Barista-Barista Terkenal di Indonesia
Barista-Barista Terkenal di Indonesia , Sebelumnya, sudah diulas secara sekilas tentang profesi barista dan beberapa fakta umum yang ada di baliknya. Sudah disebutkan pula, bahwa Indonesia sebagai negara penghasil dan pengekspor kopi terbesar keempat di dunia, memiliki barista dengan jumlah yang jauh lebih sedikit.
Hal itu terjadi karena minimnya pengetahuan dan edukasi tentang pentingnya keberadaan barista dan peluang yang bisa diraih dari profesi tersebut. Namun, meski terbilang sedikit, Indonesia memiliki beberapa barista yang terkenal.
Popularitas barista-barista tersebut dipengaruhi oleh pencapaian yang ia raih, berdasarkan pelatihan, peningkatan kemampuan, keberhasilan membangun sebuah usaha, hingga keberhasilan dalam sebuah kompetisi nasional maupun internasional. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Doddy Samsura
Barista yang bernama lengkap Datuk Doddy Pancawinata Syahputra Samsura ini sudah dikenal orang seprofesinya dan kalangan tertentu di bidang kopi, sejak 2011 – 2012 lalu, ketika ia menjadi juara Indonesia Barista Championship dan runner-up di kompetisi Asia Barista Championship.
Bagi pria kelahiran Aceh Timur ini, kualitas rasa kopi yang dibuat oleh seorang barista, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan, tetapi juga usaha dan kerja keras dalam proses pembuatan kopi tersebut.
Karena kerja kerasnya, pria yang sekarang berusia 35 tahun tersebut bisa meraih posisi ke-25 dari 51 peserta pada ajang World Barista Championship di Melbourne (Australia) pada 2013 dan semakin terkenal sebagai barista profesional di Indonesia.
Menurutnya, ketika seseorang yang awam dengan dunia kopi, berkunjung ke kafe, kebanyakan dari mereka menganggap barista sebagai pelayan, bukan tenaga profesional. Hal ini membuat pemilik sekaligus store manager 1/15 Coffee tersebut berkeinginan untuk mengedukasi masyarakat bahwa barista adalah seorang profesional yang tidak layak untuk diremehkan.
M. Choirudin Syah
Laki-laki yang sekarang berusia 29 tahun ini akrab disapa Irul. Ia sempat ramai diperbincangkan karena keberhasilannya menjadi juara pertama dalam kompetisi Vergnano Best Barista Competition di Paris (Perancis), pada 2014 silam.
Barista yang sempat menguasai mesin espresso sebelum bekerja di kafe Umabo tersebut hanya berlatih selama 6 bulan sebelum mengikuti kompetisi tingkat dunia yang diadakan oleh Caffe Vergnano, produsen kopi yang sudah ada sejak 1882 di Italia.
Menurut Erie Santausa, barista trainer yang menjadi pelatihnya saat itu, Irul pantas menjadi pemenang karena memiliki daya tarung, kecepatan, dan kemampuan menciptakan konsistensi rasa pada setiap kopi yang ia buat.
Di tahun-tahun sebelumnya, kompetisi Vergnano Best Barista dirajai oleh orang Italia. Namun Irul berhasil menjadi merebut posisi puncak tersebut sekaligus mencetak rekor baru, yaitu membuat delapan cappuccino to go (minuman kopi jenis cappuccino yang dibawa pulang) dalam waktu kurang dari 15 menit.
Firmansyah ‘Pepeng’
Jika Anda pecinta kopi dan berdomisili di Yogyakarta, Anda pasti tidak asing dengan sebuah kedai kopi yang dijuluki Klinik Kopi. Pemilihknya, seorang pria bernama Firmansyah, akrab dipanggil Pepeng.
Pepeng tidak menyebut dirinya seorang barista karena ia tidak pernah menempuh pendidikan khusus di sekolah barista. Namun, banyak orang yang pernah atau berlangganan di Klinik Kopi, pasti akan mengakui kalau kopi buatan Pepeng tidak kalah dengan buatan barista di kafe atau kedai kopi mahal lainnya.
Meski tidak menempuh pendidikan sebagai barista, Pepeng berusaha menjadi peracik, khususnya brewer (peneyduh) kopi dengan pengalaman yang ia dapatkan dari perjalanan jauhnya. Ia mengembara ke berbagai tempat di Indonesia untuk mendapatkan kopi terbaik.
Di sela-sela pengembaraannya, ia belajar banyak hal dari berkomunikasi, bergaul, dan saling berbagi pengetahuan tentang kopi dengan para petani. Hasilnya, ia menamai dirinya sebagai story teller yang akan selalu menceritakan kisah di balik sajian kopi yang dibuatnya untuk setiap pengunjung di Klinik Kopi.
Uniknya, ia tidak menggunakan gula atau sejenisnya dalam proses pembuatan kopi. Ia bahkan tidak menyediakan menu kopi untuk tamunya. Melainkan langsung menanyakan kopi seperti apa yang mereka inginkan, dan ia akan membuatkannya.
Yoshua Tanu
Satu lagi barista tanah air yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, bernama Yoshua Tanu. Barista muda sekaligus pemilik kedai kopi Common Ground Cofee tersebut adalah juara Indonesia Barista Championship pada 2014. Ia adalah wakil Indonesia untuk World Brewing Championship pada 2016.
World Brewing Championship (WBC) adalah kompetisi untuk menguji keterampilan dan pengetahuan para barista dari berbagai negara di dunia. Yoshua Tanu dan puluhan peserta lainnya, diharuskan membuat dua belas jenis minuman kopi dan mempresentasikannya di depan juri.
Rasa, aroma, cara, dan teknik yang dihasilkan Yoshua Tanu dalam kompetisi internasional tersebut berhasil membuatnya mencapai posisi ke-15 dari 62 peserta dan membuat dunia menyadari kemampuan barista Indonesia.
Kabar terbarunya, laki-laki berkacamata ini berhasil menjadi pemenang dalam Indonesia Barista Championship 2017 dan berhasil meraih posisi ke-13 dalam World Barista Championship yang diadakan di Seoul (Korea Selatan) pada November 2017 lalu.
Ryan Wibawa
Barista berusia 23 tahun yang dikenal dengan wajah tampannya ini adalah juara kompetisi Indonesia Brewers Cup (IBC) pada 2015 lalu. Laki-laki kelahiran Jakarta tersebut telah menyandang Coffee Master (barista yang telah menempuh program khusus sebagai model terbaik yang menguasai teknik dan detail penyajian kopi di sebuah kafe/kedai kopi) sejak 2013.
Pada kompetisi IBC yang lalu, pria yang bekerja sebagai barista di gerai Starbucks tersebut memukau juri karena menggunakan jenis kopi yang berbeda yakni Panaman Geisha. Jenis kopi tersebut ia dapatkan dari hasil pencariannya ke Singapura, seminggu sebelum kompetisi.
Dengan menjadi pemenang dalam kompetisi nasional tersebut, ia menjadi perwakilan Indonesia untuk kompetisi yang sama dengan skala internasional yakni World Brewers Cup 2016. Ia meraih posisi ke-23 dari 36 peserta dalam kompetisi yang dilaksanakan di Irlandia pada Juni 2016.
Selain nama-nama tersebut masih ada beberapa barista tanah air yang memiliki prestasi di dalam dan di luar negeri. Ada Ovie Kurniawan, barista yang menjuarai Indonesia Latte Art Championship 2017; Harison Chandra, juara pertama Indonesia Brewers Championship 2017; Dimas Juliannur Fajar, juara Indonesia Cup Tasters Championship 2017, dan masih banyak lagi dari kompetisi terkait di tahun-tahun sebelumnya.
Selain terkenal, barista-barista yang telah diulas tersebut menjadi contoh bagi Anda bahwa keberadaan barista di Indonesia wajib diketahui dan diapresiasi secara luas. Mereka tidak hanya mengukir kebanggaan di dalam negeri, tetapi juga berhasil membawa nama Indonesia di dunia internasional.
Meski beberapa di antaranya masih karyawan sebuah kedai, pemiliki kafe, atau bahkan yang tidak pernah mengenyam pendidikan khusus di sekolah barista, mereka tetaplah barista yang bisa secara terampil menyajikan kopi dengan kualitas rasa yang enak dan khas.
Karenanya, Indonesia perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas baristanya. Hal ini bisa dimulai dengan memahamkan masyarakat awam akan peran dan posisi barista dalam jajaran tenaga profesional yang ada di Indonesia, agar tidak ada lagi pengertian sederhana yang jauh dari pengertian sebenarnya tentang barista.
Selanjutnya, jika masyarakat mengetahui peran dan posisi penting barista serta peluangnya di zaman modern ini, ketertarikan terhadap profesi ini akan meningkat dan bisa melahirkan lebih banyak barista yang berbakat di masa depan.
Cara Jitu Membuat Kopi Enak Ala Barista
Langkah Awal Membuat Kopi Enak Ala Barista , Menjadi barista adalah hal yang tidak mudah. Diperlukan banyak latihan dan pengalaman yang menguras waktu, tenaga, dan biaya. Hal tersebut, ditambah dengan kurangnya pemahaman masyarakat awam terhadap profesi tersebut yang menyebabkan kurangnya apresiasi terhadap keberadaan barista di dalam negeri.
Namun, bagi Anda pecinta kopi yang merasa kurang mampu melewati serangkaian pelatihan yang membutuhkan banyak biaya dan waktu, Anda bisa mencoba membuat kopi dengan kualitas rasa seenak buatan barista.
Sebelum Anda mengenal banyak resep racikan kopi, Anda harus mengetahui dasar-dasar atau langkah awal untuk membuat kopi enak ala barista. Apa saja langkah-langkahnya? Simak ulasannya berikut ini.
Pilih Biji Kopi yang Berkualitas
Sebelum Anda mulai belajar meracik kopi ala barista, Anda harus ingat suatu pernyataan yaitu “Kopi itu digiling, bukan digunting”. Jadi, jika Anda ingin merasakan kopi dengan rasa seenak buatan barista, hindari menggunakan kopi instan atau yang biasa disebut kopi sachet. Karena tidak ada satu pun barista yang menggunakan kopi sachet.
Anda bisa membeli biji kopi asli dari jenis kopi apapun secara online atau membeli di supermarket seperti merk Excelso Gold. Ingat, gunakan biji kopi hanya ketika akan dikonsumsi, Anda bisa menggunakan alat French Press atau Coffee Dripper. Jadi, gunakan biji kopi secukupnya, agar rasa kopi tetap fresh saat diminum.
Persiapkan Peralatan yang Dibutuhkan
Hal utama yang penting setelah biji kopi adalah peralatan membuat kopi. Selayaknya barista, Anda juga membutuhkan peralatan khusus untuk membuat kopi. Ada beberapa jenis peralatan kopi yang Anda pilih sesuai dengan teknik brewing kopi yang akan Anda gunakan, di antaranya yaitu French Press, V60, Percolator, Aeropress, dan lainnya.
Meski sebenarnya bisa menggunakan peralatan sederhana lain atau bahkan tanpa alat, akan sangat sulit untuk mencapai ketepatan rasa kopi yang seenak buatan barista tanpa ada peralatan yang mendukung. Anda juga perlu menjaga kebersihan peralatan kopi yang akan Anda gunakan agar minuman kopi yang Anda hasilkan tetap terjaga higienitasnya.
Ikuti Resep Racikan yang Ada
Anda bisa mendapatkan banyak resep racikan kopi ala barista yang beredar di dunia maya. Cukup dengan searching menggunakan keyword resep racikan kopi barista, Anda bisa mendapatkan banyak resep dengan perpaduan dan bahan yang berbeda.
Misalnya resep racikan Caramel Macchiato, Latte, Cappuccino, Americano, dan sebagainya. Yang perlu Anda ingat adalah, ikuti dengan baik resep yang ada, terutama takaran dan ukuran untuk takaran kopi bubuk, suhu air, creamer, susu atau gula.
Jika Anda memiliki kenalan barista atau orang yang sudah berpengalaman dalam membuat kopi dengan biji kopi asli, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengikuti resep racikan kopi dari mereka.
Mereka juga akan dengan senang hati memberikan saran-saran untuk proses pembuatan kopi dan Anda bisa berkonsultasi dengan mereka jika menemui kesulitan dalam menentukan ketepatan rasa.
Penggunaan Susu, Gula, dan Creamer
Sekali lagi, ikuti resep yang sudah dijabarkan dan terbukti berhasil. Anda bisa mengetahui berhasil atau tidaknya sebuah resep racikan kopi dengan melihat testimoni atau komentar pada artikel yang mempublikasikan resep racikan tersebut.
Anda perlu memahami bahwa penggunaan bahan yang berbeda akan membuat rasa yang berbeda. Maksudnya, jika dalam resep ada penyebutan creamer, Anda harus menggunakan creamer bukan susu, meski ada susu dengan kekentalan yang mirip dengan creamer, atau juga sebaliknya.
Pada pembuatan Latte misalnya, Anda harus menggunakan susu pasteurisasi atau UHT, bukan creamer. Untuk jenis atau merk susu UHT, Anda bisa bebas memilih, misalnya merk Green Fields, Indomilk, Ultra, dan sebagainya bergantung selera. Anda juga bisa mencoba berbagai jenis, untuk mendapatkan rasa yang sesuai dengan keinginan Anda.
Sajikan dalam Wadah Keramik
Kunci untuk mempertahankan kualitas rasa kopi adalah dengan menjaga suhu kopi. Anda pun pasti tahu, kopi dalam keadaan hangat akan berbeda rasanya dengan kopi yang sudah dingin. Semakin turun suhu kopi, maka semakin berubah rasanya hingga menjadi tidak fresh dan hanya meninggalkan rasa pahit saja.
Salah satu cara untuk menjaga suhu sajian kopi adalah dengan menggunakan gelas keramik atau cangkir keramik, bukan gelas kaca atau plastik. Hal ini karena gelas atau cangkir keramik memiliki ketebalan wadah yang lebih tebal dibanding gelas kaca atau plastik, sehingga bisa menghambat penurunan suhu kopi.
Minumlah dalam Keadaan Hangat
Tujuan menggunakan wadah keramik seperti gelas atau cangkir keramik adalah agar bisa dinikmati ketika hangat dalam keadaan yang lebih lama. Biasanya, para pecinta kopi akan mengonsumsi kopi dalam keadaan hangat, dan tidak menyisakan kopi dalam keadaan dingin.
Jika kopi dikonsumsi dalam keadaan dingin, Anda tidak akan bisa merasakan kenikmatan kopi yang seharusnya bisa dirasakan ketika dalam keadaan hangat. Juga, kualitsa biji kopi yang baik bisa dinilai ketika sudah dalam keadaan hangat.
Cukup mudah untuk diikuti, bukan?
Jika Anda merasa kesulitan mendapatkan biji kopi yang baik, Anda bisa membaca kembali ulasan artikel sebelumnya tentang supplier kopi yang terpercaya. Supplier kopi bisa memberi saran kepada Anda tentang biji kopi berkualitas dengan rasa atau karakter yang sesuai dengan selera Anda.
Anda juga tidak perlu bingung untuk mendapatkan peralatan atau mesin kopi yang akan Anda gunakan sesuai dengan resep racikan. Namun, lebih baik jika Anda memahami mesin pembuat kopi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda sebelum memutuskan untuk membelinya.
Membuat kopi ala barista memang membutuhkan usaha yang lebih banyak daripada membeli kopi di kedai kopi atau kafe yang bisa dilakukan dalam hitungan menit. Namun, hal itu jauh lebih sedikit daripada usaha dan perjuangan para barista untuk mendapatkan keahlian dan keterampilannya.
Juga, selain harga yang cukup mahal, Anda tidak bisa memaknai usaha di balik rasa enak sebuah sajian kopi. Dengan mencoba membuat kopi enak ala barista, Anda bisa mengetahui perjuangan di balik rasa enak dengan citarasa dan aroma yang khas dari kopi.
Bila Anda sudah berhasil membuat racikan kopi seenak barista, Anda akan tertantang untuk membuat kopi dengan resep racikan lainnya atau mencoba berkreasi dengan perpaduan takaran dan suhu yang berbeda.
Hal ini bisa menjadi langkah awal bagi Anda untuk belajar menjadi barista, lho! Bahkan, beberapa orang yang sudah menjadi barista, juga belajar membuat kopi berdasarkan resep racikan kopi secara otodidak. Tidak tiba-tiba belajar meracik kopi di sekolah barista.
Nah, tertarik mencoba?
Simpulannya, jangan lupa, untuk selalu mengutamakan biji kopi dan lupakan kopi sachet instant. Gunakan mesin kopi yang mendukung resep racikan kopi, juga jaga kebersihannya selama proses pembuatan. Anda harus mengikuti setiap instruksi bahan yang ada pada resep, gunakan susu, creamer dan gula sesuai resep.
Jika Anda sudah mengingatnya, Anda bisa menyajikan kopi ala kafe yang seenak buatan barista. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, karena Anda sudah bisa membuatnya sendiri.
Teknik Rahasia Meracik Kopi Enak Ala Barista
Teknik Rahasia Meracik Kopi Enak Ala Barista , Sebelumnya telah diulas langkah awal membuat kopi enak ala barista. Anda bisa mengetahui bahwa tiga hal pertama dan paling utama dalam membuat kopi ala barista adalah pemilihan biji kopi yang berkualitas, peralatan atau mesin pembuat kopi, dan resep racikan kopi.
Sekarang, sesuai dengan pernyataan sebelumnya, ketika Anda sudah bisa melakukan langkah awal membuat kopi, Anda bisa mempraktikkan banyak resep racikan kopi yang sesuai keinginan Anda.
Untuk bisa meracik kopi ala barista, Anda perlu mengetahui teknik-teknik rahasia yang biasanya digunakan oleh para barista di kedai kopi atau kafe.
Penasaran? Simak ulasan teknik rahasia meracik kopi para barista berikut ini.
Drip Method (Filter Method)
Bisa dikatakan, teknik atau metode drip ini adalah teknik dasar pertama yang dikuasai oleh hampir setiap barista. Karenanya, setiap kafe atau kedai kopi pasti menyediakan kopi yang dibuat dengan teknik ini.
Teknik ini dilakukan melalui proses penyaringan, karenanya disebut juga Filter Method. Selain itu, banyak orang yang belajar menjadi barista atau yang pernah belajar meracik kopi ala barista menganggap bahwa teknik ini adalah teknik yang paling sederhana dan efisien.
Untuk bisa menggunakan teknik ini, Anda membutuhkan penyaring dari kertas, bejana (wadah) kopi yang bisa dipanaskan, dan air. Caranya, letakkan penyaring di atas bejana. Lalu, bubuk biji kopi yang sudah dihaluskan diletakkan di atas kertas saring. Tuangkan air ke bubuk kopi hingga airnya melewati peyaring kertas dan masuk ke dalam bejana (wadah) kopi.
Panaskan bejana (wadah) kopi yang sudah berisi air saringan kopi tersebut, dan seduh. Hasilnya, Anda bisa menikmati kopi dengan rasa yang khas dan lembut.
French Press
Pada artikel sebelumnya, sempat dibahas mesin French Press. Bagi Anda pecinta kopi dan sering minum kopi di kafe atau kedai kopi, pasti tidak asing dengan metode ini. French Press atau Plunger atau Cafetiere adalah metode yang bisa memaksimalkan hasil ekstraksi citarasa kopi.
Peralatan untuk teknik French Press bisa Anda temukan dengan mudah di supplier mesin kopi, baik secara online maupun offline. Harganya pun terjangkau, sehingga Anda tidak perlu ragu untuk membeli peralatan French Press untuk berlatih meracik kopi enak ala barista.
Untuk membuat kopi dengan teknik French Press, sebaiknya Anda mengutamakan biji kopi yang baru digiling atau maksimal berusia 14 – 18 hari setelah digiling. Jika Anda tidak memliki grinder, Anda bisa membeli kopi yang sudah digiling khusus untuk teknik French Press di kafe yang menjual freshly roasted coffee.
Sebelum pressing Anda harus menunggu sekitar 4 menit agar dapat terekstrasi lebih baik oleh air panas. Kuncinya, semakin lama waktu tunggunya, maka semakin pahit rasa yang akan keluar. Sebaliknya, jika terlalu cepat, maka kopi tidak akan terlalu terasa.
Turkish Coffee (Arab Method)
Beberapa pengamat kopi menilai bahwa teknik Turkish Coffee adalah teknik pembuatan kopi yang kali pertama ada. Kopi yang dihasilkan dengan teknik ini juga sangat kuat dan pekat. Jika Anda pecinta kopi dengan rasa kuat dan pekat, Anda wajib mencoba meracik kopi dengan teknik ini.
Sebelum membuat kopi dengan teknik ini, Anda perlu menggiling biji kopi menggunakan grinder atau secara manual menggunakan alu (lesung). Jika sudah, kopi yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam sebuah bejana atau wadah kopi yang disebut ibrik, dengan dicampur gula dan air. Lalu dididihkan tiga kali dan dituang ke dalam cangkir atau gelas.
Percolator
Sebenarnya, tekni membuat kopi dengan percolator lebih dulu digunakan daripada teknik drip (filter method). Ketika teknik drip populer, teknik percolator mulai ditinggalkan karena dianggap mengurangi citarasa kopi. Namun, teknik ini masih digunakan untuk beberapa resep racikan kopi.
Bila Anda ingin meracik kopi menggunakan teknik ini, Anda hanya perlu gula, air, dan kopi yang sudah dihaluskan, kemudian memasukkannya ke dalam percolator. Alat percolator tersebut berupa penyaring yang berbentuk teko. Panaskan percolator dan aduk hingga rata ketika mendidih.
Espresso
Setiap kafe atau kedai kopi, pasti menyediakan menu kopi yang dibuat dengan teknik espresso. Alat espresso ini adalah alat yang paling umum dan dikenal oleh para pecinta kopi dan orang-orang yang belajar menjadi barista.
Ada dua jenis mesin espresso, yaitu manual dan otomatis. Mesin espresso yang biasanya Anda temui di kafe atau kedai kopi adalah mesin manual sedangkan jika Anda ingin memiliki mesin ini, disarankan untuk memilih jenis otomatis agar lebih mudah digunakan. Anda bisa menentukan suhu air, hingga takaran bahan racikan lainnya menggunakan mesin otomatis.
Meski demikian, Anda bisa memilih mesin espresso manual karena biasanya para barista lebih suka menggunakan mesin manual karena sekaligus untuk belajar memastikan kesesuaian racikan kopi.
Vacuum
Kopi yang dibuat dengan teknik Vacuum adalah minuman kopi tanpa ampas. Butuh kesabaran ekstra untuk membuat kopi menggunakan teknik yang juga disebut Syphon Method ini. Namun, bukan berarti untuk menghasilkan kopi dengan tekstur ringan tanpa ampas memerlukan alat yang mahal. Alat untuk teknik ini cukup mudah ditemukan dan harganya pun terjangkau.
Caranya, masukkan bubuk kopi pada tabung bagian atas, dan air pada bagian bawah. Didihkan air agar uapnya bisa masuk ke dalam tabung bagian atas. Jika air sudah sepenuhnya menguap dan memenuhi tabung bagian atas, matikan pendidih dan tunggu hingga dingin. Lalu, tunggu hingga air dari tabung atas kembali ke tabung bagain bawah.
Memang membutuhkan lebih banyak waktu daripada teknik lainnya, namun Anda pasti akan puas dengan hasilnya. Jika Anda berhasil menerapkan teknik ini, kopi dengan citarasa khas dan tekstur yang ringan, bisa Anda nikmati kapan saja.
Cold Water Method
Kopi memang lebih nikmat jika diminum dalam keadaan panas atau hangat. Namun, jangan salah. Anda bisa menikmati kopi enak dan nikmat dalam keadaan dingin, lho! Ya, dengan menggunakan teknik Cold Water Method, Anda bisa membuat kopi dingin yang tidak kalah nikmat dengan kopi panas.
Uniknya, kenikmatan kopi dingin atau Cold Brew Coffee ini bergantung pada resep racikan kopi yang dibuat oleh barista. Setiap barista memiliki kreativitas yang berbeda dalam membuat kopi dingin ala mereka. Karenanya, antara kafe atau kedai kopi dengan lainnya, akan memiliki menu kopi dingin dengan citarasa yang berbeda.
Teknik ini juga menguji kesabaran penikmat kopi karena kopi harus didiamkan hingga 12 jam sebelum disajikan. Suhu air yang dingin dianggap lebih aman untuk orang yang memiliki sensitivitas pencernaan terhadap asam kopi.
Biasanya kopi yang dibuat dengan teknik ini memiliki varian sajian yang beragam, mulai dari penambahan es batu, dicampur es krim, cokelat, bahan-bahan lainnya, hingga disajikan dalam keadaan panas.
Tertarik untuk mulai belajar meracik kopi?
Kelima cara tersebut adalah teknik rahasia yang paling dasar untuk meracik kopi enak ala barista. Masih ada teknik rahasia meracik kopi enak ala barista yang bisa Anda praktikkan secara otodidak.
Penasaran? Simak bahasan teknik rahasia meracik kopi lainnya yang akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Teknik Rahasia Meracik Kopi Enak Ala Barista (Bagian II)
Sebelumnya, Anda sudah mengetahui tujuh teknik rahasia meracik kopi enak ala barista, yaitu Drip Method, French Press, Turkish Coffee, Percolator, Espresso, Vacuum, dan Cold Water Method. Setiap teknik memiliki keunikannya masing-masing yang wajib Anda coba praktikkan untuk membuat kopi enak ala barista.
Selain ketujuh teknik tersebut, masih ada teknik lainnya yang bisa menjadi pilihan Anda untuk mulai belajar meracik kopi enak ala barista. Apa saja itu? Berikut ulasan teknik rahasia meracik kopi enak ala barista yang juga bisa Anda praktikkan di rumah.
Vietnam Drip
Negara tetangga, yakni Vietnam juga merupakan salah satu negara penghasil kopi berkualitas. Karena popularitasnya yang sedang happening di Indonesia, Anda tentu sering menemui menu kopi yang disajikan dengan teknik Vietnam Drip di kafe atau kedai kopi langganan Anda.
Kopi yang dibuat dengan teknik ini disukai oleh banyak orang karena menambahkan susu kental manis yang dapat menyamarkan rasa pahit kopi tanpa mengurangi cita rasa asli kopi yang digunakan.
Sederhananya, Anda memerlukan alat yang disebut Vietnam Dripper untuk membuat kopi dengan teknik ini. Cara membuat kopi dengan teknik ini adalah Anda perlu mempersiapkan kopi dengan air panas, kemudian siapkan gelas transparan yang berisi susu kental manis sesuai selera.
Lalu, letakkan metal cup di atas gelas transparan. Bubuk kopi yang sudah digiling, dimasukkan ke dalam bagian dasar metal cup. Kemudian, tuangkan air panas secara perlahan hingga mengisi gelas transparan.
Moka Pot
Teknik meracik kopi Moka Pot ini cukup rumit. Untuk menghasil kopi espresso, Anda perlu mengatur tekanan dan panas agar bisa mengeluarkan sari pati kopi. Jika dibandingkan Vietnam Drip, rasa yang dihasilkan kopi Moka Pot lebih pahit dan rasa asamnya lebih ringan.
Keuntungannya, jika Anda ingin membuat kopi dengan teknik espresso, Anda tidak perlu membeli mesin espresso, dengan alat Moka Pot saja pun bisa. Anda juga bisa membuat kopi espresso dengan Moka Pot berdasarkan takaran dalam bentuk cangkir. Jika Anda memenuhi dengan bubuk kopi, Anda bisa membuat dua cangkir espresso (Moka Pot untuk 2 epresso).
Caranya, masukkan air ke dalam bejana (wadah penampung air) bagian bawah. Lalu, masukkan bubuk kopi ke dalam saringan dan kaitkan ke teko di atasnya. Letakkan Moka Pot di atas kompor agar kopi masuk ke dalam teko karena tekanan.
Neapolitan Flip
Teknik Neapolitan Flip memiliki kesamaan dengan teknik Drip karena menggunakan filter atau penyaring. Penyaring tersebut berfungsi untuk memisahkan kopi dengan ampasnya. Namun, yang membedakan adalah bentuk alat yang digunakan dan cara menggunakannya.
Pada teknik Neapolitan Flip, Anda menggunakan dua tabung yang saling berhimpitan dan terdapat pemisah pada bagian tengahnya. Pada bagian tengah tersebut ada penyaring yang akan memisahkan sari kopi dengan ampas kopi.
Untuk membuat kopi dengan teknik ini, Anda perlu mengisi saringan pada bagian tengahnya dengan bubuk kopi yang halus. Isi air pada tabung bawah, dan dididihkan. Jika sudah mendidih, balikkan posisi tabung bawah ke atas. Tunggu hingga air pada tabung bawah mengisi tabung atas melalui saringan yang sudah diisi dengan bubuk kopi.
Single Serve Coffee
Ini adalah salah satu teknik yang paling tepat untuk Anda yang ingin meracik kopi enak dengan teknik yang paling praktis. Anda bahkan tidak perlu menyiapkan takaran kopi sebelum meracik kopi karena pada alat yang digunakan pada teknik ini terdapat coffee pod. Anda bisa membuat kopi dengan takaran yang pas dengan menggunakan coffee pod.
Seperti menggunakan mesin espresso, setelah memasukkan coffee pod ke dalam mesin, Anda hanya perlu mendidihkannya sesuai dengan suhu yang tepat secara otomatis.
Clever Dripper (Cone Pour Over)
Teknik yang dinilai sederhana oleh para peracik kopi ini disebut juga Cone Pour Over karena berbentuk kerucut dan menggunakan kertas penyaring. Alat yang digunakan dalam teknik ini adalah gabungan antara ekstraksi kopi dengan teknik French Press dan Drip. Teknik pembuatan kopi Clever Drip ini populer di Amerika.
Dianggap pandai (clever) karena alat sederhana yang digunakan bisa secara otomatis mengalirkan hasil brewing saat bagian bawahnya (dudukan) diletakkan di atas cangkir. Hal ini memberikan fungsi ganda, yaitu perendaman kopi seperti French Press dan pengendalian proses brewing yang lebih tepat waktu.
Aeropress
Mendengar namanya saja, Anda pasti sudah bisa membayangkan penampakan kopi seperti apa yang dihasilkan dengan teknik ini. Di dunia kopi pun, Aeropress dianggap sebagai manual brewer yang paling populer, bahkan ada kompetisi yang melombakan para barista untuk meracik kopi menggunakan teknik ini (diulas pada artikel event kopi).
Beberapa orang menyatakan bahwa teknik ini merupakan salah satu teknik termudah untuk membuat kopi yang enak dan berkualitas. Para barista biasanya menggunakan teknik ini dengan memutar balik (upside down), memperbanyak takaran kopi, ekstraksi yang cepat, dan pengadukan (stirring) yang dilakukan beberapa kali.
Dengan menggunakan teknik ini, kopi yang dibuat bisa blooming sehingga tercipta citarasa yang nikmat dan khas. Karenanya, tidak heran jika banyak orang yang menggemari kopi yang dibuat dengan teknik Aeropress.
Presso
Sesuai namanya, Anda pasti bisa menebak jika teknik ini digunakan untuk membuat kopi espresso. Alat yang digunakan pun terbilang unik karena tidak perlu menggunakan listrik ramah lingkungan dan harganya pun terjangkau.
Prinsipnya, teknik Presso sama dengan teknik espresso namun berbeda pada alat dan pengoperasian alatnya. Belum banyak kafe atau kedai kopi yang menggunakan teknik ini karena kopi yang dihasilkan menyamai teknik espresso.
Namun, tidak ada salahnya jika Anda ingin belajar meracik kopi dengan teknik Presso dan alatnya yang unik. Anda bisa mencari alat Presso ini melalui supplier mesin kopi yang menyediakan berbagai alat untuk meracik kopi secara online maupun offline
Nah, menarik, bukan?
Anda bisa membuat kopi yang rasanya seenak buatan barista dengan mempraktikkan empat belas teknik rahasia dengan alatnya masing-masing. Jika Anda bingung untuk memulai dari teknik yang mana, Anda bisa membaca kembali ulasan kami pada artikel ini dan sebelumnya.
Sesuaikan dengan keinginan dan kemampuan Anda agar Anda bisa mempraktikkannya dengan rasa senang. Jika kopi dibuat dengan perasaan senang, tentu bisa memengaruhi citarasanya karena dalam setiap kopi yang enak ada semangat dan kesenangan selama prosesnya.
Dan, jangan lupa tentang langkah awal sebelum meracik kopi ala barista yang sudah diulas sebelumnya, yaitu gunakan biji kopi yang berkualitas dan patuhi resep racikan kopi yang Anda dapatkan. Jika Anda sudah merasa cukup mahir, Anda bisa mulai meracik kopi dengan resep yang Anda buat sendiri, lho!
Memang lebih sulit menciptakan resep racikan kopi daripada mempraktikkan resep yang sudah ada. Namun, jika Anda penasaran dan memiliki semangat belajar, apa salahnya mencoba? Karena pada dasarnya, resep racikan yang berhasil adalah resep gagal yang telah diujicoba berkali-kali hingga menjadi resep yang berhasil.
Teknologi Manual Pembuatan Kopi
Teknologi Manual Pembuatan Kopi , Ketika Anda mengunjungi kafe atau kedai kopi, Anda pasti melihat alat pembuat kopi yang mungkin asing bagi Anda. Kafe atau kedai kopi tersebut memiliki lebih dari satu alat membantu para barista membuat kopi yang enak.
Biasanya, para barista menggunakan alat pembuatan kopi manual (manual brewing) yang membutuhkan ketepatan dalam penggunaannya. Mengapa bukan berupa mesin otomatis? Karena alat yang digunakan secara manual dapat dikendalikan dan ketepatan rasa kopi yang dibuat dengan alat manual juga lebih baik daripada dengan alat atau mesin otomatis.
Jika Anda memperhatikan ulasan artikel sebelumnya (teknik rahasia membuat kopi ala barista), Anda pasti menyadari bahwa setiap teknik pembuatan kopi, memiliki alat yang berbeda untuk mempraktikkannya. Alat yang digunakan pun memiliki bentuk, fungsi, dan pengoperasian yang beragam.
Untuk itu, pada artikel ini Anda akan mengetahui beberapa alat pembuatan kopi manual yang biasanya digunakan oleh barista di kafe atau kedai kafe.
V60
Di antara berbagai alat pembuat kopi yang termasuk dalam manual brew, alat ini selalu menjadi yang terpopuler. Banyak orang yang mulai belajar membuat kopi ala barista dengan menggunakan alat bernama V60 ini.
Banyak versi dari alat V60 berdasarkan bahannya, yaitu keramik, kaca, metal, tembaga, hingga plastik. Alat berbentuk seperti cangkir dengan lekukan spiral yang unik. Lubang pada bagian atas V60 memungkinkan Anda untuk bisa mengontrol waktu ekstraksi, suhu air, dan potongan kopi (grind size).
Kopi yang dibuat dengan V60 akan memiliki rasa yang jernih, ringan, dan khas yang berkarakter. Salah satu jenis minuman kopi yang sering dibuat dengan alat ini adalah kopi tubruk dengan metode pour over.
Kalita Wave
Jika dilihat sekilas, alat bernama Kalita Wave ini mirip dengan V60. Bedanya, Kalita Wave berbentuk trapesium dengan tiga lubang pada bagian bawahnya yang rata (flat drip). Bentuk kertas pada alat ini juga bergelombang yang bertujuan agar tidak terjadi kontak langsung dengan dripper dan menjaga konsistensi suhu air.
Anda bisa memilih berbagai versi Kalita Wave berdasarkan bahannya yang terdiri atas stainless steel, kaca, dan keramik.
French Press
Sesuai dengan namanya, alat ini berasal dari Perancis (French) yang dipatenkan pada 1929 oleh Milan Attilio Calimani.. Di Italia, alat ini disebut caffettiera a stantuffo, sedangkan orang Perancis menyebutnya cafetiere a piston.
Alat ini berbetuk pot silinder yang dilengkapi dengan alat panjang seperti pompa mini atau plunger dan layar filter yang bertujuan menekan air panas hingga menembus kopi yang sudah digiling.
Rasa kopi yang dibuat dengan French Press ditentukan oleh durasi pressing dan suhu air panas yang digunakan. Banyak pemula yang belajar meracik kopi dengan menggunakan alat ini karena mudah ditemukan dan harganya pun terjangkau.Selain untuk kopi, alat ini juga bisa digunakan untuk meracik teh.
Aeropress
Aeropress biasanya terbuat dari bahan plastik. Ada beberapa bagian yang membentuk alat ini yaitu tabung kopi, penyaring dari kertas, alat pengaduk, sendok takar, dan funnel (corong).
Alat yang dikenalkan oleh Alan Adler ini menjadi salah satu alat manual brewing favorit para barista. Hal ini karena alat ini termasuk alat mudah dioperasikan dan fleksibel sehingga bisa dibawa ke mana saja.
Tidak jarang orang yang kali pertama mengenal Aeropress menganggapnya sebagai pipet raksasa. Mekanisme brewing dengan Aeropress bergantung pada tekanan udara. Dari segi rasa, kopi yang dihasilkan dengan Aeropress memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan V60.
Chemex
Chemex biasanya digunakan untuk membuat kopi dengan metode infusi. Dari segi citarasa, kopi yang dibuat dengan Chemex memiliki rasa dan tekstur yang tidak jauh berbeda dengan kopi yang dibuat menggunakan alat dripper lainnya.
Alat yang ditemukan oleh Peter Schulmbom ini kali pertama diproduksi pada 1942 oleh Chemex Corporation. Popularitasnya mulai meroket sekitar 2000-an, dan sering digunakan sebagai dekorasi ruangan karena desainnya yang memorable atau vintage.
Namun, sekarang Chemex sudah kembali menjadi alat manual brewing yang digunakan di banyak kafe atau kedai kopi. Jika Anda membuat kopi menggunakan Chemex, Anda bisa menghasilkan delapan cangkir kopi dalam sekali brewing.
Moka Pot (Bialetti)
Moka Pot atau Bialetti adalah alat manual brewing yang memanfaatkan tekanan uap air dari hasil proses pemanasan air pada chambernya. Alat yang ditemukan pada 1930 ini digandrungi oleh banyak peracik kopi karena kesederhanaannya dan penggunaannya yang mudah.
Pembuatan kopi menggunakan alat yang juga disebut Moka Espresso atau Moka Elite ini cukup mudah. Anda hanya perlu memanaskan air hingga uapnya menekan ground coffee yang terletak di tengah kontainer Moka Pot. Ketika kopi yang sudah ditekan sudah memenuhi kontainer bagian atas, kopi sudah siap disajikan.
Vietnam Drip
Dari namanya, Anda pasti tahu jika Vietnam Drip adalah alat yang digunakan untuk membuat kopi dengan teknik Vietnam Drip seperti yang sudah diulas sebelumnya. Ciri khas kopi yang yangdibuat menggunakan alat ini dan sering dikonsumsi oleh orang Vietnam adalah susu kental manis.
Banyak peracik kopi yang menyebut Vietnam Drip sebagai alat manual brewing penguji kesabaran. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu cukup lama dalam proses ekstraksi kopi, yaitu sekitar 10 – 15 menit.
Bentuk alat ini sederhana yaitu terdiri atas penyaring bawah, cangkir, penyaring atas (tamper) dan penutup. Tamper yang digunakan pun ada dua jenis, yakni tamper dengan sekrup, yang bisa menambah tekanan, dan tamper tanpa sekrup, yang memberi tekanan dari gravitasi saja.
Syphon
Alat yang juga disebut Vacuum Coffee Maker ini menggunakan sumber panas konstan untuk perendaman yang dilakukan secara penuh, Mekanisme brewingnya tidak jauh berbeda dengan Moka Pot yang memanfaatkan aliran air panas dari uap air akibat pemanasan kontainernya.
Beberapa orang menyebutkan jika Syphon tidak hanya berfungsi sebagai manual brewing yang menghasilkan kopi dengan rasa yang nikmat, juga bisa menjadi bagian dari dekorasi dapur karena desainnya yang unik.
Namun, alat yang ditemukan kali pertama di Jerman ini memiliki bagian-bagian yang rumit dan harganya pun cukup mahal. Anda pun perlu merawat dan menjaga alat ini agar tetap bersih ketika tidak digunakan.
Rok Presso
Rok Presso adalah salah satu alat yang bisa menghasilkan kopi espresso. Dengan alat ini, Anda bisa menentukan jenis bubuk kopi, suhu air, dan tekanan yang Anda butuhkan. Anda juga tidak memerlukan listrik untuk mengoperasikan Rok Presso, tidak seperti mesin espresso pada umumnya.
Selain itu, untuk membuat espresso menggunakan Rok Presso, Anda membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Tenaga tersebut digunakan untuk menekan tuas yang berfungsi untuk membuang kopi beberapa saat setelah panas (pre-heat).
Bagaimana? Anda tertarik untuk memiliki salah satu alat manual brewing tersebut?
Seperti yang sudah disebutkan pada artikel sebelumnya, untuk bisa membuat kopi enak ala barista, Anda harus memiliki atau setidaknya menyediakan alat untuk proses brewing. Alat-alat yang telah disebutkan bisa Anda beli sebagai investasi Anda untuk belajar membuat kopi enak ala barista.
Anda tidak perlu bingung cara mendapatkan alat-alat tersebut karena ada banyak penjual dan supplier alat dan mesin pembuat kopi yang bisa dihubungi secara online maupun offline. Harganya pun beragam, relatif terjangkau dan berkualitas.
Jadi, dalam sekali beli, Anda bisa menggunakannya untuk mempraktikkan berbagai resep racikan kopi dengan berbagai teknik, sekaligus belajar membuat resep racikan kopi Anda sendiri.
Langkah Awal Memulai Bisnis Coffee Shop
Langkah Awal Memulai Bisnis Coffee Shop , Dari beberapa artikel sebelumnya, Anda bisa mengetahui langkah awal meracik kopi ala barista, beragam teknik meracik kopi, hingga beberapa alat untuk membuat kopi yang sering ditemui di kafe dan kedai kopi.
Banyak pecinta kopi yang awalnya belajar tentang seluk beluk kopi, belajar meracik kopi, hingga berlatih menjadi barista secara khusus, dan kemudian membuka usaha coffee shop. Beberapa dari Anda pun pasti ingin memiliki kafe atau kedai kopi yang menjual kopi yang sebenarnya bukan sekadar kopi instan.
Saat ini, keberadaan kafe dan kedai kopi semakin menjamur dari kota ke kota. Umumnya, kafe dan kedai kopi tersebut menjadi indikator kemampuan ekonomi masyarakat dan kondisi perkebunan penghasil kopi di sekitarnya.
Para pelaku bisnis coffee shop juga memegang peran penting dalam meningkatkan popularitas kopi sebagai komoditas ekonomi. Bahkan, tidak heran jika Anda sudah mulai berpikir untuk menjadi pebisnis sejak awal bahasan sejarah kopi karena menyadari peluang berbisnis di bidang kopi memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi meski banyak saingannya.
Karenanya, dalam artikel ini, akan diulas angkah awal sebelum memulai bisnis coffee shop agar Anda bisa lebih siap dan terhindar dari kemungkinan mengalami kerugian karena kurang persiapan dan tidak memiliki referensi yang cukup.
Susun Business Plan Secara Konkret
Terjun ke dunia bisnis adalah sebuah pilihan yang bagus namun juga butuh persiapan yang matang. Bukan sekadar angan-angan lagi, karenanya Anda perlu mengkonkretkan persiapan bisnis coffee shop Anda secara konkret dengan membuat rencana bisnis yang sistematis.
Anda bisa mulai menyusun rencana bisnis (Business Plan) dengan melakukan pengamatan bisnis coffee shop saat ini. Dengan hasil pengamatan tersebut, Anda bisa memperkirakan prospek tentang keuntungan, mengetahui faktor yang menyebabkan kerugian, menentukan target konsumen, hingga menciptakan solusi agar tidak kalah dengan kompetitor.
Langkah menyusun business plan sangat penting dalam memulai berbagai usaha, karenanya Anda perlu memikirkannya dengan matang agar bisa menentukan modal dan persiapan lainnya untuk mewujudkan coffee shop Anda.
Buat Konsep Coffee Shop
Jika Anda adalah pecinta kopi yang sering berkunjung ke kafe atau kedai kopi, Anda pasti tahu bahwa hampir tidak ada kafe atau kedai kopi yang memiliki konsep yang sama. Mulai dari lokasi coffe shop, tata ruang (desain interior dan eksterior), menu sajian kopi, menu pelengkap, gaya pelayanan, dan lain sebagainya.
Anda perlu menentukan hal-hal tersebut agar bisa memperkirakan dengan pasti nominal modal yang Anda perlukan untuk membuka coffee shop Anda. Anda juga perlu menentukan supplier kopi, peralatan, dan kriteria pegawai yang Anda butuhkan untuk coffee shop Anda.
Memang dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melalui langkah, karena Anda perlu melakukan pengamatan yang lebih dalam lagi agar coffee shop Anda kelak memiliki keunikan dan ciri khas, yang bisa membuat pecinta kopi lainnya tidak ragu datang ke coffee shop Anda.
