5 Tips Bikin Merekmu Dipercaya Konsumen

ukms.or.id/ – Enggak ada yang lebih berharga bagi sebuah merek selain kepercayaan konsumennya. Jika konsumen percaya sebuah merek, mereka enggak akan ragu untuk selalu membelinya. Jika merek mendapatkan kepercayaan konsumen, akan lebih mudah bagi merek untuk mengendalikan harga dan memberikan nilai lebih sepanjang masa bagi mereka. Membangun kepercayaan enggak terjadi begitu saja. Mereka harus tetap konsisten dari waktu ke waktu dalam menyampaikan pesan, memahami kepribadian konsumen dan menyampaikan janji merek.

Ada banyak tantangan dalam membangun kepercayaan merek, tapi upaya ini membutuhkan waktu dan strategi yang spesifik. Nah, berikut lima strategi spesifik tersebut.

1.Bisa diakses

Pastikan konsumen mudah berinteraksi dengan bisnis kita. Jika konsumen punya pertanyaan, tapi bisnis kita enggak bisa menjawab atau merespon cepat, bisnismu mungkin akan kehilangan kredibilitas. James Schramko dari SuperFastBusiness punya beberapa strategi untuk mendukung interaksi dengan calon pelanggan dan pelanggannya. Customer supportnya selalu menjawab mana kala ada pertanyaan masuk. Ia juga membuat anggota berbayar termasuk sebuah forum di mana para pengusaha bisa berinteraksi. Ada banyak cara praktis yang bisa kamu gunakan untuk membuat bisnismu mudah diakses.

Baca juga: Sedang Mencari Investor? Bikin Dulu Brand yang Bikin Investor dan Konsumen Jatuh Cinta! Ini 5 Caranya

2.Punya produk yang diandalkan

Orang cenderung membeli karena emosi ketimbang logika. Tantangan yang dihadapi bisnismu adalah ketika produk sampai di depan pintu konsumen, lalu konsumen tersebut membuat pembenaran untuk membeli dengan pertimbangan kualitas produk. Menjual produk berkualitas rendah, berkilah dan curang tentu saja membawa dampak negatif yang bisa membuat hilangnya kepercayaan dan menurunkan kredibilitas bisnis kita di pasar.

Cara sederhana untuk memastikan kualitas produkmu adalah dengan melakukan serangkaian tes yang ketat. Kamu juga bisa fokus pada kelompok dan menanyakan target audience apa yang mereka butuhkan dan produk jenis apa yang bisa menyelesaikan masalah mereka.

Eric Ries mempopulerkan gagasan MVP (Minimum Viable Product) dan metode lean startup. Gagasan tersebut ditujukan untuk mempercepat proses pengembangan produk dan melemparkannya ke tangan konsumen secepatnya. Gagasan itu muncul karena banyak perusahaan meluangkan waktu beribu-ribu jam untuk riset dan pengembangan, ketika produk diluncurkan, konsumen enggak bisa menerimanya.

Pendekatan MVP memungkinkanmu untuk memasarkan produk secepatnya, menguji viabilitas tawaran dan belakar dari apa yang disukai dan enggak disukai konsumen tentang produk tersebut. Dengan cara ini kamu bisa menguji, memperbaiki dan saat itu juga bisa meluncurkan produk yang lebih baik ke pasar yang lebih luas.

3.Jujurlah

Menjadi jujur artinya mengenali dan terbuka tentang kelebihan dan kekurang produk. Jika produkmu ternyata enggak sesuai dengan calon konsumen, maka kamu harus mengarahkannya di arah yang benar, bahkan jika itu artinya mendorong penjualan kompetitor. Salah satu contoh bisnis yang menerapkan cara ini adalah blog Pat Flynn yang merupakan cara pintar mendapatkan income pasif. Awalnya dia enggak melihat ada pengusaha yang bearni terbuka dan jujur tentang perjalanan mereka. Lalu ia memutuskan untuk menjadi pengusaha tersebut. Kejujuran menunjukkan bahwa kita peduli dengan konsumen dan kebutuhan mereka dan keinginmu untuk membantu membuat mereka mendapatkan yang mereka cari.

4.Beri nilai untuk konsumen

Apakah kamu mengutamakan konsumen dulu atau mengutamakan omzet? Jika orang-orang tahu bahwa mereka hanya nilai rupiah untuk bisnismu meskipun mereka masih membeli darimu, itu bukan berarti bisnismu sedang membangun hubungan saling percaya dalam jangka panjang. Pahami kondisis konsumen dan berikan kesenangan dalam setiap detail yang kamu berikan. Misalnya, hal sederhana saja kirimkan sebatang coklat untuk konsumenmu yang ulang tahun.

5.Konsisten

Konsistensi memastikan bahwa calon konsumen dan konsumen tahu apa yang mereka harapkan. Kamu bisa membuat tujuan internal dan eksternal untuk mendukung kualitas layanan. Konsistensi di sini maksudnya dalam menyampaikan pesan, dalam menyampaikan produk dan kualitas produk.

Baca juga: Bisnis Konvensional Bisa Kok Bangun Brand yang Kuat! Ini 3 Strategi Konten yang Engaging

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours