Kekuatan Influencer Marketing

Kekuatan Influencer Marketing , Influencer masih berperan penting dalam memengaruhi keputusan pembelian masyarakat Indonesia. Survei membuktikan sebanyak 94% konsumen memilih produk berdasarkan pertimbangan influencer.

Di era digital saat ini, influencer marketing telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang sangat efektif. Orang-orang berpengaruh dengan jumlah pengikut yang besar dan loyal di media sosial, memiliki kemampuan untuk memengaruhi opini serta perilaku audiens mereka. Pengaruh ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk keputusan pembelian konsumen.

Vero, konsultan komunikasi bersama dengan analis data global YouGov mengeluarkan hasil penelitian terbaru bertajuk The Impact of Indonesia Influencers. Dalam laporan tersebut, sebanyak 94% dari responden mengatakan bahwa influencer telah memberikan pengaruh dalam membentuk pola perilaku dan keputusan pembelian mereka. Survei ini melibatkan lebih dari 2.000 responden laki-laki dan perempuan di seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang demografis yang berusia di atas 18 tahun.

Survei dilakukan secara online menggunakan panel yang disediakan YouGov dengan frekuensi penelitian sebanyak satu kali. Secara spesifik, responden laki-laki yang terlibat sebanyak 54% dan perempuan 46%. Berdasarkan sosial ekonomi status sebanyak 13% berstatus ekonomi tinggi tingkat I, 28% ekonomi tinggi tingkat II, 33% ekonomi menengah I, 22% ekonomi menengah II, 22% ekonomi rendah II, dan campuran ekonomi rendah I serta II sebanyak 4%.

Dari hasil survei menunjukkan hanya ada 6% responden yang merasa keputusan pembeliannya tidak terpengaruh oleh influencer. Hal ini menunjukkan sebagian besar kelompok usia meminta rekomendasi dan saran mereka dalam mempertimbangkan pembelian. (Grafik 1).

Image or Photo Marketeers Max

Temuan lain dari survei ini yaitu terkait dengan alasan orang Indonesia mengikuti influencer di media sosial. Uniknya, mayoritas netizen mengikuti orang-orang berpengaruh dengan alasan untuk mempelajari hal-hal baru. Tercatat, alasan ini mendapatkan persentase tertinggi sebanyak lebih dari 63%.

Kemudian, diikuti dengan alasan untuk tetap terinformasi sebanyak 60% dan untuk terinspirasi sebanyak 53%. Temuan ini berlaku untuk berbagai lingkup demografi, menunjukkan pandangan yang selaras di seluruh masyarakat tentang apa yang membuat influencer menjadi berharga. Motivasi beragam di balik keterlibatan influencer menekankan pentingnya untuk menghadirkan konten yang informatif, inspiratif, dan dapat membangun
komunitas. (Grafik 2).

Image or Photo Marketeers Max

Brian Griffin, Chief Executive Officer (CEO) Vero menjelaskan, influencer digital di Indonesia saat ini memberikan peluang yang besar bagi bisnis. Tercatat, berdasarkan laporan Statista estimasi pengeluaran untuk pemasaran influencer yang mencapai Rp 5,5 triliun atau sekitar US$ 349,83 juta pada 2028.

Hal tersebut semakin diuntungkan dengan adanya fenomena bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendapatan, dan lokasi geografis, mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh konten dari influencer.

baca juga

    “Alasan utama mereka berinteraksi dengan influencer adalah karena konten tersebut informatif, inspiratif, dan bermanfaat,” kata Brian.

    Menurutnya, alasan utama responden terpengaruh oleh influencer dalam menentukan keputusan pembelian adalah untuk mempelajari hal baru dengan persentase 63%. Kemudian, sebanyak 8% untuk mencari informasi terkini, dan 53% untuk mencari inspirasi. Sementara itu, 63% dari responden secara aktif mencari konten yang menawarkan saran dan tips dari para ahli, 47% menginginkan konten-konten edukatif, dan 41% merasa tertarik dengan cerita atau pengalaman pribadi influencer.

    “Hal ini membuka peluang besar bagi bisnis dan organisasi untuk bekerja sama dengan influencer dalam menyampaikan pesan mereka. Adapun hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik adalah selalu menggunakan data dan proses yang terstruktur,” ujarnya.

    Sementara itu, Edward Hutasoit, General Manager at YouGov menekankan, efektivitas influencer berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya Indonesia tentang kebersamaan dan kepercayaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa para kreator konten digital dapat berperan sebagai pembimbing yang memberikan saran sesuai dengan keahlian individu mereka.

    “Bagi merek, bermitra dengan influencer tidak hanya menjadi taktik pemasaran, namun juga terhubung dengan audiens secara autentik dan menciptakan dampak yang signifikan melalui kepercayaan mereka terhadap influencer,” kata Edward.

    Di sisi lain, Ujang Sumarwan, pakar konsumen Institut Pertanian Bogor (IPB) menilai temuan ini menunjukkan bahwa pola perilaku konsumsi di masyarakat Indonesia mengalami pergeseran. Para influencer sangat relevan dengan nilai-nilai kebersamaan dan sosial dalam budaya Indonesia, di mana kepercayaan dan rekomendasi dari mulut ke mulut memiliki peran yang signifikan.

    Mereka tidak hanya membentuk dan memimpin komunitas baru, namun juga dapat memberikan referensi melalui konten yang menghibur dan sarat informasi berharga, yang pada akhirnya akan memengaruhi pilihan dan keputusan pembelian konsumen. 

    “Kebutuhan konsumen Indonesia akan konten yang mudah dipahami dan dapat dipercaya menjadi tantangan bagi para kreator konten untuk tetap menjaga autentisitas dan relevansi dengan budaya lokal kita. Dengan demikian, pengaruh mereka dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” kata ujang.

    Bermitra dengan influencer akan menghubungkan merek dengan audiens secara autentik dan menciptakan dampak yang signifikan.

    Edward Hutasoit, General Manager at YouGov

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top