Cita Rasa Dasar Laut , Resto ini menyajikan pengalaman makan menu laut dengan cita rasa premium. Di sana, pengunjung juga bisa memilih koktail maupun aneka minuman lainnya. Upaya rejuvenasi membuatnya makin punya daya tarik.
Lautan yang luas menyimpan beragam harta karun. Salah satunya adalah binatang laut yang menjadi bahan baku olahan seafood. Dari kedalaman laut hingga ke piring di meja restoran, seafood telah memikat lidah dan menginspirasi kreasi kuliner selama berabad-abad. Keajaiban ini dihidangkan dengan sempurna di The Holy Crab, sebuah restoran yang memberi kebebasan bagi pengunjung menikmati kelezatan laut yang segar dan menggugah selera.
Berdiri sejak tahun 2014, The Holy Crab yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi 27, Senopati, Jakarta Selatan, telah menjadi ikon dalam dunia kuliner Jakarta dengan konsep Louisiana Seafood yang khas. Namun, untuk tetap relevan dalam industri makanan dan minuman yang dinamis, restoran ini terus berinovasi dengan memperbarui konsepnya. Dengan meninggalkan konsep Louisiana Seafood, restoran ini kini fokus pada seafood mewah yang belum lazim di Indonesia.
Salah satu pembaruan yang dilakukan The Holy Crab adalah desain interiornya yang menggabungkan unsur-unsur elegan dengan sentuhan rustic dan nautical. Restoran ini menciptakan suasana menarik dan unik bagi para pengunjungnya dengan memadukan elemen-elemen seperti perabotan dengan sentuhan kayu, serta dekorasi-dekorasi yang terinspirasi oleh laut.
“The Holy Crab memiliki total 62 kursi, termasuk area VIP dengan kapasitas sepuluh orang. Ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman dan mewah, serta pelayanan yang lebih personal. Tamu dapat memesan ruangan VIP untuk acara spesial ataupun pertemuan bisnis,” ujar Albert, Chef Owner The Holy Crab.
Berbeda dari sebelumnya, kali ini restoran tersebut juga menyediakan bar, dan menghadirkan koktail khas The Holy Crab yang mengambil inspirasi dari budaya minum di seluruh dunia, mulai dari Miso Negroni hingga Gentle Monster. “Setiap tegukan di bar kami adalah undangan untuk menjelajahi dunia rasa dan keterampilan, di mana setiap koktail menceritakan cerita yang unik,” jelas Albert.
baca juga
Bagi pengunjung yang lebih memilih minuman non-alkohol, The Holy Crab menyediakan pilihan minuman yang dapat dipilih sebagai mocktail virgin. Mulai dari Pink Hitler, kombinasi rasa sirup agave dengan jus jeruk nipis dan soda anggur. Ada pula Tropica, dengan rasa buah-buahan tropis seperti mangga, nangka, dan kelapa.
Perubahan telah merambah pula ke dalam menu-menu yang disajikan di The Holy Crab. Pengunjung akan disuguhi beragam hidangan yang menggabungkan cita rasa dari berbagai budaya, semuanya dipersembahkan dengan sentuhan seafood hidup yang diimpor dari berbagai penjuru dunia. Menu-menu yang disajikan di sini tidak sekadar mempersembahkan hidangan, tetapi juga menghadirkan pengalaman rasa fusion unik, yang mengkombinasikan bahan-bahan segar musiman dengan beragam teknik memasak.
Resto ini mengutamakan kualitas bahan baku. Inilah yang menjadikan menu mereka begitu dinamis dan terus beradaptasi sesuai dengan perubahan musim. Bahan baku diperoleh dari berbagai sumber, baik impor maupun dari lokal, termasuk kepiting Dungeness hidup, Effingham Oysters, dan Black Mussels dari Kanada, serta King Crabs hingga Snow Crabs dari Alaska.
“Kami juga memanfaatkan beragam hidup laut segar dari Indonesia Mud Crabs, Rock lobsters, River Crawfish, Tiger Prawns dan Shrimps. Jangan lewatkan juga menu andalan kami, Dungeness Crab, kepiting Laut Pasifik jumbo yang diimpor langsung dari Kanada, dengan campuran bumbu bawang putih khas restoran,” ungkap Albert.
Beberapa menu yang direkomendasikan di restoran ini adalah Canadian Oyster, Grilled Oyster Mushroom Blue Crab Uni Crispy Bites Oyster Pancake, dan Charred Baby Octopus Salad. Ada pula Seafood boil, Roasted Dungeness Crab, Garlic Noodle, hingga Crab Hotstone Rice.
“Kami menyajikan menu berbasis bahan baku terbaik dari dasar laut dan diolah sedemikian rupa. The Holy Crab memberikan pengalaman makan untuk segala kebutuhan, baik personal, keluarga, maupun ramai-ramai,” pungkas Albert