ukms.or.id – Akses terhadap pembiayaan dapat menjadi sulit bagi bisnis apapun, namun khususnya bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), menurut sebuah studi tahun 2015 oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
Umumnya UKM didefinisikan sebagai perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 500, merupakan tulang punggung perekonomian di seluruh dunia, namun pilihan pembiayaan mereka cenderung terbatas dan mahal. UKM mewakili investasi berisiko daripada perusahaan besar, sebuah fakta yang diperkuat oleh pengawasan peraturan menguat yang membuat bank lebih menghindari risiko setelah krisis keuangan global.
Mayoritas UKM (60% di seluruh dunia) mengandalkan pinjaman bank sebagai sumber pembiayaan utama, menurut hasil penelitian IOSCO.
Pasar modal merupakan sumber pembiayaan yang populer bagi perusahaan besar dan sebuah alternatif atas pinjaman bank bagi UKM, namun hanya 25% UKM menggunakan pembiayaan ekuitas sebagai cara utama untuk mengumpulkan uang.
Takut kehilangan kepemilikan bisnis, biaya regulasi yang relatif tinggi, dan pengalaman dengan pasar modal cenderung membuat UKM enggan mengakses pasar modal.
Banyak negara memiliki pasar modal yang ditujukan untuk perusahaan kecil yang ingin mengumpulkan uang. Namun, UKM telah menggunakan pasar modal UKM, jarang bergerak ke pasar utama. Pasar modal UKM menawarkan tolok ukur lebih baik untuk penilaian perusahaan, memastikan basis investor yang stabil, menarik investor kelembagaan dan asing, dan meningkatkan reputasi perusahaan.
Yurisdiksi memiliki keberhasilan yang tidak merata dalam membantu UKM untuk memanfaatkan pasar modal. Cara baru dan metode pembiayaan alternatif harus dipertimbangkan melalui keterlibatan inovasi dan penggunaan teknologi yang lebih besar.
Studi ini menyatakan sebuah pendekatan mengenai pembiayaan UKM oleh perusahaan e – commerce di Tionghoa adalah Alibaba. Perusahaan ini yang memecahkan satu hambatan besar terhadap pembiayaan UKM. Alibaba menganalisis data perdagangan dan pembayaran yang dikumpulkannya, untuk menentukan kelayakan kredit UKM untuk penyaluran kartu kredit. Tipe pembiayaan UKM inovatif lainnya mencakup pembiayaan dan sekuritisasi yang didukung aset dan crowdfunding.
IOSCO juga mengeluarkan tujuh rekomendasi untuk memudahkan UKM dalam mengakses pasar modal adalah sebagai berikut :
Tinjaulah persyaratan peraturan surat berharga saat ini yang berlaku bagi emiten UKM. Regulator harus menghilangkan kewajiban pengungkapan yang kurang bernilai bagi UKM dan meringankan persyaratan pencatatan untuk menurunkan float minimum, pendapatan, kapitalisasi pasar, jumlah pemegang saham publik, ekuitas, modal disetor, dan persyaratan profitabilitas. Untuk mengurangi biaya modal, regulator harus menurunkan biaya pendaftaran dan pencatatan bagi UKM.
Menawarkan beberapa alternatif atas penawaran umum (public offering)
UKM tidak memiliki rencana untuk menjadi go public, harus bisa mengakses pasar modal melalui penawaran pribadi yang tidak memerlukan prospektus atau dokumen penawaran.
Alternatif lain adalah backdoor listing, yang melibatkan UKM swasta yang mengakuisisi perusahaan publik terdaftar di bursa efek. Backdoor listings harus mencakup prospektus, pernyataan pengarsipan atau dokumen informasi pemegang saham perusahaan publik yang diakuisisi.
Pastikan perlindungan investor
Para regulator perlu memastikan investor ritel memiliki kepercayaan diri tanpa menempatkan terlalu banyak beban pada UKM. Untuk mencapai keseimbangan yang tepat, para regulator membutuhkan UKM untuk mengungkapkan lebih sedikit, namun informasi yang diungkapkan harus menyoroti risiko investasi yang unik bagi UKM.