Rancang Pendanaan dengan Cermat
Menentukan jumlah modal yang diperlukan dalam memulai sebuah bisnis adalah hal yang sangat penting. Biasanya banyak orang yang menganggap bahwa untuk memulai sebuah usaha, apalagi coffee shop, membutuhkan modal yang banyak.
Pernyataan tersebut biasanya menghampiri orang-orang yang tidak melakukan perencanaan bisnis dan pengamatan kondisi bisnis terkait. Faktanya, banyak para pebisnis yang memulai bisnisnya dengan modal yang minimal dan bisa menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat.
Tentu tidak mudah, diperlukan kecermatan dan keberanian. Kecermatan, berarti Anda harus bisa menghitung segala keperluan dasar Anda untuk memulai bisnis coffee shop. Maksudnya, penuhilah kebutuhan, bukan keinginan yang berlebihan.
Keberanian, berarti Anda berani mengambil resiko untuk bisa memperoleh pendanaan yang cukup dengan berbagai cara, misalnya mengajak teman bekerja sama sebagai pemodal hingga melakukan peminjaman kepada lembaga yang kredibel.
Jika Anda sudah memiliki modal yang cukup banyak untuk membangun coffee shop sesuai keinginan, Anda bisa langsung mengeksekusi konsep Anda tanpa harus memikirkan sumber pendanaan lainnya. Namun, Anda harus tetap berupaya untuk meminimalisasi pendanaan agar bisa menjadi simpanan Anda untuk keperluan lainnya.
Jalin Komunikasi dengan Para Ahli
Konsultan bisnis, petani kopi, supplier kopi dan alat pembuat kopi, coffee shop owner yang berpengalaman, hingga arsitek/desainer interior, adalah orang-orang profesional yang perlu Anda hubungi ketika Anda sudah memantapkan pendanaan Anda.
Orang-orang tersebut akan membantu Anda dalam mewujudkan coffee shop impian Anda dengan tepat. Namun, akan lebih baik jika Anda sudah memiliki jaringan pergaulan dengan para ahli tersebut sejak sebelum penyusunan business plan sehingga Anda bisa dengan lebih mudah dan cepat dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Tentukan Kriteria Para Pekerja
Pekerja adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dalam menjalankan bisnis coffee shop. Mulai dari barista, akuntan, pelayan, dan karyawan dengan tugas lainnya, harus segera Anda tentukan kriterianya.
Hal ini sangat berhubungan dengan konsep coffee shop yang Anda inginkan. Namun, tentu ada kriteria dasar yang wajib Anda susun sebelum memutuskan kriteria khusus untuk setiap jenis karyawan yang Anda inginkan.
Penentuan ini bisa memakan waktu yang lama jika Anda tidak melakukan pengamatan sebelumnya. Namun, Anda juga bisa membuat kriteria dengan cepat jika Anda meminta saran dari orang yang berpengalaman, misalnya teman/kerabat Anda yang sudah memulai bisnis lebih dulu.
Ikuti dan Perhatikan Setiap Eksekusi dengan Baik
Meski Anda sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang sudah profesional, bukan berarti Anda bisa lepas tangan dan hanya menunggu dari jauh. Anda wajib mengetahui setiap proses eksekusi bisnis coffee shop Anda, mulai dari pembangunan coffee shop hingga pembukaan coffee shop Anda.
Anda tahu mengapa, bukan? Mempercayai rekan kerja memang perlu, namun mengetahui dengan pasti proses bisnis coffee shop Anda, pasti akan lebih baik dan bisa terhindar dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi.
Selain itu, jika Anda merasa ada kekurangan atau kesalahan selama proses eksekusi, Anda bisa dengan cepat menentukan langkah yang bisa diambil untuk memperbaikinya dan membuat solusi antisipasi agar tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari.
Mudah dipahami, bukan? Namun belum tentu mudah dilakukan.
Setidaknya, langkah-langkah tersebut bisa menjadi panduan Anda untuk mulai berbisnis coffee shop. Yang perlu Anda ingat, langkah-langkah tersebut bukanlah langkah-langkah mutlak, namun menjadi langkah awal paling dasar yang perlu Anda pertimbangkan untuk memulai bisnis coffee shop.
Ada banyak langkah lainnya yang bisa Anda temukan, yang berkembang dari langkah-langkah tersebut. Untuk membuat konsep coffee shop misalnya, Anda sudah pasti harus menentukan konsep coffee shop yang saling terkait, mulai dari desain interior, desain eksterior, menu minuman kopi, jenis kopi yang dipakai, jenis pelayanan yang diberikan, dan sebagainya.
Juga, ada langkah-langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis coffee shop Anda, misalnya solusi agar bisa bersaing dengan coffee shop – coffee shop lainnya yang sudah lebih dulu terkenal.
Selangkah Lebih Dekat: Hal-hal Penting dalam Persiapan Membuka Coffee Shop
Pada artikel sebelumnya telah dibahas langkah awal memulai bisnis coffee shop secara umum yang sangat penting untuk Anda pertimbangkan. Seperti yang sudah disebutkan pada akhir artikel tersebut bahwa langkah-langkah yang diulas itu bukanlah langkah mutlak yang harus diikuti.
Namun, dengan memahami langkah-langkah tersebut, setidaknya Anda bisa mendapat gambaran secara umum yang bisa menjadi panduan Anda. Kemudian, jika Anda sudah mencermati dan mempertimbangkannya, Anda bisa menentukan langkah selanjutnya untuk memulai bisnis coffee shop.
Agar Anda bisa memperluas wawasan terkait bisnis coffee shop, Anda bisa membaca ulasan berikut ini yang membahas hal-hal penting dalam persiapan membuka coffee shop.
Buat Daftar Menu
Meski banyak kafe atau kedai kopi yang memiliki menu sajian kopi yang sama, hampir tidak ada kafe atau kedai kopi yang menyajikan kopi dengan rasa yang sama. Hal ini dikarenakan setiap kedai kopi memiliki barista andalannya masing-masing.
Untuk itu, Anda perlu membuat daftar menu yang akan Anda sajikan di coffee shop Anda. Jika Anda menjadi baristanya, maka Anda perlu mengamati perkembangan menu sajian kopi yang paling baru. Jika Anda mempekerjakan barista lain, Anda bisa mengajaknya berdiskusi dari hasil mengamati perkembangan sajian minuman kopi.
Selain itu, menu pendamping selain kopi, juga perlu Anda pertimbangkan. Memang tidak semua kafe atau kedai kopi, menjual menu selain kopi. Namun, keberadaan menu pendamping ini bisa menjadi daya tarik tersendiri nantinya. Anda bisa mulai memikirkan menu lain tersebut berdasarkan konsep coffee shop Anda.
Jika coffee shop Anda berkonsep modern, Anda bisa membuat menu makanan yang juga modern seperti dessert atau makanan olahan kopi yang unik lainnya. Menu tersebut lebih baik disajikan pada waktu tertentu sehingga menu sajian kopi Anda akan tetap mendominasi.
Cari Supplier yang Kredibel
Setelah Anda menentukan menu coffee shop, terutama menu sajian kopi, Anda bisa mencari supplier kopi dan bahan pendukung lainnya. Jika Anda masih ingat dengan bahasan supplier kopi pada artikel yang lalu, Anda pasti tahu bahwa penting untuk memastikan kredibiltas seorang supplier.
Anda bisa meminta saran kepada orang yang sudah berpengalaman dengan supplier atau mengecek secara langsung biji kopi ke lokasi gudang supplier. Tentu bukan hanya masalah kualitas biji kopi atau bahan lainnya yang harus Anda utamakan, tetapi juga hubungan kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.
Untuk itu, dalam masa pencarian tersebut, Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk menentukan supplier yang tepat. Karenanya, jangan terpaku pada satu supplier saja. Anda perlu membandingkan beberapa supplier untuk mengetahui supplier yang terpercaya dan bisa diajak kerja sama dalam jangka panjang.
Artikel tentang supplier kopi yang sudah dibahas sebelumnya, bisa menjadi referensi Anda untuk menentukan supplier kopi Anda. Anda juga bisa mencari sumber referensi lain atau bahkan bekerja sama langsung dengan pemilik perkebunan kopi.
Siapkan Fasilitas Sesuai Kebutuhan
Selain supplier kopi dan bahan pendukung lainnya, Anda juga wajib memenuhi kebutuhan fasilitas coffee shop Anda. Yang paling penting dan utama adalah fasilitas tempat atau bangunan yang nyaman. Anda harus memastikan jika coffee shop Anda, dengan konsep seunik apapun, harus tetap membuat pelanggan Anda merasa nyaman.
Selanjutnya, yang paling penting dan pertama adalah peralatan atau mesin pembuat kopi, seperti grinder dan alat manual brewing. Secara umum ada sembilan alat manual brewing yang biasanya digunakan oleh barista. Alat-alat tersebut di antaranya V60, French Press, Aeropress, Chemex, Syphon, Moka Pot, Rok Presso, Vietnam Dripper, dan Kalita Wave.
Ada pula mesin manual brewing dan mesin otomatis pembuat kopi lainnya yang bisa Anda pilih. Anda wajib untuk menyediakan peralatan pembuat kopi tersebut sesuai dengan menu sajian kopi yang akan sajikan. Untuk pengadaan fasilitas pembuat kopi, Anda bisa berdiskusi dengan barista yang akan bekerja sama dengan Anda.
Fasilitas lainnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah fasilitas kekinian yang bisa membuat pelanggan Anda lebih betah, misalnya penyejuk ruangan, music performance, perpustakaan mini, hingga ketersediaan akses internet gratis dan sumber listrik yang memadai.
Hitung Biaya Secara Keseluruhan
Ketika Anda sudah membuat menu, menentukan supplier, dan mempersiapkan fasilitas dasar dan fasilitas penunjang, Anda wajib membuat pembukuan keuangan yang bisa menjadi pengingat sekaligus perekam aktivitas keuangan Anda.
Hal ini akan lebih dilakukan untuk setiap aktivitas persiapan yang Anda lakukan. Maksudnya, ketika Anda membuat menu, Anda bisa langsung membuat perkiraan nominal yang dibutuhkan untuk membuat satu jenis menu dalam jumlah tertentu. Juga ketika Anda dalam proses mencari supplier, Anda bisa segera memperkirakan jumlah pengeluaran Anda untuk sekali transaksi.
Menghitung biaya secara keseluruhan ini sangat penting agar Anda terhindar dari out of money atau kehabisan modal sesudah atau bahkan sebelum coffee shop dibuka. Juga, agar Anda lebih cermat dalam membelanjakan modal Anda sehingga Anda tetap memiliki biaya simpanan untuk keperluan mendesak.
Tentukan Harga Produk
Jika Anda sudah menghitung biaya yang Anda keluarkan, mulai dari keperluan supply kopi dan bahan lain, pembelian dan penyediaan fasilitas secara berkala, hingga biaya untuk membayar tenaga kerja, waktunya Anda menentukan harga produk atau menu sajian coffee shop Anda, berdasarkan hasil hitungan tersebut.
Ingat, jangan langsung menetapkan harga produk tanpa pengamatan harga produk sejenis di pasaran. Maksudnya, Anda harus tahu harga umum untuk produk sajian Anda di coffee shop-coffee shop lainnya. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerugian akibat harga produk yang terlalu mahal.
Faktor fasilitas dan sasaran konsumen juga sangat perlu Anda pertimbangkan. Jika Anda perhatikan, fasilitas yang memadai bisa menjadi penentu harga suatu produk. Suatu coffee shop yang menyediakan fasilitas yang memadai dan menyenangkan, pasti menyesuaikannya dengan harga produk mereka.
Karena itu, tidak heran jika semakin bagus suatu coffee shop, semakin mahal harga produk sajiannya. Selain itu, sasaran konsumen juga perlu Anda pertimbangkan. Harga secangkir untuk seorang mahasiswa, seharusnya, berbeda dengan harga secangkir kopi untuk seorang karyawan perusahaan. Artinya, harga kopi ditentukan oleh untuk siapa kopi itu dibuat.
Susun Strategi Pemasaran
Satu hal yang tidak kalah penting dan selalu menjadi ulasan yang menarik dalam sebuah perbincangan bisnis adalah strategi pemasaran. Ketika Anda sudah siap secara materi untuk membuka coffee shop, yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menyusun strategi pemasaran pertama yakni promosi, agar coffee shop Anda dikenal secara luas.
Anda bisa melakukan promosi dengan berbagai cara, mulai memasang iklan di media cetak, radio, mengedarkan selebaran, hingga melalui social media yang sedang trendi seperti instagram, facebook, twitter, dan sebagainya.
Promosi melalui keluarga, kerabat, atau teman yang memiliki jaringan pergaulan yang luas juga akan sangat memudahkan Anda untuk memperkenalkan coffee shop Anda secara luas dalam waktu singkat.
Jangan lupa untuk membuat tawaran menarik lainnya dalam rangka menarik minat dan perhatian calon pelanggan Anda, misalnya diskon, paket minuman kopi, hingga bonus merchandise untuk pembelian dalam nominal tertentu.
Hal-hal penting yang telah diulas tersebut akan membantu Anda untuk mempersiapkan pembukaan coffee shop Anda. Namun, hal-hal tersebut tidak harus Anda lakukan secara urut atau menambahkan hal-hal lainnya yang Anda rasa lebih penting.
Nyatanya, ada banyak hal lainnya yang perlu Anda pertimbangkan ketika melakukan persiapan membuka coffee shop, misalnya penentuan lokasi, penataan interior dan eksterior, dan lainnya.
Setidaknya, dengan memahami hal-hal penting yang sudah diulas pada artikel ini, Anda bisa lebih membuka wawasan dan pemikiran Anda agar coffee shop Anda kelak bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan menguntungkan bagi Anda.
Coffee Shop Kekinian yang Bisa Menjadi Referensi untuk Coffee Shop Anda
Coffee Shop Kekinian yang Bisa Menjadi Referensi untuk Coffee Shop Anda , seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, selain bisnis franchise coffee shop, masih ada cafei atau kedai kopi yang kekinian dan memiliki daya tarik sehingga diminati oleh banyak orang.
Saat ini, hampir di setiap kota, terutama kota besar dengan aktivitas ekonomi yang aktif, memiliki coffee shop yang digemari banyak orang.
Coffee Shop atau kedai kopi tersebut memiliki konsep unik yang berbeda, karenanya, meski memiliki beberapa sajian menu yang sama, konsep tersebutlah yang menjadi daya tarik utama para pelanggan, yang kebanyakan adalah anak-anak muda.
Untuk Anda yang sedang dalam proses persiapan membuka bisnis coffee shop, mengetahui keberadaan dan wujud kedai kopi kekinian tersebut menjadi hal yang sangat menguntungkan. Selain untuk mengamati ragam bentuk kedai kopi yang ada di Indonesia, Anda juga menjadikannya sebagai referensi sumber ide seklaigus menghindari adanya kesamaan konsep.
Berikut adalah ulasan tentang kafe atau kedai kopi kekinian yang unik dari berbagai kota di Indonesia.
Historica Café
Jika Anda adalah pecinta kopi yang berdomisili di Surabaya, Anda pasti kenal dengan kafe unik satu ini. Dengan konsep warna interior black and white, kafe yang terletak di Jalan Sumatera No. 40, Gubeng ini menjadi coffee spot yang banyak digemari oleh muda-mudi di Surabaya.
