Franchise Yagami Ramen House

Kuliner Jepang rupanya masih menempati posisi tersendiri di kalangan pecinta kuliner.

Apalagi soal makanan khas Jepang, kalau bukan mie ramen. Ramen merupakan jenis kuliner khas Jepang yang diciptakan dari mie dengan variasi kuah.

Di Jepang sendiri, sudah banyak kedai atau gerai mie ramen yang menciptakan variasi baru setiap hari.

Mulai dari mie ramen udang, mie ramen wortel, hingga mie ramen hitam dari tinta cumi – cumi.

Karena bisnis ramen yang sepertinya masih besar peluang di Indonesia, pemilik Yagami Ramen House, Satriya Kurniawan Hoedajanto khusus bertandang ke Jepang.

Yagami Ramen House, Menyasar Target Pecinta Mie Kuah

 Ia belajar kuliner mie ramen dan mulai mendirikan restoran ramen pada 2012.

Rupanya, citarasa mie ramen yang gurih dan segar menjadi modal utama sehingga gerainya laris manis dikunjungi pembeli.

Berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda no. 185 Dago Bandung, Yagami Ramen House semakin tenar dan dijadikan tempat nongkrong favorit kaum muda kota Priangan.

Agar tidak bosan, Yagami Ramen House sengaja membuat aneka variasi menu secara rutin.

Setiap harinya, Yagami Ramen House mampu menjual hingga ratusan mangkok mie ramen dengan omset Rp 7 jutaan – Rp 10 jutaan.

Pengunjung rata – rata yang datang membeli sekitar 200an orang.

Produk unggulannya adalah mie ramen berupa tomyam ramen. Mie ini merupakan perpaduan rasa tomyam dari Thailand dan Mie ramen khas Jepang.

Harga per porsi  sekitar Rp 14.000 hingga Rp 30.000.

Selain itu, suasana tempat makan sengaja dibuat konsep ala Negeri Sakura.

Hal ini terlihat dari wallpaper yang menghias dindingnya berupa wallpaper Jepang serta hiasan lampion gantung.

Untuk memanjakan anak – anak muda yang sering nongkrong, sengaja dipasang rak – rak buku yang diisi komik dan aneka manga khas Jepang.

Walaupun, persaingan kuliner di Bandung sangat ketat.

Tetapi, Yagami Ramen House tetap bertahan dan selalu meningkatkan kualitas pelayanan serta produknya.

Mereka tidak segan mencoba eksperimen dan hal – hal yang sedang tren untuk ibuat sebagai menu baru agar lebih variatif.

Tak bisa dipungkiri, faktor “Jepang” yang sudah terlanjur digandrungi anak – anak milenial menjadi pendukung bisnis ramen makin berjaya.

Masyarakat dan anak muda di tanah air, sangat penasaran dengan citarasa ramen yang sering dilihat di TV atau media online.

Bisa dikatakan, bisnis mie ramen memang masih memiliki potensi dan prospek yang gemilang.

Biaya Investasi Franchise

Nah, bagi Anda yang ingin bermitra dengan Yagami Ramen House, bisnis ini akan bisa diperoleh dengan biaya mulai Rp 430 jutaan.

Biaya sudah termasuk peralatan dapur, elektronik, paket franchise, training pegawai, renovasi, biaya operasional 3 bulan, dll.

Investasi ini akan memanjakan para pebisnis karena tidak perlu repot mengurus sendiri dan akan dibantu dari Yagami Ramen House pusat.

Mitra bisnis juga bisa segera kembali modal dalam waktu sekitar 20 bulan, tergantung lokasi dan strategi promosi yang dilakukan.

Royalti fee untuk Yagami Ramen House dikenai biaya sebesar 5%.

Nantinya, royalti fee akan dipakai dalam hal dukungan manajemen, administrasi, dan marketing.

baca juga

Bagi startup franchise yang masih awal atau pemula, Yagami Ramen House pusat siap memberikan sarana dan pelatihan dari sisi pelayanan, dapur hingga administrasi.

Mereka juga membantu support bahan baku untuk opening, dan event marketing agar menarik para pelanggan di daerah lokal.

Untuk pelatihan pegawai dapur atau kitchen juga didampingi hingga 2 minggu.

Scroll to Top