Buatlah pasar bagi saham UKM
Sejumlah kecil saham beredar dan basis investor yang sempit dapat mempersulit penjualan saham UKM. Memperkenalkan sistem pembuatan pasar bisa membantu. Selain itu, sangat penting bagi investor yang tertarik pada UKM memiliki akses terhadap analisis dan pemeringkatan informasi yang tidak terlalu mahal. Lembaga – lembaga yang relevan harus didorong untuk menerbitkan riset investasi secara berkala mengenai sekuritas UKM.
Untuk melindungi integritas pasar UKM, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk memperkenalkan ketentuan yang memungkinkan UKM memberikan opsi kepada perusahaan lain untuk membeli sahamnya sebagai pendahuluan untuk akuisisi. Ketentuan penguncian semacam itu akan memastikan bahwa manajemen tetap berkomitmen dan bahwa surat berharga yang diterbitkan dihargai secara tepat.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pembiayaan UKM
Para regulator dan pembuat kebijakan harus mengatur kampanye promosi, seminar publik, dan konferensi untuk menjelaskan manfaat pasar modal dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan terhadap pembiayaan UKM.
Untuk melindungi integritas pasar UKM, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk mengajukan beberapa ketentuan yang memungkinkan UKM memberikan pilihan kepada perusahaan lain untuk membeli saham sebagai pendahuluan untuk akuisisi. Ketentuan semacam itu akan memastikan bahwa manajemen tetap berkomitmen dan surat – surat berharga yang diterbitkan secara tepat.
Pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan untuk membuat situs web untuk menginformasikan, memberikan edukasi, dan membantu UKM dan para investor, termasuk menerbitkan laporan analis berkala bagi sekuritas UKM.
Tetapkan sistem untuk memastikan bahwa UKM mematuhi persyaratan peraturan
Untuk memastikan bahwa UKM mematuhi peraturan tersebut, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk membentuk tim yang menjawab pertanyaan mengenai UKM dan memantau kepatuhan. Saham UKM harus dipantau dan diselidiki secara ketat bila diperlukan untuk manipulasi pasar.
Penasihat pasar modal yang diberi wewenang oleh atau terdaftar di bursa efek harus membantu UKM selama prosedur pendaftaran untuk listing di bursa efek. Penasihat pasar modal dapat bertanggung jawab, bersama dengan penerbitnya, atas keakuratan informasi dan dokumen yang dipublikasikan ke publik.
Tingkatkan permintaan dari para investor untuk saham UKM
Inisiatif untuk mengumpulkan surat – surat berharga UKM dengan nilai tinggi dan biaya transaksi yang rendah dapat menarik para investor institusi jangka panjang di pasar negara berkembang. Selain investor ritel, investor institusional seringkali dibutuhkan untuk menyediakan pembiayaan UKM yang memadai.
baca juga
1000.001 Ide Bisnis UKM Dengan Modal Mulai 100 Ribu
Semarang dan Bersinarnya Bisnis Kuliner Lompia
Mamanduy Asi Booster
10 Langkah – Langkah Sukses dalam Perbankan UKM
Usaha kecil dan menengah (UKM) sangat penting bagi perkembangan pasar ekonomi dan kondisi sosial di negara berkembang, terutama Indonesia. Mereka berperan utama dalam menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan bagi orang berpenghasilan rendah.
Mereka mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan berkontribusi pada pengembangan sektor swasta yang dinamis. Dengan demikian, akses terhadap jasa keuangan sangat penting dalam mengembangkan sektor UKM yang dinamis dalam perekonomi apapun. Di banyak pasar negara berkembang, akses terhadap pelayanan keuangan bagi UKM tetap sangat terbatas.
Sukses dengan UKM terus menghindari banyak bank. Sebagai gantinya, para pengusaha UKM menemukan profitabilitas berkelanjutan yang sulit dicapai dan mengalami perkembangan yang kecil, namun ingin meningkatkan basis pelanggan mereka oleh pembiayaan alternatif suatu perusahaan.
Hal yang menarik minat global terhadap UKM adalah insentif yang besar.
Insentif yang lebih besar untuk tindakan menarik minat global terhadap UKM adalah bahwa UKM menawarkan berbagai peluang keuntungan yang tinggi bagi bank. Di semua negara dimana tempat kita bekerja, para bankir membahas pemerasan profitabilitas di area perusahaan, karena lebih banyak pesaing telah pindah dan menyebar secara turun.
baca juga Bagaimana Cara Menginvestasikan Uang Anda
Sebaliknya, bank melihat peluang yang lebih besar di segmen bisnis kecil dan menengah yang low-end dan secara tepat menganggapnya sebagai waralaba bank alami, walaupun perusahaan ini semakin terkikis oleh serikat kredit, broker, dan perusahaan ekuitas swasta.
Daftar 10 Pertanyaan Manajemen Bank
Manajemen bank harus mempertimbangkan daftar sepuluh (10) pertanyaan untuk mempertajam fokus strategis mereka dan memastikan keunggulan kompetitif dalam jangka panjang dengan kelompok pelanggan, diantaranya :
- Bagaimana cara bank Anda mendeskripsikan gambaran bisnis kecil dan mengapa? Setiap bank mendefinisikan bisnis kecil secara berbeda, biasanya berdasarkan pendapatan pelanggan.
Bisnis kecil dengan pendapatan kurang dari Rp 10.000.000,- harus dijual dan dilayani dengan sangat berbeda dari bisnis yang lebih besar. Bank perlu fokus dalam menentukan kekuatan dan jenis – jenis perusahaan. Bank tidak bisa menjadi segalanya bagi semua perusahaan.
- Laporan keuangan UKM berada di tangan siapa ? Kemungkinan hasil laporan keuangan UKM akan dihasilkan dari pelaporan ke dalam kelompok ritel yang lebih baik daripada kelompok bank umum. Oleh karena itu, kelompok ritel tetap mendukung kemajuan UKM dengan menargetkan pinjaman yang lebih besar.
- Tingkat prioritas utama apa yang dimiliki oleh segmen usaha kecil di dalam bank versus segmen lainnya? Sebuah bank mengatakan bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah “Usaha Kecil yang ramah”, tetapi kenyataannya seringkali berbeda. Seberapa sulitkah UKM berdampingan dengan Anda? Seberapa sulitkah UKM menjadi vendor yang membutuhkan dukungan dari suatu bank? Kenyataannya mungkin jauh dari citra usaha bisnis maupun citra diri Anda.
- Kualitas apa saja dari para bankir dan manajer bisnis ? Usaha kecil tidak bisa menjadi tempat pembuangan bagi para bankir. Usaha kecil membutuhkan posisi karir di bank untuk membangun dirinya Anda di bidang ini. Bank – bank bisnis kecil terbaik yang mendorong para bankir untuk tetap berada di bidang ini dan memberikan prestise dan kompensasi kepada para pengusaha UKM untuk melakukannya.
- Berapa persentase waktu yang dihabiskan oleh para bankir untuk penjualan versus aktivitas administratif ? Para bankir harus menghabiskan sebagian besar waktu untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau para pengusaha UKM. Sebagai gantinya, para bankir seringkali berada di belakang meja kerja dengan mengerjakan dokumen dan mengisi formulir.
- Dari sudut pandang klien, bagaimana Anda dapat membedakan berbagai produk, model pelayanan, dan model atau metode pengiriman dalam kaitannya dengan usaha bisnis Anda ? Bagaimana para pelanggan akan menggambarkan nilai Anda kepada mereka? Apakah para pelanggan melihat Anda sebagai pengusaha biasa atau pengusaha yang memiliki ide unik ?
- Seberapakah efektif sebuah bank menjual seluruhnya kepada rumah tangga dibandingkan usaha bisnis saja ? Bank cenderung berorientasi silo. Menghasilkan banyak keuntungan dari usaha kecil mengharuskan bank – bank untuk menguasai saham bisnis dan saham pribadi sebaik mungkin, termasuk pinjaman pribadi dan investasi.
- Apakah proses pinjaman kredit Anda yang lebih kecil akan efisien? Banyak bank mengikuti proses serupa dengan pinjaman Rp 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,-Hal itu menyebabkan terjadinya pinjaman yang lebih kecil yang mengakibatkan para pengusaha UKM kehilangan uang dari bank dan menciptakan terlalu banyak rintangan bagi usaha kecil untuk dilewati.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mewakili 95% dari berbagai perusahaan dunia. Bank tidak dapat kehilangan waralaba tersebut. Oleh karena itu, bank tersebut perlu memperbaiki pendekatan bagi UKM mereka saat ini. Pendekatan tersebut yang dilakukan untuk mendukung kemajuan suatu UKM, diantaranya sebagai berikut :
+ There are no comments
Add yours