Kualitas rasa kopi yang disajikan di Historica Café juga dijamin enak, karena diracik oleh barista profesional. Ketika memesan menu kopi di sini, Anda tidak akan disodori buku menu seperti pada umumnya. Harga dan menu kopi hanya bisa Anda lihat di dekat meja pemesanan yang ditulis di papan hitan dengan kapur tulis putih.
Penataan tempat duduk di coffee shop yang buka dari pukul 07.00 – 22.00 WIB tersebut juga unik, yaitu indoor, yang terdiri atas meja dan kursi yang nyaman, dan outdoor yang ditata seperti meja dan kursi di bar.
Kedai Kopi Pak Pete
Dari Surabaya, mari ke Semarang. Salah satu kedai kopi yang digemari oleh anak muda Semarang adalah kedai Kopi Pak Pete. Anda akan menemukan suasana yang nyaman namun ramai di kedai kopi yang terletak di daerah Sekaran, Gunung Pati tersebut.
Selain bisa menikmati kopi nikmat yang diracik dengan sepenuh hati, Anda akan disambut dengan keramahan ownernya yaitu Pak Pete yang juga siap berbagi pengetahuan tentang kopi yang disajikan.
Dengan sasaran konsumen kalangan menengah, Pak Pete menawarkan kopi dengan harga Rp 15.000 – Rp 25.000. Anda juga bisa menikmati aneka gorengan yang disajikan sebagai teman minum kopi. Karena harga yang terjangkau dan konsepyang sederhana, kedai Kopi Pak Pete semakin populer dan disukai oleh para pecinta kopi di ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Blanco Coffee
Ada sebuah quotes yang menyatakan Happiness is A Cup of Coffee and A Good Book. Barangkali dari quotes tersebutlah, Blanco Coffee mendapatkan ide untuk membuat konsep kedai kopi dengan sebuah perpustakaan mini.
Karenanya,kedai kopi yang terletak di Yogyakarta ini sangat cocok untuk Anda yang gemar menikmati kopi sambil membaca buku. Desain interior yang mirip dengan perpustakaan ala sekolah, membuat siapapun yang mengunjunginya turut merasakan nostalgia masa sekolah dan terbawa atmosfer untuk membaca.
Kedai kopi yang terletak di dekat Pasar Kranggan Jetis dan Tugu Jogja ini bisa menjadi tempat ngopi favorit berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga pekerja sering menghabiskan akhir pekan mereka di sini.
Rumah Kopi
Sesuai dengan namanya, kedai kopi ini berkonsep rumah. Ya, benar-benar rumah dengan dominasi perabotan kayu sehingga suasana klasik sangat kental terasa ketika kali pertama datang ke kedai kopi yang buka dari pukul 11.00 – 23.00 WIB ini.
Di sini, Anda bisa menikmati kopi spesial yang disebut Queen Coffee yakni sajian kopi espresso dengan racikan rum dan whipped cream yang ditaburi kayu manis. Seperti kedai kopi lainnya, Anda juga bisa menikmati aneka makanan ringan seperti gorengan dan camilan, hingga makanan berat.
Selayaknya rumah, Anda tidak perlu bingung mencari kursi dan meja untuk duduk menikmati kopi. Anda bisa duduk di mana saja seperti di ruang tamu, ruang keluarga, hingga dapur. Benar-benar seperti rumah.
Tidak heran jika kedai kopi yang berlokasi di Jalan Terusan Ranca Kendal No. 09, Dago, ini menjadi coffee shop favorit warga Bandung yang sedang menikmati akhir pekan atau sekadar melepas penat setelah bekerja seharian.
Galla Coffee Laboratory
Biasanya, desain interior coffee shop dipilih yang berwarna kalemi hingga redup seperti pewarnaan dominasi abu-abu atau coklat temaram. Galla Coffee Laboratory memiliki konsep yang berbeda, yaitu dominasi warna putih yang terkesan clean and comfy seperti laboratorium.
Suasana di kedai kopi yang terletak di ibukota Sampora, Banten ini, juga semakin membuat betah pengunjung karena memiliki berbagai alat penyeduh kopi secara manual atau manual brew yang memungkinkan Anda merasakan lebih dari sepuluh jenis minuman kopi.
Dengan kisaran harga Rp 30.000 – Rp 40.000,- Anda bisa merasakan beragam menu kopi seperti cappuccino, espresso, affogato, matcha latte, dan sebagainya.
Woot Coffee and Mates
Satu lagi kedai kopi yang mengusung warna berbeda bahkan menjadi signature coffee shopnya, yaitu Woot Coffee and Mates. Kedai kopi yang memiliki konsep warna abu-abu dan kuning ini menyajikan beragam menu kopi dengan kopi Malabar, dari Jawa Barat, sebagai coffee basenya.
Coffee shop yang berada di Jalan Gunawarman No. 77, Jakarta Selatan ini memiliki berbagai menu sajian kopi di antaranya black coffee, espresso, cappuccino, latte, flat white,hingga piccolo. Uniknya, Woot Coffee and Mates adalah satu-satunya kedai kopi yang menyediakan pasangan minum kopi sesuai dengan namanya mates, yaitu martabak manis dari Martabak Boss.
Selain digemari sebagai kedai kopi dengan sajian menu kopi yang nikmat, Woot Coffee and Mates menjadi favorit anak muda untuk spot foto yang instagramable. Nama Woot terinspirasi dari sosok kartun dengan ekspresi kebahagiaan yang mengucapkan woot-woot.
Karena itulah, diharapkan, setiap pengunjung yang hendak menikmati waktu santai di Woot Coffee and Mates, bisa merasakan kebahagiaan dengan sajian menu yang ditawarkan.
Bagaimana? Menarik, bukan?
Sebenarnya, masih ada banyak coffee shop kekinian yang memiliki konsep unik yang tidak kalah, bahkan jauh lebih baik, dibandingkan dengan franchise coffee shop yang telah diulas pada artikel sebelumnya.
Jika ulasan kedai kopi unik pada artikel ini Anda rasa kurang memberi referensi, Anda bisa melakukan riset secara cepat dengan googling atau mencari informasi tentang kedai kopi unik lainnya yang ada di berbagai kota besar di Indonesia.
Hampir setiap kota di Indonesia, memiliki lebih dari satu kedai kopi unik yang menjadi tempat favorit ngopi para pecinta kopi. Ulasan pada artikel ini hanyalah contoh kedai kopi atau coffee shop yang unik dari kota-kota besar yang menjadi pusat menjamurnya bisnis coffee shop.
Contoh Bisnis Coffee Shop Yang Sudah Terkenal
Sebagai pecinta kopi, Anda pasti tidak asing dengan nama coffe shop seperti Starbucks. Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi global yang tersebar di 61 negara. Selain Starbucks masih ada banyak waralaba coffee shop yang bisa Anda temui, terutama di lokasi strategis seperti mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
Pada pembahasan langkah awal memulai bisnis coffee shop, Anda disarankan untuk melakukan pengamatan bisnis sejenis yang ada di sekitar Anda. Salah satu pesaing ketat di bidang bisnis coffee shop adalah yang sudah membentuk waralaba sehingga keberadaannya sudah tersebar ke banyak lokasi strategis dan popularitasnya pun tinggi.
Untuk itu, kali ini akan diulas beberapa waralaba coffee shop atau jaringan kedai kopi yang ada di tanah air. Dengan mengetahui waralaba coffee shop yang terkenal di Indonesia, pengetahuan Anda tentang pesaing bisnis bisa lebih luas sehingga bisa menyusun strategi untuk bisa sejajar dengan mereka.
Kedai Kopi Torabika
Siapa yang tidak mengenal Torabika? Brand produk kopi buatan dalam negeri ini sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu. Sebagai bisnis waralaba, kedai kopi ini merupakan produk bisnis kemitraan PT Mayora Indah.
Jika Anda ingin menjadi mitra dari bisnis kedai kopi Torabika, Anda harus menyiapkan modal minimal 10 juta rupiah. Dari modal tersebut Anda akan mendapatkan dukungan dari PT Mayora Indah berupa peralatan pembuatan kopi, program promosi, staff training, pelayanan teknis, staff operation, hingga konsultan bisnis.
Wake Cup Coffee Shop
Kedai kopi yang dibangun oleh Kama Sulaiman ini sudah ada sejak 2013. Berselang dua tahun setelahnya, Wake Cup Coffee Shop mulai membuka bisnis mitra, yaitu pada 2015, yang bebas diikuti oleh siapa saja.
Coffee Shop yang sudah tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya ini, menawarkan beberapa pilihan menu yang menarik, seperti cappuccino, caramel macchiato, caramel latte, black coffee, hingga green tea latte.
Ada juga menu makanan yang melengkapi sajian utama kopi Wake Up, di antaranya adalah chicken salad, toast bread, spaghetti aglio olio, dan chicken fried rice.
Untuk bermitra dengan Wake Cup Coffee Shop, ada dua paket yang ditawarkan sebagai bentuk investasi, yaitu paket A, senilai 650 juta, dan paket B, senilai 425 juta. Jika Anda berminat, Anda bisa menghubungi customer service dari Wake Cup Coffee Shop melalui situs online resminya yaitu www.wakecupindonesia.com.
Semerbak Coffee
Bermodalkan nekat, Muadzin F. Jihar dan Iwan Agustian membuka usaha coffee shop pada 2009 yang diberi nama Semerbak Coffee. Niat mereka membuka bisnis coffee shop bermula dari rasa bosan menjadi pegawai dan termotivasi karena pengalaman menikmati kopi dari berbagai tempat.
Dengan modal 3,6 juta rupiah, mereka membuka coffee shop di daerah Depok, Jawa Barat. Tidak disangka masyarakat sangat antusias dengan produk andalan mereka yakni Coffee Blend dengan varian topping dan rasa.
Coffee Shop yang dilandasi niat nekat dengan modal pas-pasan tersebut kini sudah memiliki lebih dari 400 outlet yang tersebar di berbagai wilayah di kota besar. Bila Anda tertarik bergabung menjadi mitra bisnis waralaba Semerbak Coffee, Anda cukup menyiapkan modal minimal 9,5 juta rupiah hingga 35,5 juta rupiah.
Daycinno
Daycinno adalah salah satu waralaba coffee shop lokal yang didirikan oleh Wiwi Harti pada 2012. Ia mulai membuka bisnis coffee shop karena termotivasi oleh hobi meracik minuman hangat, terutama kopi.
Menu sajian kopi Daycinno pun beragam, yaitu kopi hangat yang terdiri atas cappuccino grande, coffee chocolate, rich chocolate, dan green tea latte, dan kopi dingin, seperti cappuccino day, mocha monster, choco cookies, choco chip, dan green tea blast.
Untuk bisa menjadi mitra bisnis waralaba coffee shop yang kini sudah memiliki lebih dari 190 gerai ini, Anda perlu menyiapkan biaya minimal senilai 5,5 juta dan biaya maksimal 45 juta rupiah.
Javapuccino
Kedai kopi ini dikenal karena berhasil menenangkan perhargaan Who Want to Be The Young Entrepreneur” pada 2011 silam. Produk andalannya adalah racikan kopi arabika dan kopi robusta. Seiring dengan perkembangan trend minuman masa kini, Javapuccino menawarkan produk minuman dengan rasa khas yang unik, yakni coffee blend, tea dan bubble drink.
Bisnis yang digagas oleh Asmui Kammuri tersebut, kini sudah memiliki 450 outlet yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Kesempatan untuk bermitra pun terbuka untuk siapa saja.
Jika Anda tertarik untuk menjalin kerja sama sebagai mitra bisnis melalui waralaba Javapuccino, Anda harus menyediakan modal minimal 89 juta hingga 198 juta rupiah.
Coffee Toffee
Bisnis waralaba coffee shop yang didirikan oleh Odi Anindito pada 2006 ini, sangat terkenal di Surabaya. Berawal dari kedai kopi kecil, Odi berhasil mendapatkan respon positif dari masyarakat hingga mampu membesarkan bisnisnya.
Modal Odi dalam membuka bisnis Coffee Toffee didapatkan dari pengalaman mencoba dan membandingkan rasa 12 jenis kopi selama perjalanan berkeliling nusantara. Karenanya, tidak heran jika racikan kopi Odi diakui kenikmatannya oleh banyak orang. Bahkan, Coffee Toffee sudah dianggap sebagai Starbucks-nya Indonesia.
Yang tidak disangka, Odi memulai bisnis coffee shopnya dengan modal tidak lebih dari 5 juta rupiah. Sekarang, coffee shop yang terkenal dengan tagline “Yes I drink Indonesian Coffee” ini sudah memiliki ratusan outlet yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Malang, Madiun, dan kota lainnya.
Jika ingin bermitra dengan bisnis waralaba Coffee Toffee, Anda perlu berinvestasi sebesar 250 juta rupiah untuk gerai kopi berukuran paling kecil.
Bagaimana? Menggiurkan, bukan?
Seperti sejak awal penemuannya, kopi memang menjadi komoditas ekonomi yang berpeluang besar bagi setiap pelaku bisnis. Termasuk dalam bisnis waralaba, ada banyak bisnis waralaba coffee shop di dalam negeri dan waralaba coffee shop dunia yang menyebar hingga ke berbagai negara.
Bisnis waralaba yang telah diulas tersebut adaalah bisnis waralaba coffee shop yang terkenal dan sering Anda temui di berbagai tempat. Hampir setiap bisnis waralaba coffee shop yang sukses, bermula dari modal kecil. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi Anda untuk bisa memulai bisnis coffee shop tanpa harus khawatir tentang modal besar.
Dan, sesuai dengan tujuan yang dinyatakan sedari awal, bahwa keberadaan bisnis waralaba coffee shop ini patut untuk diapresiasi sebagai pesaing bisnis yang kuat. Banyaknya gerai atau outlet yang mereka miliki bisa menjadi objek pengamatan untuk memulai bisnis coffee shop.
Selain itu, popularitas waralaba coffee shop-coffee shop tersebut bisa menjadi indikator perkembangan bisnis bidang kopi di Indonesia. Semakin banyak jumlah outlet dari suatu waralaba coffee shop menandakan bahwa kondisi perkembangan bisnis di bidang kopi semakin baik dan tidak kalah dengan waralaba coffee shop asing yang ada di Indonesia.
baca juga
Theresia Deka Putri Pengusaha Sukses di Bidang Kopi
Cara Memulai Bisnis Kopi Untuk UKM
Franchise BANGI KOPITIAM
Bisnis Waralaba Coffee Shop yang Terkenal di Dunia
Anda sudah mengetahui bisnis waralaba coffee shop lokal dari ulasan artikel sebelumnya. Informasi tersebut Anda bisa mulai membuat strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dengan para pebisnis waralaba coffee shop yang sudah berpengalaman dan memiliki banyak cabang di mana-mana.
Namun, selain pebisnis waralaba coffee shop lokal, Anda juga perlu mempertimbangkan keberadaan pebisnis coffee shop asing. Ada banyak pebisnis coffee shop asing yang memiliki jaringan kafe atau kedai kopi (coffeehouse chain) yang tersebar di berbagai negara. Salah satunya sudah disebutkan pada awal artikel ulasan bisnis waralaba coffee shop sebelumnya.
