Susi Pudjiastuti, Memulai Bisnis dengan Modal Rp 750 Ribu

ukms.or.id/.com – Siapa sih yang tidak mengenal Susi Pudjiastuti? Ya, nama perempuan ini telah dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Sebab, dia pernah menjadi salah satu menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid I.

Susi Pudjiastuti adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di masa pemerintahan Indonesia 2014-2019. Nama Susi semakin mentereng karena pada saat itu dia kerap mengeluarkan kebijakan yang dianggap kontroversial.

Anda pasti masih ingat dengan jargon “tenggelamkan”. Jargon itu populer karena Susi kerap menenggelamkan kapal para pencuri ikan di lautan Indonesia. Di mata masyarakat, kebijakan semacam itu dianggap ‘menarik’, namun menurut penilaian sejumlah politikus, hal itu tidak semestinya dilakukan.

Terlepas dari itu, tahukah Anda bahwa Susi Pudjiastuti adalah seorang pebisnis handal? Berkat kegigihannya, Susi berhasil membesarkan bisnisnya hingga sekarang. Dan, modal pertama yang dikeluarkan oleh perempuan itu hanya Rp 750 ribu.

Perjalanan bisnis Susi tampaknya kurang diketahui masyarakat secara luas. Hal ini berbeda dengan perjalanan karier Susi sebagai mantan menteri yang dikenal banyak orang. Oleh karena itu, di dalam artikel ini, akan disajikan perjalanan bisnis Susi secara lengkap.

Yuk, simak kisah Susi Pudjiastuti, memulai bisnis dengan modal Rp 750 ribu.

Susi Pudjiastuti Sosok Perempuan yang Berbeda

Kita mulai kisah Susi Pudjiastuti ini dengan mengetahui karakternya yang sudah terlihat sejak usia remaja. Susi adalah perempuan Pangandaran, Jawa Barat yang terlahir dari orang tua Ahmad Dahlan dan Suwuh Lasminah.

Susi hidup dalam keluarga berkecukupan. Ayahnya bekerja sebagai peternak dan ibunya jualan hewan potong. Namun, meski hidup di dalam keluarga berkecukupan, Susi remaja memutuskan untuk bekerja.

Saat mengenyam pendidikan SMP, Susi diketahui mencoba bisnis jualan bed cover dan pakaian. Lebih lanjut, Susi memutuskan untuk berhenti sekolah ketika duduk di bangku SMA kelas 11. Keputusan ini bukan tanpa alasan, dia putus sekolah karena ingin menggeluti dunia bisnis.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa karakter Susi berbeda dengan teman-teman sebayanya. Pada umumnya, usia remaja adalah usia yang identik dengan bersenang-senang, bermain dan cinta monyet.

Namun, Susi tidak ‘menempuh’ jalan biasa itu. Dia justru membelokkan setir mengikuti keinginanan batinnya yang berbeda dari yang lain, yakni berbisnis.

Terjun ke Bisnis Ikan Segar

Setelah putus sekolah, Susi Pudjiastuti menggeluti bisnis ikan. Dia memulai bisnis ini dengan modal Rp 750 ribu. Adapun uang tersebut didapatkan dari hasil menjual cincin miliknya.

Susi kemudian membelanjakan uang modal tersebut dengan membeli ikan segar dari nelayan. Untuk mendapatkan keuntungan, dia menawarkan ikan segar yang dibelinya itu ke restoran-restoran di Pangandaran.

Coba bayangkan! Gadis remaja putus sekolah menawarkan ikan segar ke restoran, bukankah itu perkara yang tidak mudah?

Ya, Susi harus meyakinkan pihak restoran bahwa ikan yang dibawanya berkualitas bagus. Dengan cara itu, gadis remaja itu berharap pihak restoran mau membelinya dan bekerja sama dengannya dalam jangka panjang. Padahal, tidak mungkin jika restoran sebelumnya tidak memiliki langganan tetap untuk mendapatkan bahan mentah. Iya, kan?

Lantas, apa hasilnya? Susi mengalami penolakan demi penolakan dari berbagai restoran di Pangandaran. Namun, kegigihannya yang luar biasa membuat perempuan itu tidak mudah menyerah.

Susi terus mencoba menjajakan ikan segarnya ke berbagai restoran hingga akhirnya membuahkan hasil. Berkat usahanya, lama-kelamaan beberapa restoran di Pangandaran mau menjalin kerja sama dengan Susi, yakni dalam hal pengiriman ikan segar.

Bisnis Semakin Besar

Kesuksesan Susi Pudjiastuti dalam menjalankan bisnis ikan segar mulai terasa sekitar setahun berikutnya (sejak ia memulai bisnis tersebut). Dia dapat dikatakan menguasai restoran-restoran di Jawa Barat, khususnya Pangandaran dalam hal pengiriman ikan segar,

Lebih dari itu, Susi juga mendapatkan banyak pesanan di restoran-restoran Jakarta. Dengan kata lain, nama perempuan itu telah dikenal banyak orang sebagai pemasok ikan segar berkualitas bagus.

Seiring berjalannya waktu, bisnis Susi mulai ‘menyebar’ ke berbagai daerah di Indonesia. Kabar geukms.or.id/ranya, perempuan yang juga melebarkan sayapnya dengan menjajakan produk hasil laut lainnya (seperti lobster) itu juga kebanjiran permintaan dari luar negeri.

Menyikapi bisnis yang sudah besar dan dikenal banyak orang, Susi kemudian mendirikan pabrik yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut, dengan nama PT Asi Pudjiastuti Marine Product. Tujuan didirikan pabrik ini adalah memenuhi permintaan pasar yang semakin meledak.

Permintaan pasar yang banyak, di samping menguntungkan, ternyata juga menjadi masalah bagi Susi. Pasalnya, produk hasil laut yang ia kirim harus dalam keadaan segar agar kualitasnya tetap terjaga. Dengan begitu, pengiriman ke pelanggan harus dilakukan dengan cepat.

Nah, pengiriman jarak jauh menjadi masalah serius karena membutuhkan transportasi udara agar cepat sampai. Susi yang saat itu tidak memiliki cukup dana untuk membeli pesawat pengangkut hasil olahan lautnya harus utang ke bank. Utang yang senilai Rp 47 miliar itu ternyata baru bisa didapatkan lima tahun ke depan sejak diajukannya utang tersebut.

Hingga akhirnya, Susi memiliki dua pesawat pribadi. Dia pun memperlebar bisnisnya di bidang penerbangan dengan nama PT ASI Pudjiastuti Aviation atau yang akrab disebut Susi Air.

Punya 40 Pesawat

Susi Air semakin dikenal banyak orang lantaran tidak hanya digunakan untuk mengirim hasil laut, melainkan juga menjalankan misi kemanusiaan. Ya, pada tahun 2004 lalu, tsunami yang menerjang Aceh membuat Susi Pudjiastuti tergerak untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.

Dikabarkan, Susi menerbangkan pesawat pribadinya selama dua minggu khusus untuk meyalurkan bantuan kepada para korban tsunami. Misi kemanusiaan ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi Susi Air.

Ya, sejak saat itu, Susi Air mulai dikenal banyak orang di Indonesia, termasuk sejumlah LSM yang ada di Indonesia.

Kini, Susi Air disewakan kepada masyarakat luas yang menginginkan penerbangan pribadi. Dan, ketahuilah perempuan yang hanya tamat SMP itu saat ini memiliki 40 armada pesawat. Sungguh fantastis!

Nama Susi Pudjiastuti Semakin Dikenal

Nama Susi Pudjiastuti semakin dikenal masyarakat Indonesia sejak dia diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Jokowi pada 27 Oktober 2014. Pengangkatan Susi pun memunculkan polemik di masyarakat karena perempuan itu hanya lulusan SMP.

Namun, setelah mengetahui kinerjanya dalam mengelola kelautan di Indonesia, nama Susi mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang menginginkan perempuan itu menjadi menteri atau bahkan presiden karena karakternya tegas dan terukur.

Baca juga:

Itulah kisah Susi Pudjiastuti, memulai bisnis dengan mudah Rp 750 ribu. Dari kisah di atas, kita dapat memetik pelajaran penting bahwa modal sedikit dalam menjalankan bisnis bukanlah suatu perkara serius. Kita bisa kok memulai bisnis dengan bujet minimalis, asalkan memiliki kegigihan dan tidak mudah menyerah.

Susi Pudjiastuti telah mengajarkan kita pentingnya sifat gigih dalam menjalankan bisnis. Tidak ada salahnya bagi kita untuk meneladaninya.

Leave a Reply