Mengetahui Dasar dari Pengiklanan pada Franchise

Tidak dipungkiri  salah satu alasan mengapa orang memilih bisnis franchise adalah karena merek dagang yang sudah mapan.

Dan untuk memantapkan merk dagang tersebut, juga untuk mempertahankan keuntungan finansial dan ekuitasnya, maka tetap saja dibutuhkan pemasaran.

Pemasaran biasanya dilakukan dengan pengiklanan entah itu secara tradisional maupun non tradisional. Dan pengiklanan dalam franchise memiliki aturan tersendiri.

Sebagai franchisee, hal wajib yang harus anda lakukan adalah mengetahui aturan-aturan tersebut, minimal dasar-dasarnya.

Jenis Pengiklanan dalam Franchise

Sebenarnya, biaya franchise (berkelanjutan) yang lebih umum adalah biaya royalti, tapi disisi lain ada juga biaya lain yang disebut sebagai biaya iklan yang tidak banyak diketahui oleh orang.

Perlu diketahui, dalam franchise ada dua jenis biaya iklan. Pertama, disebut sebagai ‘biaya iklan nasional’ (umum) dan kedua disebut sebagai ‘kontribusi lokal’ (atau kadang-kadang disebut koperasi).

Pada beberapa kasus, keduanya digabungkan menjadi satu jumlah kontribusi.

 

Apa itu biaya iklan nasional dan kontribusi lokal?

Jadi biaya iklan nasional merupakan sejumlah biaya (bisanya diambil dari presentase penjualan atau pendapatan) yang digunakan untuk membayar item yang terkait dengan pengiklanan (seperti iklan TV, brosur, baliho, iklan cetak, hubungan masyarakat, pengembangan situs web, dll) kepada franchisor.

Sedangkan biaya kontribusi lokal adalah biaya yang digunakan untuk pengiklanan dan biasanya difokuskan pada tingkat lokal atau mikro. Jadi pada kontribusi lokal, para franchise  bisa melakukan pengiklanan untuk bisnis mereka sendiri.

Akan tetapi meskipun francise bisa melakukan pengiklanan, itu bukan berarti mereka bisa melakukan iklan apapun seperti yang mereka inginkan (iklan dibatasai dan dikontrol penuh oleh franchisor). Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk melindungi merk dagang mereka.

 

Perlindungan Terhadap Merek Dagang

Untuk melindungi merek dagang mereka, franchisor memiliki aturan spesifik yang mau tidak mau harus anda setujui sebagai franchise.

Jadi kurang lebihnya posisi franchise terhadap merk dagang menurut Rick Bisio itu sepert ini:

“Apa yang dibeli oleh franchise hanyalah lisensi untuk menggunakan sistem, bukan sistem itu sendiri. Sistem itu bisa termasuk merk dagang dan logo, dan franchise tidak membeli itu”.

Menurut FDD, franchise biasanya dilarang menggunakan merk dagang apapun tanpa terkecuali yang dapat membingungkan merk dagang franchisor (seperti nama bisnis, nama domain, beranda, alamat elektronik, bahkan tagar).

Dan untuk mengontrol penggunaan merk dagang oleh franchise, maka franchisor biasanya menggunakan sistem dimana franchise bisa menyesuaikan (untuk iklan dan materi pemasaran lainnya).

Sistem ini disebut dengan sistem ‘Ad builder’.

 

baca juga

350 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar

Panduan Sukses Bisnis Franchise

 

Jadi pada sistem ini, franchisor menyediakan template dan data input khusus supaya lebih mudah dikontrol dan dapat membantu menjaga agar iklan yang dibuat oleh franchise sesuai secara hukum.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours