ukms.or.id/ – Bisnis Franchise menjadi momen yang krusial bagi para pebisnis sekalian. Pasalnya, dalam satu bulan ini apakah bisnis mereka bisa memulai langkah yang baik, atau malah sebaliknya?
Jika para pebisnis jeli dalam melihat peluang, maka tidak ada salahnya bila mereka harus sudah mulai berinvestasi pada sebuah bisnis waralaba. Terlebih, di Indonesia sendiri, bisnis ini mulai menjadi tren positif yang akan menghasilkan keuntungan yang progresif.
Beberapa Waralaba pun masih diprediksi akan menjadi sangat kuat di tahun ini. Siapa sajakah mereka?
5 Bisnis Franchise yang akan Tetap Memanas
Berikut diantaranya:
Piramizza
Untuk merek yang pertama, datang dari PT Baba Rafi yang mulai mengarungi lautan bisnis pada tahun 2008 lalu di Kota Surabaya. Mereka hadir dengan mengusung bisnis franchise bertemakan kuliner, yakni pizza yang memiliki bentuk piramid laksana sebuah es krim cone.
Ide makanan unik itu datang dari Ramadhan Yasmanto yang juga merupakan salah satu finalis di ajang wirausaha mandiri pada tahun 2008.
Dalam pembuatan makanan khas negeri Italia itu ternyata Ia tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi, dari segi rasa, Piramizaa memiliki beberapa varian, seperti Ayam Panggang, Ayam Jamur, Paperoni, Berger, dan juga Sapi Lada Hitam. Ramadhan pun berencana ingin menambah 15 varian rasa baru.
Guna mendapatkan bisnis franchise yang panas ini, anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp. 45 Juta saja. Harga itu jelas sebanding dengan prospek cerah yang ditawarkan oleh mereka.
APPLE Laundry Center
Selanjutnya, masih waralaba yang berasal dari kota yang sama. Namanya Apple Laundry Center yang baru hadir memanaskan bisnis pada tahun 2009 lalu.
Keren nya, baru satu tahun mereka menggeluti merek tersebut, ternyata sudah terdapat 14 mitra usaha yang sebarannya berada di kota Surabaya, Lubuk Linggau, Tengerang, sampai Bengkulu.
Kendati sudah mulai menjamur di beberapa kota, bisnis ini tetap tidak mati dimakan pemirsanya, ataupun tenggelam ditelan pesaingnya. Sebab mereka selalu berusaha menyajikan harga yang kompetitif dan kualitas yang eksklusif, ditambah dengan beragam program yang menarik.
Jadi, bila anda ingin merasakan keuntungan dari Waralaba itu, cukup aukms.or.id/l dana sekitar Rp. 212 juta.
Moo-Moo Korean Milk
Berbicara tentang kuliner dalam ranah franchise, pasti tidak akan pernah ada habisnya. Seperti inovasi baru yang dihadirkan oleh Moo-Moo Korean Milk.
Mereka mengusung susu sebagai menu dasar, ditambah dengan 8 varian rasa yang berasal dari buah-buahan, cokelat, dan juga kopi. Bisnis ini dirintis oleh Chandra pada tahun 2014 lalu. Tak disangka! Bisnisnya mampu melesat dengan cepat.
Sekarang, terhitung sudah lebih dari 58 gerai telah Ia buka bersama mitra usahanya. Angka itu bisa Ia dapatkan sebab dalam brand francise nya, Ia tidak memungut Franchise Fee dan Royalty Fee. Jadi, keuntungan para mitra pun tidak dipotong tiap bulannya.
Guna bekerja sama dengan mereka, anda akan diberikan 3 paket pilihan investasi. Untuk yang termurah di angka Rp. 4,5 Juta, namun anda tidak mendapatkan booth untuk usaha. Yang berarti anda hanya disediakan bahan untuk membuat menu, dan banner dari Moo-Moo Korean Milk itu sendiri.
Untuk yang sedang dan mahal, sebaiknya anda langsung tanya mereka, ya!
Tahu Gila
Untuk waralaba selanjutnya, Ia bernama Tahu Gila. Bisnis ini dirintis pada tahun 2013, atau 3 tahun ke belakang. Sampa sekarang Ia telah menyabet beragam penghargaan bergengsi.
Beberapa diantaranya, ialah trend Top Franchise 2014 yang berhasil Ia menangkan sebab Tahu Gila menjadi Trend Setter dalam makanan ringan. Ia memiliki 13 varian rasa berbeda, yang membedakannya dengan waralaba lainnya.