Berikut adalah ulasan singkat tentang bisnis jaringan coffee shop asing yang telah menyebar luas di tanah air.
Starbucks
Sebagai pecinta kopi sekaligus generasi millennial yang kekinian, Anda pasti tidak asing dengan coffee shop asal Amerika Serikat ini. Bisnis di bidang kedai kopi yang didirikan oleh Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker ini telah tersebar hingga ke 61 negara di dunia dengan jumlah outlet terbanyak ada di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Inggris, dan Cina.
Bisnis coffee shop ini berawal dari jasa pemanggang dan pengecer biji kopi sejak 1971. Kedai kopi Starbucks mulai dibuka pada 1990, sebagai hasil dari keberhasilan bisnis di bidang pemanggangan dan pengecer biji kopi. Untuk membuka kedai di luar Amerika Serikat, Starbucks Corporation berencana membuka cabang hingga 900 outlet sejak 2009.
Di Indonesia, perusahaan Starbucks Corporation ini dioperasikan oleh Mitra Adiperkasa. Menu yang ditawarkan oleh coffee shop yang memiliki lebih dari 200.000 karyawan ini, tidak hanya kopi. Anda bisa menikmati minuman panas dan dingin, salad, sandwich, kue kering, camilan, hingga bisa membeli biji kopi dan merchandise Starbucks.
Caffe Bene
Caffe Bene adalah franchise coffee shop yang berasal dari Korea Selatan yang didirikan pada 2008 oleh Kim Sun Kwon. Caffe Bene kali pertama membuka outlet luar negeri di New York pada 2012 dengan memperkenalkan produk minuman khas Korea Selatan. Setahun setelahnya, yakni pada 2013, Caffe Bene telah mencapai kesuksesan dengan memiliki 1000 gerai.
Dengan perkembangan yang sangat pesat tersebut, Caffe Bene berencana untuk memiliki 10.000 gerai pada 2020. Rencana tersebut perlahan diwujudkan dengan membuat strategi ekspansi di negara-negara dengan peluang pasar yang bagus seperti Cina.
Saat ini, franchise coffee shop milik Caffe Bene sudah menyebar luas, seperti Jepang, Kamboja, Filipina, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, dan Indonesia. Jika Anda tertarik dengan franchise coffee shop asal Korea Selatan ini, Anda bisa berkunjung ke gerai mereka yang ada di Jakarta, Tangerang, dan Bandung.
Dunkin’ Donuts
Bagi Anda penggemar makanan pencuci mulut dan pastry, pasti akrab dengan Dunkin’ Donuts. Meski tidak menjadikan kopi sebagai menu utamanya, franchise Dunkin’ Donuts memiliki menu kopi yang digemari banyak orang.
Dunkin Donuts didirikan oleh William Rosenberg di Quincy, Massachusetts pada 1950. Kini sudah ada 7000 restoran dan kios yang termasuk dalam jaringan franchise coffee shop Dunkin’ Donuts di lebih dari 35 negara.
Café sekaligus coffe shop ini bisa dengan mudah Anda temukan di pusat perbelanjaan hingga di sekitar fasilitas publik di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan banyak lainnya.
J.CO Donuts
Beberapa orang menganggap J.CO Donuts adalah Dunkin Donutsnya Indonesia. Dengan nama J.CO Donuts banyak orang yang tertipu karena menganggap franchise ini sebagai franchise milik asing. Faktanya, J.CO Donuts adalah franchise café yang didirikan oleh Johny Andrean pada Mei 2006.
Sesuai namanya, J.CO Donuts berfokus pada sajian donat. Namun, selain itu, J.CO Donuts juga memiliki menu sajian kopi yang tidak kalah populernya dengan kafe atau kedai kopi di tanah air. Terbukti, dengan banyaknya gerai J.CO Donuts yang tersebar luas di kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan masih banyak lagi.
Selain itu, J.CO Donuts menjadi salah satu franchise lokal yang berhasil di melebarkan sayap hingga ke luar Indonesia, yaitu di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Tiongkok.
O’Coffee Club
Dari negara tetangga, ada franchise café yang menyediakan sajian kopi sebagai menu andalannya yakni O’Coffee Club atau yang populer dengan sebutan Coffee Club. Franchise safe yang berasal dari Singapura ini didirikan pada 1991.
O’Coffee Club telah membuka cabang di Malaysia dan Indonesia. Mereka menawarkan berbagai menu yang terdiri atas minuman panas dan dingin seperti kopi, teh, jus, smoothies, dan milks shake. Ada juga menu makanan, yaitu western food dan roasted food yang menjadi favorit banyak orang.
Secret Recipe
Franchise coffee shop ini berasal dari negara tetangga terdekat Indonesia yakni Malaysia. Didirikan pada 1997 oleh Tan Sri Dato steven Sim, Secret Recipe telah memiliki outlet di Indonesia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Myanmar, Maladewa, Bangladesh, hingga Cina.
Di Malaysia, franchise cafe yang juga berfokus pada dessert dan makanan fuisine ini menjadi salah satu bisnis waralaba terbesar yang diakui kehalalannya oleh JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia). Di Indonesia, franchise Secret Recipe bisa Anda temukan di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
Masih ada banyak franchise coffee shop dan franchise café yang sudah meluas hingga ke berbagai negara. Jadi, jangan cepat bersimpulan jika hanya ada enam franchise yang menjadi saingan bisnis coffee shop Anda.
Jika Anda melakukan riset perkembangan bisnis coffee shop, Anda bisa menemukan lebih banyak franchise coffee shop maupun café yang berpotensi untuk menjadi franchise yang besar suatu saat nanti. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui franchise coffee shop dan café yang populer di luar negeri dan kemungkinan bisa masuk ke Indonesia.
Tidak mustahil, jika franchise coffee shop yang sudah diulas pada artikel sebelumnya, menjadi franchise yang setara kuatnya dengan franchise asing. Mengapa? Karena sebelum menjadi bisnis franchise, coffee shop atau café tersebut adalah bisnis perorangan yang dimulai dari lokasi tunggal di sebuah wilayah dan kemudian menyebar karena tingkat popularitasnya.
Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan dan mengamati coffee shop lokal yang mulai menjamur seiring dengan meningkatnya popularitas kopi di Indonesia. Meski jumlahnya tidak sebanyak franchise coffee shop, kafe atau kedai kopi lokal lokal tersebut memiliki daya saing yang kuat dan berpotensi menjadi franchise di kemudian hari.
Dengan mengetahui coffee shop yang sedang populer karena digemari oleh para pecinta coffee shop, secara tidak langsung Anda juga bisa mengumpulkan ide untuk mengembangkan konsep coffee shop Anda dan menyusun strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah saing.
Tidak mudah untuk membuka coffee shop, bukan? Namun, bukan berarti Anda tidak memiliki kesempatan untuk berhasil di dunia bisnis coffee shop. Yang terpenting adalah, selalu ingat bahwa segala kesuksesan dimulai dari nol, dipertahankan dengan kerja keras, dan berkembang karena keberanian untuk menghadapi kegagalan.
Perkembangan Bisnis Kopi di Indonesia
Munculnya kafe atau kedai kopi, yang berasal dari franchise coffee shop (café) dari luar, dari dalam negeri atau usaha perseorangan, menjadi sebuah pertanda yang baik untuk komoditas kopi di Indonesia.
Idealnya, jika eksistensi kopi semakin populer maka berbagai macam bisnis yang berkaitan dengannya, pasti akan turut tumbuh dan berkembang secara positif. Bagaimana cara untuk mengetahui perkembangan tersebut?
Salah satunya melalui pengamatan terhadap antusias masyarakat terhadap kopi. Seperti yang sudah dibahas pada beberapa artikel sebelumnya, yaitu tentang barista dan coffee shop, keberadaan keduanya juga menjadi indikator perkembangan bisnis kopi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang menjadi indikator perkembangan bisnis kopi sekaligus mencerminkan peningkatan komoditas kopi di Indonesia. Informasi terkait perkembangan bisnis kopi ini sangat penting untuk Anda, para pecinta kopi dan calon pebisnis di bidang kopi.
Peningkatan Produktivitas Kopi
Sepanjang tahun 2015 – 2017, Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Dengan fakta tersebut, dilansir dari berita detikfinance, Menteri Pertanian sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi kopi agar bisa menempati posisi kedua, menggeser Vietnam.
Upaya tersebut dimulai dengan meningkatkan produktivitas kopi, dari yang 0,6 ton menjadi 1 ton. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian menyatakan bahwa perkebunan kopi Indonesia bisa menghasilkan 2 ton per hektar, jika perkembangan kopi diarahkan ke kopi organik. Dengan begitu, kopi Indonesia bisa lebih baik daripada kopi Vietnam.
Selain itu, produksi kopi Indonesia didominasi oleh jenis kopi Robusta, sebagian lainnya adalah jenis kopi Arabika. Untuk itu, perlu adanya upaya tambahan untuk menyamaratakan jumlah produksi kedua jenis kopi tersebut, juga karena jenis kopi Arabika memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Informasi tentang upaya peningkatan produktivitas kopi ini menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pebisnis kopi, terutama pemilik perkebunan dan konsumen kopi lainnya. Bisa jadi, ketika ada permintaan jenis kopi Arabika, maka permintaan tersebut bisa mendorong petani kopi untuk menambah jumlah panen kopi Arabika.
Kenaikan Daya Konsumsi Kopi
Dengan luas 1,24 juta hektare, daya konsumsi kopi masyarakat Indonesia pada 2017 mencapai angka 4600 dengan hitungan 1000 bungkus 60 kg. Angka tersebut mengalami kenaikan daripada tahun lalu, yakni 4500. Meski tidak banyak, angka daaya konsumsi kopi selalu mengalamai peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki antusias yang cukup besar terhadap kopi. Bahkan, kenaikan daya konsumsi kopi Indonesia pernah mencapai 13% dari 3584 pada 2012 menjadi 4042 pada 2013.
Memang tidak mudah untuk mempertahankan atau meningkatkan daya konsumsi kopi tersebut karena mengonsumsi kopi bukanlah kebiasaan masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan usaha yang lebih banyak untuk mempopulerkan tradisi minum kopi di tengah masyarakat agar daya konsumsi kopi bisa meningkat.
Jika daya konsumsi kopi meningkat, otomatis produktivitas kopi juga turut meningkat dan berpengaruh positif terhadap bisnis kopi lainnya. Upaya untuk meningkatkan kenaikan daya konsumsi kopi ini bisa dilakukan dengan memperbanyak social event kopi dan mempromosikan setiap event yang berkaitan dengan kopi secara lebih luas dan kekinian.
Popularitas Kopi di Dunia Internasional
Dengan menjadi pemilik peringkat keempat sebagai produsen kopi, banyak negara yang mengakui kualitas kopi Indonesia. Karenanya, Indonesia pun menempati peringkat yang sama sebagai eksportir kopi di dunia.
Angka ekspor kopi Indonesia pernah mencapai 748.000 ton pada 2012. Angka tersebut selalu berubah secara fluktuatif, dengan pencapaian terakhir yaitu 400.000 ton. Hal ini bukan berarti kemunduran drastis, karena daya konsumsi domestik selalu meningkat, otomatis angka ekspor kopi pun mengalami penurunan agar kebutuhan kopi dalam negeri bisa terpenuhi.
Tidak hanya itu, dalam berbagai event internasional, kopi Indonesia selalu hadir dan tidak jarang menjadi juara dari segi kualitas rasa ketika dikompetisikan, seperti pada event yang bertajuk Australian Internationa Coffee Award dan Specialty Coffee Asosiation of America pada 2016.
Popularitas kopi di luar Indonesia tidak hanya berpengaruh terhadap kenaikan ekspor, namun juga memengaruhi bisnis kopi di tanah air, karena tidak sedikit orang asing pecinta kopi, baik dalam perjalanan bisnis atau sedang berlibur ke Indonesia, akan menyempatkan diri untuk mencicipi kopi Indonesia.
Tidak hanya itu, popularitas kopi Indonesia juga membuat banyak investor asing tertarik untuk menanamkan modal yang cukup besar di bidang kopi, mulai dari perkebunan hingga perusahaan industri kopi.
Eksistensi Profesi Barista
Ingatkah Anda pada bahasan tentang barista di artikel-artikel sebelumnya? Bahwa profesi barista belum begitu dikenal dan bahkan dianggap remeh di Indonesia, sehingga jumlahnya pun tidak sebanding dengan jumlah produksi kopi yang besar dan selalu meningkat.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, mulai bermunculan sekolah khusus barista. Meski sekolah yang dimaksud bukan seperti sekolah pada umumnya, bahkan hanya dalam hitungan hari dan biayanya pun relatif mahal, keberadaan sekolah khusus barista tersebut menjadi pertanda bahwa masyarakat merespon positif pertumbuhan bisnis kopi di Indonesia.
Hal ini akan turut mempengaruhi para pebisnis kopi lainnya, karena untuk melatih seorang calon barista, tentu membutuhkan campur tangan pebisnis kopi lain, seperti petani kopi, supplier biji kopi dan alat pembuat minuman kopi, hingga pemilik coffee shop.
Menjamurnya Coffee Shop di Indonesia
Rasanya, hampir di setiap kota di Indonesia memiliki coffee shop atau kedai kopi. Dari jenis warung sederhana di kota kecil hingga coffee shop yang prestisius di kota besar, pasti memiliki pengunjung harian yang rajin datang untuk mengonsumsi kopi.
Tidak salah jika ada yang menyebutkan, bahwa coffee shop semakin menjamur di Indonesia, karena bukan hanya bapak-bapak yang menyukai kopi, mahasiswa hingga ibu rumah tangga juga menjadi pecinta kopi.
Untuk itu, eksistensi coffee shop yang bertambah jumlahnya, menandakan bahwa bisnis kopi di Indonesia semakin berkembang karena semakin banyak orang yang menyadari jika kopi adalah peluang bisnis yang menggiurkan dengan keuntungan yang menjanjikan.
Jika Anda tertarik dengan peluang bisnis coffee shop, Anda bisa membaca kembali ulasan tentang persiapan menjadi pebisnis coffee shop pada artikel-artikel sebelumnya.
Beberapa hal yang menjadi indikator yang telah diulas tersebut, sejatinya bersumber pada satu hal, yakni antusiasme masyarakat terhadap kopi. Maka tidak salah, jika untuk mempertahankan dan meningkatkan peluang bisnis kopi Indonesia, harus dimulai dengan memahamkan masyarakat tentang peran mereka dalam proses perkembangan tersebut.
Ada banyak cara untuk membuat masyarakat Indonesia, terutama masyarakat awam agar mengetahui tentang pentingnya keberadaan kopi Indonesia, apalagi sekarang adalah zaman untuk generasi milenial yang erat dengan social media.
Yang diperlukan adalah pemberitaan secara aktif dan masif, baik melalui media online di social media atau media massa seperti koran, televisi, dan radio. Ketika suatu trend sedang dibicarakan dan menjadi berita yang besar, maka masyarakat pun akan turut mempopulerkan dengan mewujudkan rasa penasarannya.
Namun, pergerakan untuk mengembangkan sumber daya bisnis, yaitu para pebisnis di bidang kopi juga penting untuk dilakukan. Karenanya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian, senantiasa berupaya untuk mendukung kesejahteraan petani kopi dan memberikan apresiasi kepada para pebisnis kopi yang turut berperan dalam perkembangan kopi Indonesia.
Budidaya Kopi di Indonesia
Kopi bukanlah tanaman liar yang bisa tumbuh dengan baik tanpa ada perlakuan khusus. Kopi bisa tumbuh dengan baik karena adanya kesengajaan untuk menumbuhkan dan memperbanyak jumlah tanaman kopi.
Menurut ulasan sejarah kopi sebelumnya, kopi ditemukan di dataran Abyssinia. Tidak ada yang tahu, pengonsumsian atau penggunaan kopi oleh orang Abyssinia. Bangsa Arablah yang diketahui mengolah kopi sebagai minuman dan memanfaatkannya sebagai minuman penyegar.
Mereka juga yang memulai perdagangan kopi hingga menyebarluaskannya ke bangsa-bangsa lain seperti bangsa Eropa hingga Asia. Kopi yang tumbuh di Indonesia pun karena dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan.
Pertanyaannya, bagaimana awal mula budidaya kopi? Hingga Belanda yang sudah gagal berkali-kali membudidayakan kopi di Eropa dan India, baru berhasil ketika menanamnya di tanah Indonesia?
Ulasan berikut ini bisa menambah pengetahuan Anda, penggemar kopi terutama jika Anda ingin membudidayakan kopi.
Menentukan Jenis Kopi
Jenis kopi yang dipilih akan menentukan keberhasilan budidaya kopi tersebut. Saat ini ada banyak sekali jenis kopi yang tercipta dari perkembangan varietas dan subvarietas jenis kopi tertentu. Namun, jenis kopi yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia, dan juga di dunia, adalah jenis kopi Arabika, Robusta, dan Liberika.
Jenis-jenis kopi yang ada pun memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam memilih jenis kopi yang akan dibudidayakan, Anda harus mengamati kondisi geografis dan alam, tempat pertumbuhan kopi yang akan Anda budidayakan.
Kondisi tanah yang dimaksud misalnya, kopi Arabika cocok ditanam pada tanah dengan kondisi ketinggian lebih dari 800 m dpl, sedangkan untuk kopi Robusta cocok dengan ketinggian tanah 400 – 800 m dpl. Untuk dataran rendah, jenis kopi yang sesuai adalah jenis kopi Liberika dan varietas/subvarietas dari jenis kopi ini.
Mempersiapkan Bibit Kopi
Jika Anda sudah menentukan jenis kopi yang akan dibudidayakan, Anda perlu mempersiapkan bibit kopi unggul, lahan dan pohon peneduh. Anda bisa mendapatkan informasi tentang bibit unggul kopi dengan bertanya ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia atau melalui penyedia bibit unggul terpercaya.
Yang Anda perlu ketahui, sumber tanaman budidaya kopi tidak sama, misalnya jenis kopi Arabika dibudidayakan sengan sumber tanaman berupa varietas (S 795, USDA 762, Kartika – 1. Dan Kartika – 2), sedangkan jenis kopi Robusta sumber tanamannya berupa klon (BP 42 dan BP 358).
Bibit kopi tersebut bisa Anda perbanyak dengan cara tertentu. Biji kopi Arabika biasanya diperbanyak dengan generatif dan biji kopi Robusta diperbanyak dengan vegetatif dan setek. Cara untuk memperbanyak bibit kopi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Untuk lahan, Anda bisa menyiapkannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Namun, Anda perlu mempersiapkan pohon peneduh, minimal dua tahun sebelum budidaya kopi dimulai.
Mempersiapkan Lahan dan Pohon Peneduh
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, kopi bisa ditanam dengan baik berdasarkan kondisi geografis atau tanah tempat kopi tersebut tumbuh. Maksudnya, kopi bisa tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, bergantung jenis kopinya. Yang perlu diperhatikan adalah, tanaman kopi bisa tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik.
Jika Anda sudah memiliki lahan yang tepat dengan jenis kopi yang ingin Anda budidayakan, Anda perlu memberikan pupuk organik dan penyubur tanah. Sekadar informasi, jenis kopi Arabika bisa tumbuh dengan baik jika ditanam pada tanah dengan kadar keasaman 5 – 6,5 pH, sedangkan jenis kopi Robusta tumbuh baik pada tanah dengan keasaman 4,5 – 6,5 pH.
Selanjutnya, lahan yang sudah siap, harus ditanami dengan pohon peneduh. Pohon peneduh berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya matahari selama proses pertumbuhan kopi. Hal ini dikarenakan kopi adalah jenis tanaman yang tidak membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tidak penuh.
Anda bisa memilih pohon peneduh yang tepat untuk memulai budidaya kopi. Biasanya, pohon peneduh dipilih dengan kriteria perawatan yang cukup (tidak begitu banyak perlakuan) dan daunnya bisa digunakan sebagai bahan pupuk hijau yang membantu penyuburan tanah. Pohon peneduh yang sering ditanam untuk budidaya kopi adalah pohon dadap, pohon lamtoro, dan pohon sengon.
Pohon-pohon tersebut biasanya membutuhkan waktu sebelum bisa berfungsi sebagai pohon peneduh, yaitu minimal dua tahun (pohon lamtoro) hingga empat tahun (pohon sengon). Meski kriterianya adalah perawatan yang minimalis, bukan berarti tidak perlu dirawat. Anda tetap harus merawat pohon peneduh dengan pemangkasan dan penjarangan daun.
Penanaman Bibit Kopi
Anda bisa mulai menanam bibit kopi jika lahan dan pohon peneduh sudah siap. Hal yang perlu diperhatikan ketika menanam bibit kopi adalah lubang penanaman kopi dan jarak tanamnya.
Berdasarkan pengalaman para praktisi perkebunan kopi, bibit kopi harus ditanam dengan jarak 2,5×2,5 m untuk jenis kopi Arabika dan 2,75×2,75 m untu jenis kopi Robusta. Jarak yang dianjurkan tersebut juga disesuaikan dengan kondisi ketinggian lahan.
Bila lahan termasuk dataran tinggi, jarak tanamnya harus diperlebar, sedangkan bila lahan berada di dataran rendah, jarak tanamnya harus dipersempit. Artinya, semakin tinggi lahan, semakin jarang jarak tanamnya, dan semakin rendah lahan, semakin rapat jarak tanamnya. Pemisahan jarak ini bisa Anda lakukan sebelum membuat lubang penanaman.
Lubang untuk menanam bibit kopi berukuran 60x60x60 m. Lubang ini biasanya dibuat 3 – 6 bulan sebelum penanaman bibit kopi, dengan memisahkan tanah hasil galian bagian atas dan bagian bawah. Lubang yang sudah digali dibiarkan terbuka.
Langkah 2 Bulan Sebelum Penanaman
Hingga dua bulan sebelum penanaman, Anda perlu mencampurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah hasil penggalian lubang bagian bawah. Jika sudah dicampur, masukkan hasil campuran tersebut ke dalam lubang. Sebulan sebelum penanaman, campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah hasil penggalian lubang bagian atas.
Sebelum menanam bibit kopi, Anda perlu memangkas daun pada bibit kopi tersebut hingga tersisa 1/3 bagian agar penguapan bisa berkurang. Pindahkan bibit tanaman ke lubang yang sudah siap. Anda hanya perlu menggali lubang sesuai dengan perkiraan panjang akar bibit kopi.
Untuk bibit kopi yang berakar tunjang, Anda harus mengusakan agar akar bibit tersebut tegak lurus. Jika sudah, tutup lubang hingga bibit kopi bisa berdiri kokoh (Anda bisa memberi topangan pada bibit agar tidak roboh).
Merawat Pertumbuhan Bibit Selama Proses Budidaya Kopi
Selayaknya menanam, Anda harus memantau pertumbuhan bibit kopi sekaligus merawatnya. Beberapa langkah dalam perawatan budidaya kopi adalah penyulaman, pemupukan, pemangkasan, dan penyiangan.
Penyulaman dilakukan dengan cara memeriksa kondisi bibit kopi yang telah ditanam. Setidaknya, Anda harus mengecek secara rutin bibit kopi selama dua kali dalam seminggu pada usia bibit 1 – 6 bulan, dan sekali dalam sebulan ketika bibit kopi sudah berusia enam bulan.
Proses penyulaman dilakukan ketika ada kematian pada bibit kopi yang sudah menjadi bakal pohon. Anda perlu menyulamnya dengan bibit kopi yang sama dan melakukan perawatan yang lebih intensif sehingga pertumbuhannya bisa sama dengan pohon bibit kopi lainnya.
Anda melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik (misalnya dari guguran daun pohon peneduh yang dijadikan kompos) atau buatan. Setiap tanaman kopi, membutuhkan kadar pupuk sekitar 20 kg yang diberikan setiap 1 – 2 tahun sekali.
Pemangkasan tanaman kopi
biasanya dilakukan dengan dua cara yakni pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang tunggal dilakukan untuk tanaman kopi jenis Arabika, sedangkan pemangkasan berbatang ganda dilakukan untuk jenis kopi Robusta di dataran rendah dan basah.
Selain pemangkasan, penyiangan juga sangat pelru dilakukan agar tanaman kopi terlindungi dari gulma. Anda bisa melakukan penyiangan setiap dua minggu sekali dengan membersihkan gulma di bawah tajuk pohon kopi.
Tanaman kopi yang sudah mulai membentuk pohon, bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan tanaman penutup tanah untuk gulma yang berada di luar tajuk tanaman. Jika tanaman sudah berbentuk pohon, penyiangan gulma dilakukan ketika benar-benar mengganggu saja.
Hama dan Penyakit
Tidak hanya gulma yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman kopi. Hama dan penyakit pun bisa mengurangi produktivitas kopi, kualitas biji kopi, hingga mematikan tanaman kopi yang sudah besar.
Jenis hama dan penyakit yang pernah dan biasanya menyerang tanaman kopi adalah hama penggerek buah kopi, penyakit karat daun, dan penyakit serangan nematoda. Ada banyak cara untuk mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi.
Cara tersebut adalah memangkas pohon peneduh, meningkatkan sanitasi kebun, pemanenan buah yang diserang, penyemprotan bahan kimia, hingga melakukan penyambungan tanaman dengan batang bawah.
Panen dan Pasca Panen
Jika Anda melakukan perawatan tanaman kopi dengan baik, Anda bisa memanen tanaman kopi Anda dalam kurun waktu 3 – 4 tahun (Kopi Arabika) dan 2,5 – 3 tahun (Kopi Robusta). Tentunya hasil panen pertama tidak berjumlah banyak, karena tanaman kopi baru berproduktivitas tinggi pada usia 7 – 9 tahun.
Proses pemanenan kopi dilakukan secara bertahap. Dalam jumlah besar, proses pemanenan kopi membutuhkan waktu 4 – 5 bulan dengan jarak pemetikan selama 10 – 14 hari.
Meski Anda memilih jenis kopi yang baik, bibit kopi yang unggul, penanaman dan perawatan secara intensif, bila Anda tidak memanen kopi dan mengolah kopi hasil panen dengan baik pula, maka kopi Anda bisa saja berkualitas buruk.
Karenanya, Anda perlu memperhatikan dari awal hingga akhir proses pemanenan dan pengolahan biji kopi agar bisa mendapatkan kopi dengan kualitas yang baik. Menarik, bukan?
Waktu Membuat Sempurna
Sejatinya, setiap yang makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut kita pasti memiliki proses yang panjang. Untuk memperoleh kopi yang enak pun, tidak bisa dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu tahunan hingga puluhan tahun untuk mendapatkan biji kopi dengan kualitas tinggi.
Para petani tanaman kopi dan produsen minuman kopi, yang melakukan penanaman hingga proses pengolehan kopi hingga menjadi kopi siap minum, juga berperan penting dalam menciptakan kopi yang terjamin kenikmatan rasanya.
baca juga Jangan Mengaku Pecinta Kopi , Bila Belum Baca ini
Terlepas dari faktor manusia, faktor alam pun sangat berpengaruh. Jika Tuhan tidak melimpahkan dataran yang baik untuk bertanam di Indonesia, rasanya mustahil tanaman kopi bisa tumbuh dengan baik.
selanjutnya anda aan membaca tentang : Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Proses Budidaya Kopi
Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Proses Budidaya Kopi
Anda sudah mengetahui awal mula budidaya kopi dan tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan untuk membudidayakan kopi, khususnya di daerah Indonesia pada ulasan artikel sebelumnya.
Dari ulasan tersebut, Anda juga bisa mengetahui faktor penentu keberhasilan dan kegagalan budidaya kopi. Salah satunya adalah fakta yang menyebutkan bahwa tanaman kopi tidak hanya diserang gulma, tetapi juga hama dan penyakit.
Hama dan penyakit lebih besar pengaruhnya dalam menghambat pertumbuhan tanaman kopi. Keduanya bisa membuat produktivitas kopi menurun, kualitas biji kopi yang dihasilkan menjadi buruk, hingga mematikan tanaman kopi yang sudah berbentuk pohon.
Sebagai penggemar kopi atau calon petani pembudidaya kopi, Anda perlu mengetahui jenis hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman kopi selama proses budidaya kopi. Jika Anda sudah mengetahuinya, Anda bisa mengambil tindakan cepat agar tanaman kopi Anda bisa terselamatkan dan budidaya kopi Anda berhasil.
Artikel sebelumnya menyebutkan tiga jenis hama dan penyakit yang paling sering menyerang tanaman kopi yaitu hama penggerek buah kopi, penyakit karat daun, dan serangan nematoda. Namun, masih ada jenis hama dan penyakit lainnya yang bisa menyerang tanaman kopi.
Apa sajakah itu? Berikut adalah ulasan singkatnya.
Hama Bubuk Buah (Steptiadoderas hampei Ferr)
Hama bubuk buah atau penggerek buah, dibawa oleh kumbang kecil (Hypothenemus hampei) yang hanya menyerang buah kopi. Kumbang tersebut menyerang dengan cara meletakkan telurnya ke dalam biji kopi yang sudah mengeras selama tujuh hari.
Jika tidak diketahui, telur tersebut menetas menjadi ulat pada hari ke-14 dan menjadi kepompong pada hari ke-5 setelah menetas. Dalam sekali waktu, hama ini bisa terbang hingga 350 meter dan bertelur 35 – 55 butir. Dengan ukuran tersebut, hama bubuk buah bisa menyebabkan kerugian 40 – 50% dari jumlah produksi.
Tanaman kopi yang terserang hama bubuk buah dikenali dengan adanya guguran buah pada buah kopi muda, sedangkan pada buah kopi tua bisa dikenali dengan adanya lubang-lubang yang cacat.
Para petani biasanya mengatasi hama bubuk buah dengan cara memusnahkan sumber infeksi hama dan memutuskan siklus hidup kopi yang telah terserang. Jika masih dalam tahap pertengahan (tidap perlu memotong batang buah yang terserang), hama ini bisa diatasi dengan menyemprotkan pestisida tertentu agar hama tersebut mati dan tidak kembali lagi.
Beberapa pembudidaya kopi juga menggunakan lebah parasitoid (Cephalonia stephanoderis) dan jamur patogen (Beauveria bassiana) dengan jumlah yang sesuai.
Hama Bubuk Cabang (Xylosandress morstatii HAC)
Hama bubuk cabang, memiliki kesamaan dengan jenis hama bubuk buah. Bedanya, jenis hama bubuk cabang menyerang tanaman kopi dengan menggerek cabang dan tunas muda. Hama bubuk cabang bisa menghasilkan telur 30 – 50 butir dalam sekali waktu.
Ketika sudah empat hari menjadi telur, ia akan menetas dan menjadi ulat selama sebelas hari dan menjadi kepompong selama tujuh hari. Hama jenis ini bisa terbang hingga 200 meter, dengan cara melubangi cabang dan memasukinya sehingga cabang tersebut tidak bisa berbuah.
Bila sudah terserang dan dibiarkan, jenis hama bubuk cabang bisa menyebabkan peurunan hasil produksi hingga 20%. Untuk mengatasinya Anda bisa menutup cabang yang berlubang dan memotong cabang yang sudah terserang agar tidak menyebar ke bagian cabang lainnya.
Selain itu, untuk mengembalikan kondisi cabang yang baik, Anda perlu melakukan perawatan secara intensif agar cabang yang tumbuh sesudahnya bisa lebih kuat dan sehat.
Hama Kutu Putih (Pseudococcus citri Risso)
Hama jenis ini biasanya menyerang pada 3 – 4 bulan musim kemarau dan bisa bertelur hingga 300 butir secara parthenogenesis (membuahi sendiri). Umumnya, jenis hama kutu putih muncul karena kurangnya cahaya matahari akibat posisi pohon peneduh yang terlalu rapat atau terlalu dekat.
Hama kutu putih menyerang dompolan buah, daun, hingga bunga, hingga menyebabkan tunas bunga mati, buah berguguran, dan daun muda berubah bentuk. Hama kutu putih juga mengeluarkan cairan yang mengandung gula yang mengundang kehadiran semut dan memunculkan cendawan hitam.
Anda bisa mengatasinya dengan cara memangkas ranting dedaunan pohon peneduh agar tanaman kopi yang terserang bisa mendapatkan lebih banyak cahaya matahari. Penggunaan pestisida (misalnya Poxindo 50) juga bisa membantu Anda untuk mengusir dan mematikan hama kutu putih.
Nematoda (Pratylenchus coffea)
Banyak praktisi di dunia kopi, menyebutkan bahwa nematoda (Pratylenchus coffea) adalah ancaman terbesar dalam budidaya kopi. Jenis hama sekaligus penyakit ini bisa menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas kopi. Bahkan pada jenis kopi Robusta, nematoda bisa menyebabkan penurunan total produksi hingga 80%.
Tanaman kopi yang diserang nematoda, biasanya menunjukkan beberapa gejala. Gejala tersebut di antaranya adalah pertumbuhan yang lamban, daun dan cabang primer berukuran kecil, dan daun tua menguning perlahan. Jika dibiarkan, maka tanaman kopi yang terserang nematoda akan mati.
Anda bisa menghindari serangan nematoda sejak awal dengan memilih dan memastikan bibit tanaman kopi bebas nematoda. Jika sudah terkena, sebaiknya tanaman kopi yang terserang dimusnahkan agar tidak memengaruhi tanaman lainnya.
Penggunaan pupuk organik dan pembersihan tumbuhan yang menjadi inang pengganti juga bisa menjadi upaya untuk mengatasi serangan nematoda.
Karat Daun (Hemelia Vastratix)
Jenis penyakit yang sering menjadi momok bagi para petani kopi adalah penyakit karat daun atau yang biasa disebut penyakit HV (Hemelia Vastratix). Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menyebar melalui percikan air hujan.
Penyakit karat daun biasanya diawali dengan munculnya bintik-bintik warna kuning terang pada bagian bawah daun, yang kemudian berubah menjadi kuning tua dan dipenuhi oleh serbuk berwarna jingga. Perlahan-lahan, bintik-bintik tersebut berubah menjadi bercak hitam dan menggugur.
Cara terbaik untuk mengendalikan penyakit karat daun adalah dengan pemupukan. Anda juga bisa melakukan penaungan dan pengakasan untuk mengatasinya.
Cendawan Akar Hitam dan Akar Cokelat (Rosellina bunodes dan R. arcuata)
Beberapa pembudidaya kopi mengatakan bahwa ada beberapa jenis cendawan (jamur) yang bisa menjadi penyakit bagi tanaman kopi. Cendawan akar hitam dan akar cokelat adalah salah satu jenis cendawan yang paling sering menyerang tanaman kopi. Munculnya cendawan akar coklat bisa disebabkan oleh kontak akar dengan sisa-sisa penbongkaran pohon.
Anda bisa mengenali jenis penyakit ini dengan mengatami pertumbuhan daun tanaman kopi. Tanaman kopi yang sudah terserang penyakit ini biasanya mudah menguning dan rontok dalam keadaan kering. Bahkan, di beberapa kasus, gejala tersebut bisa menyebar hingga menyerang percabangan tanaman kopi.
Bila Anda mendapati tanaman kopi yang terserang cendawan akar hitam atau akar cokelat, Anda bisa mengatasinya dengan membakar semua organ tanaman kopi yang telah diserang.
Agar tidak terjadi lagi, sebelum Anda melakukan penanaman ulang, berikan belerang dengan jumlah 400 – 800 gram pada lubang bekas tanaman yang terkena cendawan akar hitam atau akat cokelat. Anda juga harus memastikan sistem drainase dengan baik agar tidak ada penggenangan air.
Meski sudah diupayakan agar tidak terserang lagi, Anda bisa menunggu selama minimal dua tahun bila ingin benar-benar memastikan bahwa lubang penanaman kopi tidak terjangkit cendawan akar hitam atau akar cokelat.
Selain enam penyakit tersebut, masih ada beberapa hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman kopi seperti cendawan upas, bercak cokelat daun, mati ujung (cendawan rhizoctonia), embun jelaga, bercak hitam pada buah, dan lain-lain.
Namun, keenam jenis hama dan penyakit yang telah diulas tersebut adalah yang paling sering menyerang tanaman kopi. Ada kesamaan gejala yang menyerupai antara satu jenis hama/penyakit dengan lainnya, seperti kondisi dedaunan, cabang, hingga kondisi buah.
Kemungkinan besarnya, jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi bisa berkembang dan semakin beragam dari waktu ke waktu. Perlu perhatian dan kewaspadaan selama membudidayakan kopi.
Intinya, hama dan jenis penyakit, maupun gulma, bisa dihindari dan dikendalikan jika para pembudidaya kopi selalu memantau tanaman kopinya dengan intensif dan rutin. Tentu hal tersbeut tidak bisa memastikan bahwa kopi Anda akan bebas dari segala jenis hama dan penyakit.
Namun, setidaknya, jika Anda sebagai calon pembudidaya kopi ingin mengatasi hama dan penyakit tersebut, akan lebih baik jika mengetahuinya dengan cepat sehingga bisa melakukan penanganan yang lebih cepat dan tepat.
sealnjutnya Proses Pengolahan Kopi Pasca Panen
Proses Pengolahan Kopi Pasca Panen
Pada proses budidaya kopi, tidak hanya satu dua hal saja yang perlu diperhatikan. Dari awal hingga akhir proses tersebut, seorang pembudidaya kopi wajib melakukan pemantauan, pengawasan, dan perawatan terhadap berbagai hal yang ada dan berkaitan dengan tanaman kopi.
Beberapa orang awam mengira jika faktor yang menyebabkan penurunan kualitas kopi adalah karena adanya ketidakcocokan jenis kopi dan lahan atau hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi.
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi, memang sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas kopi. Faktanya, bukan hanya hama dan penyakit yang bisa membuat kopi menjadi tidak berkualitas.
Bila Anda sudah memilih jenis kopi yang tepat, proses penanaman hingga perawatan bibit kopi dengan baik dan benar, serta penanganan terhadap gulma, hama, dan penyakit dengat intensif, tidak menjamin kopi Anda berkualitas.
Proses pengolahan kopi pasca panen juga menjadi bagian penting yang sangat perlu diperhatikan, karena sebaik apapun prosesnya, yang menjadi penentu kualitas kopi adalah hasil akhirnya. Karenanya, jangan sampai upaya dan kerja keras selama proses pembudidayaan menjadi sia-sia karena proses pengolahan kopi yang tidak benar.
Selama ini ada dua jenis proses pengolahan kopi pasca panen yang dikenal secara umum, yakni proses basah dan proses kering. Kedua proses tersebut kemudian berkembang lagi menjadi dua proses lainnya, yaitu proses semi basah dan proses madu. Berikut adalah penjelasannya.
Proses Basah (Full Wash)
Proses ini diawali dengan memisahkan daging dan kulit buah kopi menggunakan alat yang disebut pulper. Buah kopi yang sudah dipanen, dimasukkan ke dalam wadah penampung di atas pulper, kemudian disiram dengan air sambil memutar roda penggiling.
Jika biji kopi sudah terpisah dengan kulit dan dagingnya, biji kopi kopi dimasukkan k eke dalam bak penampung. Bak penampung tersebut diisi air agar biji kopi terendam. Air perlu diganti secara rutin agar lendir biji kopi bisa hilang.
Jenis proses pengolahan ini bisa membuat biji kopi terhindar dari proses fermentasi sehingga tidak ada rasa asing lain ketika kopi dikonsumsi.
Biji kopi yang sudah tidak berlendir, kemudian ditiriskan dan dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Proses pengeringan biji kopi dilakukan selama beberapa hari hingga lebih dari seminggu, bergantung faktor cuaca. Proses pengeringan selesai jika kadar air dalam biji kopi tersisa 12%.
Setelah dikeringkan, kulit gabah pada biji kopi dikupas menggunakan huller. Hal ini bisa menjadi pilihan, antara dikupas seluruhnya atau sebagian dari jumlah kopi. Maksudnya, jangan mengupas biji kopi, jika Anda ingin menyimpan sebagian dari jumlah panen kopi Anda.
Proses Basah dipilih karena bisa menjaga keseragaman citarasa dari produksi kopi, terutama agar tidak terjadi proses fermentasi yang bisa memengaruhi rasa kopi. Meski sebenarnya proses fermentasi sudah biasa terjadi selama tingkat fermentasinya tepat.
Jenis kopi yang biasanya menggunakan proses pengolahan ini adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Jenis kopi Robusta dengan bentuk biji asli yang tebal, bisa berkurang ketebalannya sehingga ketika dikonsumsi rasanya menjadi lebih ringan.
Proses Semi Basah (Semi Washed)
Proses Semi Basah memiliki tahapan yang hampir sama dengan proses basah. Bedanya, pada proses ini, biji kopi yang sudah dipisahkan dari daging dan kulitnya, tidak direndam dalam air. Biji kopi tersebut langsung dijemur.
Bahkan, beberapa petani kopi langsung mengupas kulit gabah kopi (hulling) ketika kadar air pada biji kopi masih 60%. Karena biji kopi yang dikupas dalam keadaan basah, proses ini disebut wet hulling yang bertujuan mengeringkan biji kopi yang masih hijau (green bean).
Dengan mengeringkan dalam keadaan green bean, biji kopi bisa lebih cepat kering. Karena faktor percepatan pengeringan inilah, proses semi wash dipilih, sehingga kopi pun bisa dijual dengan cepat. Biasanya, petani kopi jenis Arabika di Sumatera yang sering menggunakan jenis proses pengolahan ini.
Beberapa petani lainnya memilih proses semi wash untuk meningkatkan bentuk kopi, sehingga ketika diseduh, kopi memiliki cita rasa yang lebih tebal. Hal ini bisa terjadi ketika biji kopi dikeringkan bersama kulit gabahnya, sehingga bentukan kopi bisa lebih meningkat.
Proses Kering (Dry Process)
Pengolahan kopi dengan proses ini tidak menggunakan air, karenanya disebut proses kering. Biji kopi juga tidak diolah dengan pulper karena kulit dan daging buah kopi tidak perlu dipisah/dikupas. Hal ini dikarenakan daging buah kopi yang manis bisa menambah cita rasa yang khas pada biji kopi.
Biji kopi yang sudah dipilih, bisa segera dikeringkan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan plastik green house. Agar proses pengeringan bisa maksimal, dibutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi.
Jika kadar air pada biji kopi tersisa 12%, proses pengeringan bisa diakhiri. Biji kopi tersbeut bisa langsung dikupas kulit dan gabahnya. Selain itu, biji kopi juga bisa langsung disimpan atau diistirahan untuk penuaan.
Pada dry process terjadi fermentasi yang menyebabkan adanya rasa manis dan asam yang ringan, seperti anggur merah. Karena rasa tersebut, kopi yang diolah dengan proses ini sering disebut kopi wine.
Meski terbilang lebih murah dibanding dengan proses basah, proses kering membutuhkan waktu lebih lama. Akibatnya, hampir tidak ada industri kopi skala besar yang menggunakan jenis proses ini. Selain karena tidak telaten karena mengolah jumlah kopi yang banyak dan intensitas pembalikan kopi, bila cuaca tidak mendukung, biji kopi bisa memutih karena jamur.
Dry process memang bisa membuat kopi memiliki citarasa manis dan asam yang khas. Namun bila tidak memperhitungkan faktor cuaca yang ketelatenan, tanaman kopi yang mengahasilkan buah kopi yang baik pun tidak bisa diolah menjadi kopi yang berkualitas. Karenanya, hanya petani kopi skala kecil yang memiliki peluang besar untuk berhasil dalam proses kering.
Proses Madu (Honey Process)
Dinamakan proses madu atau honey process, karena buah kopi dikupas tanpa menggunakan air dan langsung dijemur dalam keadaan masih berlendir yang bertekstur seperti madu. Sama seperti proses kering, selama pengeringan, biji kopi bisa mengalami fermentasi.
Bedanya, fermentasi pada proses ini membuat biji kopi memiliki citarasa asam yang lebih dominan. Banyak orang menilai rasa kopi yang didapat dari proses madu, menimbulkan keasaman yang kuat namun juga ringan, bukan seperti kopi yang over fermented.
Akhir-akhir ini, semakin banyak petani kopi yang menggunakan honey process. Selain Indonesia, negara penghasil kopi yang juga menerapkan honey process adalah negara di Amerika Latin seperti Costa Rika dan El Savador.
Bagaimana? Menarik, bukan?
Nyatanya, ada proses yang begitu panjang dan kerja keras di balik secangkir kopi yang nikmat. Dengan mengenal empat proses tersebut, secara tidak langsung, Anda juga bisa mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan hal yang harus dihindari ketika mengolah kopi pasca panen.
Hal utama dan pertama yang perlu diketahui oleh para calon pembudidaya kopi adalah, kopi yang sudah dipanen harus segera diolah agar tidak terjadi proses fermentasi yang bisa mengurangi kualitas rasa kopi.
Juga, dengan keempat jenis proses pengolahan tersebut, akan direspon oleh setiap jenis kopi dengan menghasilkan citarasa yang unik, khas, dan nikmat.
panduan kopi ini sangat lengkap
dari bibit kopi, barista, jenis kopi
sampai cara jual kopi nya pun ada
perfect !
terima kasih
semoga bermanfaat