Keuangan Bisnis FRANCHISE

ukms.or.id – Keuangan Bisnis FRANCHISE , seandainya tidak memilikl daya tarik secara finansial. Secara kasat mata, bisnis franchise memiliki banyak keuntungan walupun tetap mengandung resike. Dengan sistem yang sudah teruji, kemungkinan untuk berhasil dalam bisnis ini terbuka lebar. Resiko yang bersifat umum secara tidak langsuing sudah dapat diketahui sebelumnya karena komunikasi yang baik antara franchisor dan franchisee,

Seorang investor yang bijak selalu menempatkan uangnya dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian yang bisa diharapkan pada investasinya. Patokan dalam menempatkan investasi dihitung berdasarkan AOI (Aétuni en Invesimend dari invesiasi tersebut.

Hal yang peru dipertimbangkan dalam franchise, untuk mengukur RO! adalah bahwa investasi di franchise tidak hanya metibatkan uang, tetapi juga waktu

bahkan bakat menejemen dimana investor mengharapkan lebih banyak retum danpada sekedar investasi pasil.

Menurut Steve Hocket, President FranChoice, umumnya return sekitar 10% hingga 15% pada investasi kapital yang biasa dipertimbangkan oleh investor sebagai investasi yang sangat

Frans tidak akan menjadi primadcona

bagus di pasive qapertunity. Jika Anda menginvestasikan Ap. 100 juta di pasar modal dan meraih Rp. 150 juta, Anda pasti bahagia. Untuk mendapatkan wang lebih banyak, maka harus menginvenstasikan uang lebih banyak pula. Masih menurut Hocket, return di investasi franchise berarti menginvestasikan waktu dan bakat Manajemen untuk menambah modal. Jadi, secara tidak langsung seseorang yang melakukan investasi di franchise akan mendapt good return dalam dua hal tersebul; waktu dan bakat.

Sebagian orang berpikir bahwa sedikit investasi yang ditanamkan di usaha franchise maka sedikit juga uang yang akan diperoleh. Lalu, lebih besar wang yang diinvestasikan di usaha franchise maka lebih besar pula return yang akan diperoleh, Faktanya, ada sedikit korelasi antara total investasi dengan wang yang bisa diperoleh i bisnis franchise. Return di usaha franchise sangat variatif, tergantung kepada konsep, Industri, pasar dan operator.

Salah satu unsur yang bisa mendorang ROI di bisnis franchise adalah me—/everage usaha untuk meningkatkan return. Hal ini lerkail dengan upaya memantaatkan modal keuangan untuk meraih pinjaman yang aman, untuk meng—invest lebih banyak dan mendapatkan lebih banyak, yang pada

akhimya bisa meningkatkan pengembalian modal atau investasi. Jika semuanya barjalan seperti yang sapatutnya, investasi di franchise menjadi lebih baik,

Kebanyakan orang memilih franchise berdasarkan pada impian yang ingin diwujudkan: membuka restoran, pelayanan jasa, méengelola toko dan sebagainya. Untuk memulal sebuah franchise, menyiapkan laporan keuangan atau mengelala arus kas merupakan suatu keharusan karena akan berpengaruh terhadap kesehatan kevangan bisnis, Jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi bumerang yang akan menyebabkan kehancuran franchise itu sendin.

Sistem akutansi yang tepal, pencatatan dan analisis merupakan hal penting untuk keberhasilan franchise. Proses tersebut tidak hanya membantu mengamankan peukms.or.id/ayaan untuk memulai franchise, tetapi juga memungkinkan untuk memonitor franchise, dan meminimalkan keperiuan bisnis dan pajak yang harus dibayar, Bagaimanapun, ketika mencari peluang franchise hal utama yang harus dilihat adalah laporan keuangan dan akuntansi franchise tersebut. Hal ini penting karena laporan keuangan merupakan gambaran dari bisnis franchise itu sendiri.

Berikut ini adalah hal yang perlu diparhatikan ketika akan membuka bisnis franchise:

a

Menilai kesehatan keuangan franchisor

Ketika membuka sebuah franchise, Anda akan kesulitan jika besnis franchisor sendiri tidak sehat secara finansial. Ada beberapa cara untuk mengetahui hal itu sebelumnya. Mulailah dengan meminta dokumen laporan keuangan dari franchisor. Secara hukum, seorang franchisee berhak mengetahui laporan keuangan sebelum menandatangani perjanjian waralaba. Pengungkapan dokumen termasuk perjanjian waralaba yang diusulkan dan laporan kewangan, misalnya neraca, laporan laba, laporan laba nugi, laporan anus kas dan laporan ekuitas pemilik. Laporan keuangan harus diaudit oleh kantor akuntan dimana mereka akan memberikan catatan akuntan, Catatan ini dapat menjadi tambahan informasi tentang laporan keuangan calon franchise.

Selain itu, lebih balk mencari informasi kepada orang yang berpengalaman dengan waralaba untuk membantu Meninjau pernyataan—pernyataan keuangan untuk menentukan apakah franchisor memiliki sejarah operasi yang menguntungkan. Karena arus kas franchisor meliputi reyalti masa depan dan biaya dari franchisee baru dan terus berkemibang, Anda perlu mengeétahui apakah pendapatan dan sumber=sumber ini meningkat setiap tahunnya atau tidak.

. Menilai potensi penghasilan yang bisa didapat

Potensi penghasilan yang akan didapat dari bisnis franchise harus diperhitungkan dengan baik. Hal tersebut dapat terbaniu dengan adanya laporan keuangan. Laporan keuangan dapat memberikan angka penjualan untuk berbagai franchise dengan lokasi dan sistem yang berbeda, Beberapa laporan Kevangan tarmasuk klaim pendapatan (informasi kevangan yang memungkinkan calon franchisee memprediksi potensi biaya, penjualan, pendapatan dan keuntungan) untuk barbagal lokasi dalam sistem franchise,

Laporan Keuangan juga harus menunjukkan kondisi pasar didasarkan pada saat Klaim penghasilan, serta faktor—faktor yang dapat mempengaruhi hasil seperti lokasi, bauran produk atau fluktuasi musiman. Selain itu, dapat juga meminta seorang akuntan dengan Klien di franchise berbagi bagaimana cara menafsirkan pendapatan, apakah mereka layak untuk diusulkan menjadi bisnis franchise kita atau tidak.

baca juga

. Tentukan kemampuan investasi Anda

Ada kewajiban keuangan yang signifikan untuk berinvestas| pada franchise apapun, sehingga kesehatan keuangan pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilannya. Jangan mengandalkan saran franchisor sendiri untuk menmutuskan apakah Anda memiliki dukungan kevangan untuk membeli dan mengoperasikan franchise atau tidak. Sementara investasi awal franchise termasuk franchise fee bagi banyak perusahaan tampaknya menarik, sering ada sfart up tambahan dan biaya operasional yang terlibat.

Biaya awal franchise bisa lebih dari franchise fee itu sendiri. Berikut ini biaya lain yang biasa dibebankan: investasi kas aval, biaya hukum dan akwntansi, asuransi, pelatihan, lisensi, biaya promosi, perbaikan prasaran, persediaan, peralatan, perabotan dan biaya lain yang mungkin memeriukan peukms.or.id/ayaan.

Franchisee baru biasanya kekurangan wang tunal untuk memulai operasional karena franchise yang dijalankan kemungkinan membutuhkan wakiu untuk mulal menghasilkan keuntungan, Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan bahwa Anda memiliki aset yang cukup tersecia untuk menutupi pengeluaran pribadi dan blaya operasional awal franchise. Dengan prediksi keuangan, hal tersebul dapat terbantu juga dengan mencan informasi kepada pengelola franchise yang sudah lama terlibat pada bisnis franchise tentunya hal itu sangal membantu sekali.

. Ketahui tanggungjawab akuntansi Anda

Setiap sistem franchise memiliki persyaratan tertentu yang terkait dengan akuntansi dan manajemen keuangan. Beberapa franchisor meminta franchisee untuk menyerahkan laporan penjualan mingguan dan laporan bulanan bank.

. Awasi keuangan franchise Anda

Keberhasilan kevangan franchise memerlukan perhatian penuh. Neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas setiap bulan harus dilihat dan diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana bisnis franchise yang dijalankan berkembang, Dapat juga dilakukan penghitungan kuartalan dengan rasio keuangan penjualan, oross margin Keuntungan, biaya penjualan dan biaya tenaga kerja. Dengan membandingkan rasio tersebut dengan perusahaan sejenis, Anda dapat mengevaluasi kemajuan franchise Anda sendiri. Jika memerlukan evaluasi mendalam, seran dan bantuan dapat pula berkonsultasi dengan seorang akuntan yang berpengalaman dengan franchise.

Franchisor mawpun franchises harus memahami keuangan. Untuk memahami kevangan dalam franchise biasanya ada tiga unsur yang penting diketahui yakni neraca, laba rugi dan perputaran arus vang. Untuk terjun ci dunia franchise, posisi kita harus jadi ahli bisnis bukan hanya sekedar alli bikin produk saja. ttu berarti, bukan hanya sekedar kemampuan yang difranchisekan tetapi termasuk juga format bisnis kita. Pemahaman keuangan merupakan salah satu unsur penting yang harus dipahami demi suksesnya franchise yang kita lakukan,

Untuk terjun i dunia franchise, pemahaman Keuangan memang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi. Namun, pemahaman ini tidak hares menjadikan seseorang ahli. Dengan pemahaman yang cuKUp mengenai keuangan, seseorang sudah dapat terlibat langsung di dunia franchise.

Sebagaimana telah disebutkan, setidaknya ada tiga wnsur yang sangat penting diketahui oleh seseorang yang ingin terlibat di dunia franchise.

  1. Neraca Neraca berfungsi mengungkapkan

bagaimana keseimbangan di bisnis kita, antara barang—barang atau nilai—nilai yang

berharga dibandingkan dengan kewajiban— kewajiban dan modal. Dengan adanya neraca kita bisa tahu bagaimana keadaan sebenarnya bisnis kita, Laporan neraca adalah laporan yang bisa menunjukkan kekayaan suatu usaha, Laporan inl menunjukkan posisi kevangan usaha pada waklu tertentu.

Melalui laporam neraca, kita bisa melihat berapa banyak modal yang pemah ditanamkan, berapa imbalan yang didapat dari investasi tersebut, berapa banyak bagi hasil yang mesti ditanggung atau berapa banyak jatah pajak maupun jatah karyawan yang belum dibayarkan,

Melalui neraca juga bisa diketahui berapa hutang dagang yang belum marmnpu dibayar, seberapa besar uang kas alias uang tunai di kantong perusahaan atau berapa banyak order ditangan lewat deposit para konsumen, Pendeknya, dari laporan neraca kita akan mengetahui sumber

uang yang masuk ke kanteng perusahaan, diinvestasikan dimana dan digunakan untuk apa Saja.

2, Laba rugi.

Baik franchisor maupun franchises harus faham membaca laporan laba rugi. Terkadang, ada sebagian orang membaca laba rugi hanya sekedar melihat berapa penjualannya dan berapa untungnya saja.

Ada sebuah kasus yang terjadi, ketika seseorang ingin mendirikan sebuah franchise dia lartas membuat outletnya begitu bagus. dengan dicat barwarna— wari, dipasang lampu yang mahal dan sebagainya. Dengan cara seperti itu, olomatis investasinya pun membengkak, Jika investasi yang semakin tinggi tersebut dalam laporan laba rugi dibebankan dalam bentuk depresiasi, otomatis biaya depresiasi juga semakin meningkat. Pada akhirnya, semakin besar pula biaya yang ditanggung setiap bulan di laporan keuangan,

  1. Perputaran arus wang atau cash flow.

Seorang franchisor harus memiliki proyeksi bagaimana sebetuinya cash flow—nya di franchisee. Dengan memiliki perencanaan cash flow, Kita bisa mengetahul jumah modal yang diperlukan untuk bisnis franchisee, Contoh kasus. yang lerjadi adalah ketika seorang franchisor ditanya mengenai jumlah modal yang diperlukan untuk bisnisnya franchisee. Kebanyakan terjadi franchisor belum mengerti bila ditanya berapa modalnya? Mereka terkadang menjawab, untuk tempat Ap 100 juta sebulan, untuk beli mesin Ap 50 juta, untuk beli barang dagangan Rp 50 juta, jadi kalau ditotal madalnya Ap 200 juta.

You May Also Like

More From Author