Pada dewasa ini, Ia sudah memiliki 500 mitra yang tersebar di wilayah nusantara. Untuk modal investasi Tahu Gila anda hanya perlu mengeluarkan Rp. 5.7 Juta sampa dengan Rp. 8.8 juta.
Dalam paket yang 8 juta tadi, anda akan mendapatkan paket booth outdoor, berupa payung, tenda, dan etalase, serta alat untuk membuat tahu gila pastinya.
Daftarkan Bisnis anda Disini 100 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
JNE
Nah, urutan terakhir ini pasti sering anda temui di pinggir jalan. Ya! JNE, siapa tak kenal dengan kurir pengantar barang itu. Mereka berdiri pada tahun 1990 silam.
JNE berkembang dengan pesat, kendati perkembangan awalnya hanya merupakan bagian dari perusahaan ekspedisi dari batang internasional, yakni PT. Citra Van Titipan Kilat (TiKi).
Tepat pada tahun 1991 JNE mulai melakukan ekspansi. Dengan modal berani senilai Rp. 100 juta, dan dibantu oleh beberapa karyawan, Ia pun mampu berdiri sampai pada hari ini.
Sekarang, JNE sudah memiliki ratusan agen yang resmi, dan tersebar di seluruh negeri. Peluang untuk menjadi agen mereka pun masih menjanjikan.
Anda hanya perlu punya modal awal Rp. 5.5 Juta, ditambah 10 Juta sebagai jaminan. Satu lagi, anda pun perlu tempat yang strategis dan tepat juga pastinya.
baca juga
Tanyakan 8 Hal Ini Bila Bisnis Anda Ingin Di Franchisekan
Mereka yang ingin mewaralabakan bisnis UKM nya mungkin harus menghadapi banyak tantangan. Coba deh pertimbangkan kembali dan tanyakan keempat pertanyaan ini sebelum kamu mewaralabakan bisnismu.
1.Apakah model bisnis bisa direplikasi?
Pertanyaan pertama yang paling penting ditanyakan ketika ingin memutuskan mewaralabakan bisnis adalah apakah model bisnis kita bisa direplikasi? Apakah operasional bisnis sederhana dan cukup terukut untuk orang lain melakukannya dengan baik di lokasi yang berbeda? Jika ya, mulailah untuk mendokumentasi proses hari ke hari supaya penerima waralaba bisa menduplikasinya. Kenapa perlu diduplikasi? Supaya produk dan layanan konsisten meskipun toko dan orang yang mengoperasionalkannya berbeda.
2.Apakah kamu sudah siap meninggalkan kebebasan berwirausaha?
Waralaba adalah salah satu model bisnis tersukses, tapi model ini membutuhkan ketergantungan dengan banyak pihak. Ketika pemilik bisnis memutuskan untuk waralaba, itu artinya ia harus membangun hubungan yang kuat dengan investor dan penerima waralaba. Pemilik waralaba enggak akan sukses tanpa penerima waralaba. Sebagai pemilik waralaba, kita masih mengendalikan upaya branding, pengembangan produk dan kebijakan perusahaan secara umum, tapi kita harus mampu menerima fata bahwa penerima waralaba punya kebebasan untuk menjalankan cabang bisnis perusahaan kita. Kalau kita bisa menerimanya, mungkin kita sudah siap dengan waralaba.
3.Bisakah menciptakan sistem pendukung yang kuat?
Untuk mengubah bisnis kita menjadi waralaba, kita membutuhkan banyak bantuan dari luar. Memiliki sistem pendukung akan membantu kita mengetahui dan menangani masalah. Dalam bentuk apakah sistem pendukung? Bisa dalam bentukan dukungan hukum, seperti notaris. Dengan adanya dukungan kita bisa memahami aspek hukum waralaba, menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan untuk penerima waralaba.
4.Apakah bisnis UKM kita sudah cukup matang untuk diwaralabakan?
Kalau kita sudah punya jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan sebelumnya, pertanyaan terakhir dan mungkin yang paling penting adalah apakah bisnis UKM kita cukup stabil, matang dan berkembang untuk diwaralabakan. Coba pikirkan kembali berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk membuat bisnis kita lepas landas. Kecepatan memasarkan adalah segalanya. Kalau kita mau mewaralabakan, maka kita harus mampu menjangkau pasar dengan cepat.
Keempat pertanyaan ini adalah titik awal yang baik, tapi masih ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan kalau kita ingin mewaralabakan bisnis. Sebelum kita mulai mendaftarkan bisnis untuk waralaba, pastikan kita sudah melakukan riset dan benar-benar memahami arti bisnis ini untuk kita dan perusahaan.
5 Saran yang Perlu Pengusaha Lakukan
Pemilik bisnis yang ingin memperluas pasar dengan efektif, minim risiko dan rendah biaya biasanya memilih untuk mewaralabakan (franchise) bisnisnya. Tak semua bisnis UKM sudah siap diwaralaba. Sebaiknya bisnis UKM yang sudah berkembang dan stabil yang bisa diwaralabakan. Nah, itu pun ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum mengubah bisnis UKM kita menjadi waralaba yang kuat. Apa sajakah?
- Kerjakan PR mu
Kita cenderung suka melakukan riset tentang konsumen yang menjadi target dan lokasi sebelum benar-benar membuka bisnis. Jika sekarang bisnis kita sudah berjalan dan berencana untuk mewaralabakan, kita perlu melakukan hal yang sama. Lakukan riset untuk memahami model bisnis waralaba, termasuk biaya yang dibutuhkan untuk mewaralabakannya dengan benar. Faktanya, menjalankan bisnis restoran sehari-hari berbeda dengan manjalankan perusahaan yang punya waralaba restoran. Sebelum memutuskan untuk mewaralabakan bisnis, penting untuk memahami benar model bisnis. Banyak pula pemilik bisnis yang enggak menyadari komitmen dan upaya yang dibutuhkan untuk mewaralabakan sebuah bisnis.
- Minta bantuan profesional
Kalau sudah memutuskan untuk mewaralabakan bisnis UKM kita, sebaiknya jangan melakukannya sendiri, mintalah bantuan profesional yaitu orang yang berpengalaman di bidang waralaba. Entah itu notaris atau konsultan bisnis franchise karena kita akan harus melengkapi dokumen-dokumen terkait pendaftaran waralaba dan perjanjian-perjanjian dengan pihak vendor.
- Konsisten membangun merek
Meskipun waralaba memberikan kelonggaran pemilik bisnis untuk menjalankan operasional bisnis di banyak lokasi berbeda, tapi konsumen perlu mengenali merek yang konsisten dari satu lokasi toko dengan lokasi toko yang lain. Jadi, logo, desain toko, standar SOP dan taktik branding harus sama di setiap toko sehingga konsumen bisa mengenali merek kita. Coba lihat bisnis yang terkenal seperti KFC, McDonald’s dan Burger King. Mereka memakai konsep dan desain yang sama untuk setiap toko di lokasi berbeda. Begitu pula dengan cita rasa. Produk ayam goreng dan burger setiap brand sama meskipun ada banyak toko di lokasi berbeda.
- Lakukan riset biaya
Bisnis UKM yang berpotensi diwaralabakan umumnya enggak mempersiapkan biaya dan upaya yang efektif untuk membuka sebuah waralaba, terutama soal skalabilitas. Tanyakan kembali pada diri kita apakah perjanjian dengan vendor atau supplier mampu menjangkau skala yang lebih besar. Cari tahu berapa biaya yang dibuthkan untuk menjagkau pasar yang luas sesuai dengan target.
- Rancanglah strategi pemasaran
Sebagai pemilik sebuah waralaba, kita sekarang bertanggung jawab untuk pemasaran baik produk ke konsumen atau pun pemasaran waralaba bisnis kita ke vendor. Merancang strategi pemasaran yang solid untuk keduanya akan menjaga bisnis pada jalurnya seiring bertumbuh. Pemasaran dalam penjualan waralab adalah tentang berapa leads yang bisa kita hasilkan, berapa biaya per-leads dan bagaimana kita mengubah leads menjadi omzet. Memang enggak mudah menentukan strategi pemasaran yang akan diterapkan. Ini adalah sesuatu yang terus menerus memerlukan perbaikan seiring waktu. Jadi, memang penting untuk enggak menyerah dan bersabar. Yang enggak kalah penting, pemilik waralaba sangat disarankan untuk membuat dan menjaga model bisnis sesederhana mungkin sehingga vendor mudah memahaminya. Biasanya semakin kompleks model bisnis, enggak akan mudah untuk menjual waralaba.
baca juga
4 Pertanyaan Sebelum Memulai Bisnis Waralaba
Bisnis waralaba bisa menjadi alternatif bagi pebisnis yang ingin mengurangi risiko bisnis dengan layanan atu produk yang sudah terbukti. Bahkan bisnis bisa mendapatkan dukungan dari perusahaan pemilik waralaba atau sesama pembeli waralaba untuk memastikan kesuksesannya. Bagian tersulit adalah memutuskan waralaba mana yang kita akan pilih.
Meskipun kamu punya gambaran umum industri yang ingin kamu geluti, tapi ada banyak pilihan terkait rentang harga di setiap industri yang membuatmu harus banyak membuka situs dan paket informasi untuk menemukan yang tepat. Kalau kamu enggak punya ide mau memulai dari mana, mungkin kamu harus memulai dengan menanyakan pada dirimu pertanyaan yang menjadi parameter untuk memilih waralaba.
Apa target pribadimu?
Setiap orang punya motivasi yang berbeda ketika memutuskan menjadi pengusaha. Pertama, tanyakan pada diri sendiri apa targetmu. Apakah punya bisnis untuk menghasilkan uang, bisa meluangkan waktu lebih banyak di rumah atau mengaukms.or.id/l langkah menjadi pengusaha dalam karirmu? Dengan mengetahui targetmu, kamu bisa memilih waralaba mana yang cocok untuk mencapai targetmu.
Peran apa yang ingin kamu lakukan dalam bisnis?
Ada dua tipe pembeli waralaba yaitu pemilik pasif yang merekrut staf untuk mengelola bisnis sehari-hari dan pemilik/operator yang secara langsung terlibat dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Pertanyaan kunci bagi para pembeli waralaba adalah apa yang ingin mereka lakukan sehari-hari. Apakah kamu ingin melakukan pekerjaan spesifik setiap hari? Ingin memimpin perusahaan? Atau ingin mengelola para manajer? Dengan mengetahui peran apa yang mau kamu aukms.or.id/l, kamu bisa memilih waralaba mana yang kira-kira memungkinkanmu untuk memainkan peran tersebut.
Berapa dana investasimu?
Bisnis waralaba mengenakan biaya yang bervariasi tergantung dari industrinya dan model bisnisnya. Contohnya, membuka waralaba makanan akan memakan lebih banyak biaya daripada bisnis dengan model B2B berbasis rumahan lainnya lantaran kamu akan membutuhkan banyak peralatan masak dan iventori yang diperlukan untuk memulai bisnis. Nah, berapa dana yang ingin kamu investasikan untuk bisnis waralabamu? Sangat penting untuk membuat perhitungan terlebih dahulu.
Apakah kamu memiliki keterampilan berbisnis?
Meskipun sebagian waralaba menginginkan pembeli waralaba memiliki pengalaman di industrinya, tapi yang terpenting adalah pembeli waralaba memiliki dasar menjalankan bisnis dan keinginan berwirausaha untuk sukses. Apa saja dasar tersebut? memahami seni pemasaran, fokus pada pelanggan, dan tahu cara untuk meningkatkan transaksi.
Kalau ini pertama kalinya kamu berbisnis, ada banyak konten yang bisa memberikan teori secara umum terkait pemasaran dan bisnis. Atau kamu bisa langsung belajar dari mereka yang berpenglaman dalam bisnis.
Setelah kamu mempersempit pilihan bidang dan model bisnis yang kamu inginkan, saatnya memilih waralaba yang spesifik. Beberapa kriteria mungkin perlu kamu ulas untuk menjatuhkan pilihan, di antaranya support system yang kuat, staf perusahaan yang luar biasa – kamu perlu tahu dengan berinteraksi langsung dengan mereka, dan mau berinvestasi untuk mengembangkan potensi wirausaha kita – mempertimbangkan dan memfasilitasi potensi pribadi kita sebagai wirausahawan.
Bagian terpenting adalah support system. Membeli waralaba artinya kamu membeli merek bisnis yang sudah teruji sehingga sudah seharusnya ada support system yang bisa mendukungmu di setiap tahap bisnis waralabamu dan seharusnya pula mereka mempunyai SOP untuk mendukung bisnismu.
Kekurangan dan kelebihan bisnis waralaba.
Kelebihan Bisnis Waralaba
-
Manajemen yang sudah dibangun dengan baik
Untuk mengatakan hal yang pertama ini memang sudah jelas sekali, bahwa bisnis waralaba tidak memerlukan pemikiran lain untuk membangun manajemen yang sesuai. Pasalnya mereka sudah mengatur ini dari jauh-jauh hari.
Artinya, apa yang mereka lakukan dalam manajemen nya sekarang telah melalui beragam pengujian. Dengan demikian, reputasi mereka pun pasti sudah terbangun dengan sangat baik.
Sehingga, bila anda ingin memulai bisnis waralaba anda tidak perlus susah lagi memikirkan manajamen ini dan itu.
-
Mereka Sudah Dikenal oleh Konsumen
Nampak nya hal ini pun merupakan kelebihan yang sangat menguntungkan apabila dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal.
Karena bila anda memulai bisnis dari bawah, anda pasti harus melakukan promosi, branding, dan lain sebagainya. Belum lagi, harus menentukan target konsumen, serta segmentasi pasar.
Sedangkan soal bisnis waralaba? Anda hanya tinggal menjalankannya. Perihal di atas, mereka sudah bangun sendiri. Anda pun akan hemat waktu, dan juga hemat tenaga bukan?
-
Manajemen Keuangan Lebih Mudah Mengaturnya
Selanjutnya, bila dalam bisnis yang anda mulai sendiri, pastinya anda akan disibukkan dengan yang namanya pengaturan keuangan. Anda pun harus menentukan siklus, pengeluaran, pemasukan, saldo, dan lain sebagainya.
Hal tersebut jelas akan membuat anda pusing, dan membuat anda harus bekerja ekstra keras lagi.
Nah bedanya dengan waralaba, perihal keuangan tadi sudah ada yang mengaturnya, karena manajemen finansial dari bisnis itu sendiri telah diatur oleh pemilik waralaba utama. Dengan demikian, anda tidak perlu pusing lagi mengurusi soal keuangan tadi.
-
Jaringan Kerja Sama yang Luas
Satu lagi, dalam sebuah bisnis, memiliki jaringan yang luas merupakan sebuah keuntungan yang jelas. Bila bisnis yang anda bangun dari awal, tentu hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang.
Beda cerita bila anda memulai bisnis waralaba, sebab soal jaringan apapun mereka pasti sudah punya. Mulai dari produsen, pengiklan, pemasok, dan pemasaran.
Dengan demikian, dalam hal ini jelas waralaba memberikan kelebihan dalam hal relasi bisnis.
-
Pelatihan dan Dukungan dalam Pekerjaan
Hal yang selanjutnya, pasti para pemilik usaha waralaba ingin investor yang bekerja sama dengan mereka mampu untuk berkembang dalam usahanya.
Alhasil, guna mencapai hal itu, mereka pun selalu memberikan pelatihan dalam hal manajemen pemasaran, keuangan, dan periklanan. Hal tersebut dibuat untuk mampu membangun keseragaman dalam tujuan, dan memberikan wawasan.
Sehingga dari situlah usaha bersama dapat terbangun guna memajukan bisnis yang digeluti oleh mereka.
Nah, beberapa hal di atas merupakan salah satu kelebihan dari sebuah bisnis waralaba.
Ada kelebihan, pastinya juga ada kekurang. Di bawah ini kami sampaikan beberapa kekurangan itu.
baca juga
Kekurangan dari Bisnis Waralaba
-
Kurangnya Pengendalian
Sebuah bisnis waralaba memang sangat mudah, kita hanya perlu menjalankan semua sistem yang telah diaturnya. Namun di samping keenakan itu, ternyata justru hal tersebut menjadi boomerang.
Dalam artian, kreativitas dan ide kita tidak akan berguna dalam bisnis ini. Sebab pengendalian bisnis tetaplah dipegang oleh pemilik waralaba utama.
Hal itu jelas akan membuat gerak anda menjadi terbatas, dan pengendalian bisnis pun berkurang.
-
Terikat dengan Supplier
Bila kita memilih melakukan bisnis sendiri dari awal, kita menjadi seorang raja yang berhak menentukan dengan siapa kita akan bekerja sama.
Begitupun dalam bisnis ini, bila kita ingin untung, maka kita harus mengeluarkan modal kecil. Alhasil, kita pun dapat mencari supplier yang memiliki harga produk murah.
Namun dalam bisnis waralaba, hal itu tak akan pernah menjadi nyata. Sebab keterikatan dengan para supplier, membuat kita tidak bisa bergerak mencari supplier lain.
Dengan demikian, keuntungan kita pun akan stagnan karena modal yang dikeluarkan cukup merepotkan.
baca juga
-
Efek Domino dari Waralaba Lain
Dalam kasus ini, salah satu kekurangan vital dari bisnis waralaba yang sangat merugikan adalah efek domino dari brand mereka.
Salah satu contohnya, bila anda mempunyai bisnis waralaba dengan merek A, kemudian teman anda pun memiliki juga bisnis waralaba dengan merek yang sama.
Kemudian, karena satu hal, teman anda itu melakukan sebuah kesalahan, yang membuat konsumen kecewa pada pelayanan yang dilakukan oleh teman anda.
+ There are no comments
Add yours