ukms.or.id/.com-Alas kaki yang terbuat dari kayu seperti bakiak bukan lagi barang asing di Indonesia. Bakiak biasanya digunakan ketika perlombaan 17 Agustusan. Tapi ada juga bakiak yang digunakan sebagai alas kaki ketika mengaukms.or.id/l wudhlu untuk sholat.
Tidak hanya di Indonesia, ternyata Di Jepang sandal sejenis bakiak juga ada. Sandal tersebut merupakan sandal tradisional kebanggan orang Jepang, dan dinamai Geta.
Geta biasanya dipakai di luar ruangan sewaktu memakai yukata atau kimono (meski bukan kimono formal). Bahkan berdasarkan hasil penggalian situs arkeologi, ditemukan bahwa Geta telah dipakai masyarakat Jepang sejak zaman Yayoi.
Di tangan anak muda yang kreatif, Geta ataupun Bakiak disulap menjadi produk fashion dengan nilai estetika dan nilai jual yang tinggi. Bagaimana tidak, berkat keunikan produk tersebut, pemasarannya bisa menembus pasar dunia.
Keunikan Kloom Clogs
Jeli meliat peluang adalah kunci kesuksesan dalam bisnis. Barangkali itu yang bisa kita pelajari dari sosok enterpreneur muda bernama Nadia Mutia Rahma.
Terinspirasi dari Geta ketika bersekolah di sekolah fashion, Esmod Tokyo, Nadia akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah dan fokus berbisnis alas kaki yang terbuat dari kayu. Nadia menciptakan sebuah brand yang kemudian ia beri nama Kloom Clogs. Nama Kloom Clogs sendiri terinspirasi dari sandal kayu Belanda, Kelompen.
Kloom Clogs bukan alas kaki kayu biasa. Nadia telah menyulapnya menjadi barang yang unik dan estetis. Ciri khas Kloom Clogs berada pada anatomi alas dan ukiran serta menggunakan stepler yang kedalamannya 1.2 cm.
Disisi lain, Nadia juga menggabungkan motif ukiran sandal dengan Batik sehingga menambah sisi estetis dari produk tersebut. Terbukti, keunikannya telah mendatangkan banyak sekli pelanggan.
Kloom Clogs Beromzet Ratusan Juta dan Go Internasional
Pada awalnya, Nadia hanya mampu memproduksi 20-30 pasang sepatu tiap bulan yang ia jual kepada teman dan keluarganya. Berkat keuletanya, Nadia berhasil mengembangkan usahanya dan memiliki dua buah pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 1000 pasang sepatu per bulan. Tak tanggung, omzet yang dicapai Nadia melejit hingga Rp. 90-200 juta per bulan.
Karena keunikannya, konsumen produk Nadia bukan hanya masyarakat Indonesia, tapi juga mancanegara. Nadia telah mengekspor Kloom Clogs ke Denmark, Yunani, Swedia, dan negara-negara lain.
Kendala yang Dihadapi Kloom Clogs
Meraup omzet hingga ratusan juta bukan berarti tidak memiliki kendala. Kendala yang sering dihadapi Nadia adalah soal bahan baku. Karena bahan baku terbuat dari kayu, maka dibutuhkan proses pengeringan, dan datangnya musim hujan menghambat proses tersebut. Bahkan tutur Nadia, lama pengeringan ketika musim hujan bisa mencapai 6 bulan, sehingga ketersediaan bahan baku tidak ada.
baca juga
Matoa–Jam Tangan Handmade dengan Pola Pikir Ekologi
100 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
Kemudian, karena membutuhkan sisi kreatifitas yang tinggi, maka Nadia butuh SDM yang bagus, dan seringkali pegawainya tidak disiplin sehingga ia harus menggantinya dengan pegawai baru.
Terlebih lagi, ketika gencarnya promosi dilakukan, banyak pelaku fashion yang meniru produk Nadia. Tapi hal tersebut justru membuatnya semakin terpicu untuk menciptakan desain yang lebih kreatif.