaba, tetap saja selama penggunaan merek bisnis itu berlangsung, pihak terwaralaba harus membayar hak pakai merek dagang di setiap bulannya.
Perkiraan Waktu Balik Modal
Pemilik usaha waralaba dan pihak yang menjalani waralaba akan memperkirakan waktu pengembalian modal sesuai dengan perhitungan modal dan keuntungan bisnis waralaba tersebut.
Minimnya keuntungan bisnis akan membuat perhitungan pengembalian modal mengalami kemunduran.
Hal tersebut tergambar melalui kasus berikut ini.
Ketika pemilik waralaba hanya dapat menyentuh nilai penjualan di angka Rp.20 Juta, ini diartikan bahwa jangka waktu balik modal akan jatuh pada bulan ke 25 sejak usaha waralaba tersebut berdiri.
Lamanya jangka waktu pengembalian modal membuat pemilik modal berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya pada bisnis tersebut.
Agar bisnis tersebut dilirik oleh para investor, para pemilik bisnis menaikkan nilai penjualan sebesar Rp.32 Juta dengan pengembalian modal jatuh pada bulan ke 26 setelah usaha tersebut berdiri.
Tantangan Kecurangan Diambang Mata
Kriteria bisnis unggul tidak akan luput dari tantangan kecurangan yang selalu menggentayangi bisnis tersebut.
Beberapa kecurangan dapat terjadi dalam bisnis waralaba meliputi nilai total penjualanan dan paket waralaba yang tidak tercantum secara lengkap tentang fasilitas apa yang tercakup di dalamnya.
Terdapat juga beberapa hal yang disembunyikan seperti pembelian item dagang, biaya renovasi, dan lain sebagainya.
Angka yang rendah memang menggiurkan investor untuk menanamkan modal, namun perlu diteliti bahwa apakah angka tersebut sudah meliputi keperluan bisnis waralaba.
baca juga
Kecurangan pemilik bisnis waralaba tidak menyertakan harga sewa tempat dalam paket waralaba.
Nilai bisnis yang kecil akan memungkinkan pemilik waralaba menggaet investor dengan menjanjikan pengembalian modal dalam jangka waktu yang singkat.
Pebisnis waralaba yang benar-benar unggul akan mempertimbangkan kejujuran dalam menjalankan bisnisnya. Meskipun kecurangan mampu membuat bisnis melejit dan kaya peminat, ini tidak akan bertahan lama.
. Jangan tergiur dengan nilai investasi yang rendah, namun pertanyakan terlebih dahulu tentang rincian nilai tersebut. Apakah nilai investasi sudah menyertakan nilai sewa tempat dan segala hal terkait atau belum.